Kongres Ke-10 HMI; Terpilihnya Akbar Tanjung Secara Aklamasi

YakusaBlog- Kongres ke-10 HMI dilaksanakan di Palembang pada 3-10 Oktober 1971. Jumlah peserta Kongres 950 orang yang dihadiri 75 Cabang dari 129 Cabang penuh dan persiapan. Tema Kongres ke-10: “Membina Hari Depan yang Demokratis dan Sejahtera.” Pada Kongres ke-10 ini melahirkan keputusan-keputusan, yaitu sebagai berikut:

Pertama, memasukkan 5 butir nilai Pancasila ke dalam Muqaddimah AD HMI, yaitu pada alinea keempat.

Kedua, mencantumkan secara langsung dalam AD HMI sifat independensi HMI.

Ketiga, mengadakan reorganisasi terhadap lembaga-lembaga HMI dan Kohati sebagaimana diterangkan seperti keputusan kongres ke-9.

Baca juga: Kongres Ke-9 HMI; Perumusan NDP HMI dan Sejarah Pertama Kali Terjadi di HMI

Keempat, merumuskan Tafsir Tujuan HMI yang memiliki 5 kualitas insan cita.

Kelima, merumuskan Tafsir Independensi HMI.

Keenam, menyampaikan pokok-pokok pikiran tentang pembangunan.

Ketujuh, untuk pertama kali, menyampaikan pikiran-pikiran HMI dalam bentuk Rekomendasi Kongres yang memuat berbagai aspek pemikiran di bidang pembangunan ekonomi, pendidikan dan Perguruan Tinggi, kemahasiswaan, agama dan kebudayaan, kebudayaan dan sosial politik.

Kedelapan, menetapkan kota Bogor sebagai tuan rumah Kongres ke-11 HMI, dan Semarang sebagai cadangan.

Baca juga: Kongres Ke-8 HMI; Periode Pertama Cak Nur

Kesembilan, memilih dan menetapkan Akbar Tanjung secara aklamasi sebagai Ketua Umum PB HMI Periode 1971-1973, serta memilih Ridwan Saidi, Drs. Med. Azrul Anwar sebagai mede formatur PB HMI.***

 

Sumber: Agussalim Sitompul, Menyatu Dengan Umat Menyatu Dengan Bangsa, Jakarta, Logos, 2002, hal: 247. 

Ket.gbr: Foto Akbar Tanjung di masa muda.