Kongres Ke-9 HMI; Perumusan NDP HMI dan Sejarah Pertama Kali Terjadi di HMI - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Thursday 17 February 2022

Kongres Ke-9 HMI; Perumusan NDP HMI dan Sejarah Pertama Kali Terjadi di HMI



YakusaBlog- Kongres ke-9 HMI berlangsung di Malang pada tanggal 3-10 Mei 1969. Kongres dihadiri semua Cabang HMI sebanyak 110 cabang, termasuk Cabang Jayapura di Irian Jaya, dengan peserta 1500 orang. Dalam Kongres tersebut menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut:

Pertama,  mereformulasi tujuan HMI sehingga menjadi: Terbinanya insan akademis, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

Kedua, merumuskan Nilai-Nilai Dasar Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam (NDP HMI). Kongres memberi mandat kepada Nurcholish Madjid, Endang Saifuddin Anshari dan Sakib Mahmud untuk menyempurnakan kertas kerja PB HMI tentang NDP.

Ketiga, mengadakan berbagai perubahan terhadap Lembaga-lembaga HMI.

Keempat, menetapkan Program Kerja Nasional (PKN). Istilah PKN ini pertama kali dipakai di HMI. PKN meliputi 6 bagian: program pembinaan anggota, pembinaan kemahasiswaan dan Perguruan Tinggi (PT), pembinaan umat, pembinaan organisasi, pembinaan demokrasi dan pembangunan, dan kerja sama internasional.

Kelima, mengajukan pemikiran bahwa, setiap organisasi mahasiswa sewajarnya independen, tidak menjadi bagian dari Partai atau organisasi lain.


Baca juga: Kongres Ke-8 HMI; Periode Pertama Cak Nur


Keenam, mendesak supaya pelaksanaan kuliah agama Islam di Perguruan Tinggi disempurnakan.

Ketujuh, HMI berpendapat bahwa apapun hasil Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Irian Barat, kesatuan serta kedaulatan Wilayah Negara Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke tetap dipertahankan.

Kedelapan, HMI menyerukan supaya semua anggota masyarakat menghindari konflik agama. Kode etik penyebaran agama perlu diatur.

Kesembilan, menetapkan kota Palembang sebagai tempat Kongres ke-10 HMI tahun 1971.

Baca juga: Kongres Ke-10 HMI; Terpilihnya Akbar Tanjung Secara Aklamasi

Kesepuluh, memilih dan menetapkan Nurcholish Madjid sebagai Ketua Umum PB HMI Periode 1969-1971. Juga memilih dan menetapkan Nazar E. Nasution dan Ir. Tawangalun sebagai mede formatur. Tercatat dalam sejarah HMI, Nurcholish Madjid terpilih untuk kedua kalinya sebagai Ketua Umum PB HMI. Hal ini merupakan pertama kali terjadi di HMI.***

 

 

 

 

Sumber: Agussalim Sitompul, Menyatu Dengan Umat Menyatu Dengan Bangsa, Jakarta, Logos, 2002, hal: 246-247.

No comments:

Post a Comment