YakusaBlog- Jujur, saya sedikit tergelitik saat memulai pembicaraan dalam tulisan ini. Apa sebab? Karena pembicaraan dalam tulisan ini berawal dari sebuah vidio singkat yang diunggah akun Instagram @hmibergerak. Lebih dari sepuluh kali saya menonton bahkan harus memakai headset supaya suara dalam vidio tersebut terdengar jelas. Hal lain membuat saya tergelitik adalah pernyataan beberapa orang yang mengatakan perwakilan beberapa Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) yang berbeda dengan captionnya.
Saya mencatat tujuh orang yang menyebutkan asal Badko HMI yang di antaranya hanya satu yang saya kenal. Saya kenal karena dia berasal dari Badko HMI Sumatera Utara yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum). Selebihnya berasal dari HMI Badko Maluku-Maluku Barat, menyebutkan jabatannya sebagai Sekretaris Umum (Sekum); HMI Badko Jawa Timur, menyebutkan jabatannya sebagai Ketum; Badko HMI Kalimantan Barat, tanpa menyebut jabatannya; Badko HMI Sumatera Barat, menyebut sebagai Ketum; Badko Papua-Papua Barat, tanpa menyebutkan jabatannya; dan dari Badko HMI Jawa Barat, menyebutkan jabatannya sebagai Ketum. Nah, pernyataan mereka bertujuh lah terkait Kongres HMI XXXI yang membuat bibir saya tergelitik, pikiran saya terangsang sehingga kening berkerut, dan jari tangan tak dapat menahan untuk tidak menyentuh papan tik Hp. Jari-jari pun beradu cepat menyusun kata menjadi kalimat yang terpikirkan. Kopi pun bertambah nikmat dan senikmat api membakar rokok.
Baca juga: Menanggapi Pengunduran Diri Ketum HMI Cabang Yogyakarta
Sebelumnya perlu saya tekankan, terlepas bagaimana proses atau dinamika menuju Kongres HMI yang akan di laksanakan tahun ini di Jakarta, ada sesuatu yang menurut saya gagal paham atau sesat pikir jika pernyataan penolakan mereka itu ada seperti yang dituliskan (caption) akun @hmibergerak. Bukan dari sudut pandang politisnya, akan tetapi dari konsep pikir yuridisnya sehingga jika menolak Kongres. Mau Badko HMI dari wilayah lain pun jika menolam saya pikir terperangkap dalam sesat pikir atau gagal paham.
Apa yang menjadi alasan sehingga saya mengatakan bahwa ada sebuah gagal paham atau sesat pikir jika Badko menolak? Baik, saya akan menjawabnya dengan menggunakan logika secara yuridis atau dengan berlandaskan Anggaran Rumah Tangga HMI (ART HMI) Hasil-Hasil Kongres HMI XXX di Ambon. Sebuah aturan main HMI dalam menjalankan roda organisasi.
Saya hendak mengawali dengan terlebih dahulu posisi lembaga Badko HMI sebagaimana di sebutkan di dalam Pasal 22 ART HMI. Pada ayat (1) berbunyi, "Badan Koordinasi (Badko) HMI adalah badan pembantu sebagai perpanjangan tangan Pengurus Besar HMI berkedudukan di satu (1) provinsi atau lebih." Pada ayat (2) berbunyi, "Badko HMI dibentuk untuk mengkoordinir HMI Cabang di wilayah kerjanya sebagai tindak lanjut pendelegasian kewenangan PB HMI." Dan pada ayat (3) berbunyi, "Masa jabatan Pengurus Badko disesuaikan dengan masa jabatan Pengurus Besar."
Nah, dari tiga (3) ayat dalam Pasal 22 ART HMI tersebut jelas bahwa Badko HMI adalah bagian dari PB HMI yang menjadi sebuah lembaga pembantu. Artinya, Badko dibentuk untuk membantu PB HMI. Dan yang membentuk Badko adalah PB HMI itu sendiri yang direkomendasikan lewat Kongres HMI kemudian disahkan di Pleno I HMI. Serta Badko ditugaskan untuk mengkoordinir HMI Cabang. Agar lebih jelas silahkan dibaca Pasal 26 ayat (1) dan (2).
Baca juga: Ketika Demonstrasi HMI Diperkosa Para Bajingan
Jelas berdasarkan Pasal 22 ayat (2) bahwa Badko ditugaskan PB untuk mengkoordinir Cabang-Cabang di wilayah kerjanya atas pendelegasian PB HMI. Artinya, PB HMI secara tingkatan berada di atasnya Badko. Ibarat pembantu rumah tangga, ia bekerja atas perintah tuan dan nyonya-nya. Badko tidak memiliki kewenangan penuh tanpa pendelegasian dari PB HMI.
Selanjutnya kita masuk ke inti tulisan, jika terjadi pernyataan penolakan Kongres HMI saya katakan gagal paham atau sesat pikir karena tidak mendalami ART HMI. Jika kita mendalami ART HMI tidak akan keluar pernyataan tersebut (sebagaimana di caption) walaupun proses menuju Kongres XXXI mungkin kurang mereka sepakati caranya. Saya tidak tahu ART HMI kah yang pakai atau ART Partai Politik (Parpol) jika menolaknya.
Di dalam ART HMI Pasal 10 menyebutkan tentang siapa-siapa yang menjadi utusan Kongres HMI. Pada ayat (1) disebutkan bahwa Kongres merupakan musyawarah utusan cabang-cabang. Artinya, bukan musyawarah utusan Badko-Badko. Kiranya boleh kita sebut, ada atau tidak adanya Badko di Kongres HMI tidak ada pengaruh, karena HMI Cabang lah yang menjadi kunci suksesnya Kongres HMI. Jika HMI Cabang tidak ada, Kongres tidak akan terjadi. Kunci utamanya ada HMI Cabang.
Baca juga: HMI Ukir Rekor Dunia
Jadi berdasarkan caption Ig @hmibergerak itu pernyataan penolakan Kongres dari perwakilan Badko yang kita maksudkan tadi, mengandung gagal paham. Di ART HMI kita tidak akan menemukan ada pasal yang berbunyi Badko HMI bisa menggagalkan atau senada menolak Kongres. Jika HMI Cabang yang mengatakan demikian, masih memiliki dasar hukum. Berhasil atau tidak berhasil nantinya penolakan dari HMI Cabang, itu tergantung kuantitas HMI Cabang-cabang yang ada di seluruh wilayah. Bahkan HMI Cabang dengan inisiatif bisa mengadakan Kongres tanpa persetujuan PB HMI jika sebuah keadaan yang memaksa atau sebuah masalah luar biasa. Lebih jelasnya dapat dibaca pada Pasal 10 ayat (5).
Sehingga Badko membantu proses ishlah dualisme PB HMI sebagai gerakan moril dengan asas kepedulian pada HMI. Mengajak Cabang-cabang bersatu mensukseskan rekonsiliasi HMI. Badko bisa menciptakan suasana yang, kondusif, nyaman dan sejuk. Dan yang terpenting lagi membantu Cabang-cabang yang saat ini terkendala dalam pelaksanaan training. Artinya Badko membantu Cabang-cabang sakit agar sehat dan suara-suara HMI Cabang di Kongres tidak main manipulasi. Yang seharusnya 2 (dua) atau 1 (satu) suara, tidak dibuat lagi 3 (tiga) atau 4 (empat) suara dan atau lebih.
Saya pikir, kita semua ( yang di Komisariat, Cabang, Badko dan PB HMI) harus berjiwa besar. Di tengah-tengah usaha rekonsiliasi antara Saddam dan Arya kita harus membuat HMI sejuk kembali. Terlepas siapa yang paling benar, tidak ada itu semua. Tidak ada yang paling benar di HMI. Kita ini semua banyak kesalahan dan dosa terhadap HMI baik sadar atau tidak sadar. Jadi, tugas kita bersama kembali memperbaiki HMI ini.
Saddam dan Arya harus secepatnya mendeklarasikan penyatuannya (ishlah) agar PB HMI tidak lagi dalam lubang busuk dualisme dan Kongres XXXI berjalan lancar dan menghasilkan evaluasi yang konstruktif, proyeksi yang produktif, dan regenerasi yang kreatif. Zaman terus bertambah canggih dan maju, kita jangan lagi masih dalam pola pikir jahiliyah saling rebut kuasa.
Baca juga: Saddam dan Arya Tak Perlu Dipecat
Kiranya tidak ada lagi kelompok-kelompok yang memperkeruh suasana HMI agar fokus pada perbaikan diri untuk beberapa waktu ke depan. Sebenarnya kita (HMI) saat ini sudah tertinggal dalam menghadapi tantangan zaman yang serba digital. Di tengah kondisi bangsa dan umat dunia yang carut marut begini kita masih sibuk menabur garam dan menyiram air jeruk pada luka kita sendiri.
Semoga HMI ke depan melangkah lebih baik lagi dan kita di HMI dapat berproses untuk mengasah kemampuan (skill) dan bakat kita untuk menjawab tantangan zaman ke depan. Mudah-mudahan. Amiiin.[]
Penulis: Ibnu Arsib (Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa).
Nb: tulisan ini merupakan maksud mengkritisi pada vidio tapi pada caption ig. Menjelaskan supaya ada klarifikasi bahwa jika Badko menolak kongres maka gagal paham. Lihat di caption Ig hmibergerak
Saya mencatat tujuh orang yang menyebutkan asal Badko HMI yang di antaranya hanya satu yang saya kenal. Saya kenal karena dia berasal dari Badko HMI Sumatera Utara yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum). Selebihnya berasal dari HMI Badko Maluku-Maluku Barat, menyebutkan jabatannya sebagai Sekretaris Umum (Sekum); HMI Badko Jawa Timur, menyebutkan jabatannya sebagai Ketum; Badko HMI Kalimantan Barat, tanpa menyebut jabatannya; Badko HMI Sumatera Barat, menyebut sebagai Ketum; Badko Papua-Papua Barat, tanpa menyebutkan jabatannya; dan dari Badko HMI Jawa Barat, menyebutkan jabatannya sebagai Ketum. Nah, pernyataan mereka bertujuh lah terkait Kongres HMI XXXI yang membuat bibir saya tergelitik, pikiran saya terangsang sehingga kening berkerut, dan jari tangan tak dapat menahan untuk tidak menyentuh papan tik Hp. Jari-jari pun beradu cepat menyusun kata menjadi kalimat yang terpikirkan. Kopi pun bertambah nikmat dan senikmat api membakar rokok.
Baca juga: Menanggapi Pengunduran Diri Ketum HMI Cabang Yogyakarta
Sebelumnya perlu saya tekankan, terlepas bagaimana proses atau dinamika menuju Kongres HMI yang akan di laksanakan tahun ini di Jakarta, ada sesuatu yang menurut saya gagal paham atau sesat pikir jika pernyataan penolakan mereka itu ada seperti yang dituliskan (caption) akun @hmibergerak. Bukan dari sudut pandang politisnya, akan tetapi dari konsep pikir yuridisnya sehingga jika menolak Kongres. Mau Badko HMI dari wilayah lain pun jika menolam saya pikir terperangkap dalam sesat pikir atau gagal paham.
Apa yang menjadi alasan sehingga saya mengatakan bahwa ada sebuah gagal paham atau sesat pikir jika Badko menolak? Baik, saya akan menjawabnya dengan menggunakan logika secara yuridis atau dengan berlandaskan Anggaran Rumah Tangga HMI (ART HMI) Hasil-Hasil Kongres HMI XXX di Ambon. Sebuah aturan main HMI dalam menjalankan roda organisasi.
Saya hendak mengawali dengan terlebih dahulu posisi lembaga Badko HMI sebagaimana di sebutkan di dalam Pasal 22 ART HMI. Pada ayat (1) berbunyi, "Badan Koordinasi (Badko) HMI adalah badan pembantu sebagai perpanjangan tangan Pengurus Besar HMI berkedudukan di satu (1) provinsi atau lebih." Pada ayat (2) berbunyi, "Badko HMI dibentuk untuk mengkoordinir HMI Cabang di wilayah kerjanya sebagai tindak lanjut pendelegasian kewenangan PB HMI." Dan pada ayat (3) berbunyi, "Masa jabatan Pengurus Badko disesuaikan dengan masa jabatan Pengurus Besar."
Nah, dari tiga (3) ayat dalam Pasal 22 ART HMI tersebut jelas bahwa Badko HMI adalah bagian dari PB HMI yang menjadi sebuah lembaga pembantu. Artinya, Badko dibentuk untuk membantu PB HMI. Dan yang membentuk Badko adalah PB HMI itu sendiri yang direkomendasikan lewat Kongres HMI kemudian disahkan di Pleno I HMI. Serta Badko ditugaskan untuk mengkoordinir HMI Cabang. Agar lebih jelas silahkan dibaca Pasal 26 ayat (1) dan (2).
Baca juga: Ketika Demonstrasi HMI Diperkosa Para Bajingan
Jelas berdasarkan Pasal 22 ayat (2) bahwa Badko ditugaskan PB untuk mengkoordinir Cabang-Cabang di wilayah kerjanya atas pendelegasian PB HMI. Artinya, PB HMI secara tingkatan berada di atasnya Badko. Ibarat pembantu rumah tangga, ia bekerja atas perintah tuan dan nyonya-nya. Badko tidak memiliki kewenangan penuh tanpa pendelegasian dari PB HMI.
Selanjutnya kita masuk ke inti tulisan, jika terjadi pernyataan penolakan Kongres HMI saya katakan gagal paham atau sesat pikir karena tidak mendalami ART HMI. Jika kita mendalami ART HMI tidak akan keluar pernyataan tersebut (sebagaimana di caption) walaupun proses menuju Kongres XXXI mungkin kurang mereka sepakati caranya. Saya tidak tahu ART HMI kah yang pakai atau ART Partai Politik (Parpol) jika menolaknya.
Di dalam ART HMI Pasal 10 menyebutkan tentang siapa-siapa yang menjadi utusan Kongres HMI. Pada ayat (1) disebutkan bahwa Kongres merupakan musyawarah utusan cabang-cabang. Artinya, bukan musyawarah utusan Badko-Badko. Kiranya boleh kita sebut, ada atau tidak adanya Badko di Kongres HMI tidak ada pengaruh, karena HMI Cabang lah yang menjadi kunci suksesnya Kongres HMI. Jika HMI Cabang tidak ada, Kongres tidak akan terjadi. Kunci utamanya ada HMI Cabang.
Baca juga: HMI Ukir Rekor Dunia
Jadi berdasarkan caption Ig @hmibergerak itu pernyataan penolakan Kongres dari perwakilan Badko yang kita maksudkan tadi, mengandung gagal paham. Di ART HMI kita tidak akan menemukan ada pasal yang berbunyi Badko HMI bisa menggagalkan atau senada menolak Kongres. Jika HMI Cabang yang mengatakan demikian, masih memiliki dasar hukum. Berhasil atau tidak berhasil nantinya penolakan dari HMI Cabang, itu tergantung kuantitas HMI Cabang-cabang yang ada di seluruh wilayah. Bahkan HMI Cabang dengan inisiatif bisa mengadakan Kongres tanpa persetujuan PB HMI jika sebuah keadaan yang memaksa atau sebuah masalah luar biasa. Lebih jelasnya dapat dibaca pada Pasal 10 ayat (5).
Sehingga Badko membantu proses ishlah dualisme PB HMI sebagai gerakan moril dengan asas kepedulian pada HMI. Mengajak Cabang-cabang bersatu mensukseskan rekonsiliasi HMI. Badko bisa menciptakan suasana yang, kondusif, nyaman dan sejuk. Dan yang terpenting lagi membantu Cabang-cabang yang saat ini terkendala dalam pelaksanaan training. Artinya Badko membantu Cabang-cabang sakit agar sehat dan suara-suara HMI Cabang di Kongres tidak main manipulasi. Yang seharusnya 2 (dua) atau 1 (satu) suara, tidak dibuat lagi 3 (tiga) atau 4 (empat) suara dan atau lebih.
Saya pikir, kita semua ( yang di Komisariat, Cabang, Badko dan PB HMI) harus berjiwa besar. Di tengah-tengah usaha rekonsiliasi antara Saddam dan Arya kita harus membuat HMI sejuk kembali. Terlepas siapa yang paling benar, tidak ada itu semua. Tidak ada yang paling benar di HMI. Kita ini semua banyak kesalahan dan dosa terhadap HMI baik sadar atau tidak sadar. Jadi, tugas kita bersama kembali memperbaiki HMI ini.
Saddam dan Arya harus secepatnya mendeklarasikan penyatuannya (ishlah) agar PB HMI tidak lagi dalam lubang busuk dualisme dan Kongres XXXI berjalan lancar dan menghasilkan evaluasi yang konstruktif, proyeksi yang produktif, dan regenerasi yang kreatif. Zaman terus bertambah canggih dan maju, kita jangan lagi masih dalam pola pikir jahiliyah saling rebut kuasa.
Baca juga: Saddam dan Arya Tak Perlu Dipecat
Kiranya tidak ada lagi kelompok-kelompok yang memperkeruh suasana HMI agar fokus pada perbaikan diri untuk beberapa waktu ke depan. Sebenarnya kita (HMI) saat ini sudah tertinggal dalam menghadapi tantangan zaman yang serba digital. Di tengah kondisi bangsa dan umat dunia yang carut marut begini kita masih sibuk menabur garam dan menyiram air jeruk pada luka kita sendiri.
Semoga HMI ke depan melangkah lebih baik lagi dan kita di HMI dapat berproses untuk mengasah kemampuan (skill) dan bakat kita untuk menjawab tantangan zaman ke depan. Mudah-mudahan. Amiiin.[]
Penulis: Ibnu Arsib (Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa).
Nb: tulisan ini merupakan maksud mengkritisi pada vidio tapi pada caption ig. Menjelaskan supaya ada klarifikasi bahwa jika Badko menolak kongres maka gagal paham. Lihat di caption Ig hmibergerak
Sbr.gbr: Vidio di akun Ig @hmibergerak
As stated by Stanford Medical, It's indeed the one and ONLY reason women in this country live 10 years longer and weigh an average of 42 pounds lighter than we do.
ReplyDelete(Just so you know, it is not about genetics or some secret exercise and absolutely EVERYTHING related to "how" they eat.)
BTW, What I said is "HOW", not "what"...
Click on this link to find out if this short test can help you unlock your true weight loss possibilities
ayo daftarkan diri anda di AJOQQ :D
ReplyDeletemenangkan jackpot dengan sebanyak-banyaknya :D
WA;+855969190856
https://saglamproxy.com
ReplyDeletemetin2 proxy
proxy satın al
knight online proxy
mobil proxy satın al
KXJ5S