“Hai orang-orang yang
beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan)
shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(Al-Baqarah:153)
YakusaBlog- Sabar, asal katanya adalah “Shabara” yang membentuk intinitif menjadi “Shabran”.
Dari segi bahasanya menahan diri dan mencegah. Tentunya menahan dan mencegah
perbuatan yang dilarang oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Banyak manfaat dari
sabar tersebut salah satunya manusia merasa tidak terbebani dengan segala
cobaan dari Allah dan masalah di dunia maupun keegoisan manusia.
Setiap manusia sangat sulit melawan rasa nafsu, kemarahan, dan kesedihan
dalam diri. Apalagi pemuda-pemuda sekarang dengan maraknya pergaulan dan hura
yang dapat mengikis keimanan kesabaran mereka. Makanya dapat kita lihat pemuda
sekarang malah hobi berkelahi dan tawuran.
Salah satu penyebab dari kurangnya rasa sabar pemuda saat ini adalah mabuk,
narkoba, estasi yang mana hal tersebut dapat membuat mereka tidak sadar dan
terasa gampang terpancing emosi. Itu mungkin hal yang wajar karena penyebabnya
pun hal yang dilarang.
Tapi bagaimana kader HMI yang selalu terpancing emosinya jika menghadapi
RAK, Konfercab, dan Kongres HMI. Apakah sebelum mereka memasuki ruang
persidangan mereka meneguk miras dan menghisap narkoba terlebih dahulu,
kalaupun tidak kenapa malah membuat rusuh pada ruang persidangan dan kalaupun
iya, sejatinya ia tidak mencerminkan Azas Islam pada pasal 3 AD HMI.
Banyak kita lihat sekarang ini di raung lingkup HMI terjadi perselisihan
saat selesainya Kongres dan Konfercab, HMI seakan terkotak-kotak setelah
dilaksanakannya acara tersebut. Padahal Islam menjungjung tinggi persaudaraan.
“Dan perpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah menjadi bersaudara; dan
kamu telah berada di tepi jurang neraka,
lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.” (QS. Al Imran : 103)
Ayat diatas menyebutkan larangan bercerai-berai dan ayat diatas pun
seringkali keluar pada test tertulis LK1 (Basic Training) HMI Cabang Medan. Sepertinya
ayat tersebut hanya sebagai salah satu nilai penunjang kelulusan pada test
tertulis.
Padahal jika kader HMI mau bersabar dalam menghadapi dinamika forum pasti
tidak akan terjadi hal yang tidak diingankan. Karena kesabaran adalah modal
dasar dalam menghadapi berbagai macam ujian terutama di HMI.
Sebentar lagi HMI akan mengadakan Kongresnya yang ke 30, semoga saja
jalannya Kongres nanti tidak mengakibakan hal yang tidak kita inginkan dan
merugikan beberapa pihak.
Coba kita melihat bagaimana berjalannya Kongres ke 29 di Pekanbaru yang
lalu, terjadi saling serang antar kader HMI dan menyebabkan banyak kerugian
yang besar.
Saya coba lihat di Google kejadian Kongres pada saat sebelumnya, sangat
memperhatinkan melihat kader HMI yang tidak menjungjung tinggi persaudaran antar sesama umat Islam dan Kader HMI.
Pada ulasan Google tersebut saya membaca kader HMI membawa senjata tajam
dan salah satu Panitia terkena panah. Ini Organisasi Islam, bukan Organisasi
perang, pantaskah pasal 3 AD HMI sekarang tertulis di Konstitusi HMI.
Dengan melihat kejadian Kongres di Pekanbaru yang lalu, sebaiknya sebagai
kader HMI dapat berdoa dan berharap agar Kongres HMI ke 30 di Ambon yang akan
dilaksanakan pada bulan Februari 2018 berjalan lancar dan tidak terjadi hal
yang tidak kita inginkan bersama.
Penulis: Muhammad Muqaffa
Instruktur Muda HMI Cabang Medan
ket.gbr: Kongres HMI XXX
No comments:
Post a Comment