Menanggapi Pengunduran Diri Ketum HMI Cabang Yogyakarta - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Wednesday 26 February 2020

Menanggapi Pengunduran Diri Ketum HMI Cabang Yogyakarta


YakusaBlog- Membaca Surat Pengunduran Diri Ketua Umum (Ketum) HMI Cabang Yogyakarta periode 2019-2020 yang diupload akun Instagram @hmibergerak dua hari yang lalu sejak artikel ini saya tulis, membuat saya tergerak untuk menanggapinya. Jika melihat tanggal surat tersebut dikeluarkan oleh Muhammad Afraval Saiphedra selaku pihak yang mengundurkan diri dari jabatan Ketum HMI Cabang Yogyakarta periode 2019-2020, tertanggal 20 Jumadil Akhir 1441 Hijriah bertepatan 14 Februari 2020 Masehi, artinya sudah seminggu baru diketahui banyak orang HMI lewat akun @hmibergerak.
Telah terbit
Harga 50K
Pesan di Tokopedia: (Klik)
Pesen di Shopee: (Klik)
Atau pesan di WA: 0817-7484-5134


Saya secara pribadi ingin menanggapi surat tersebut yang merupakan sebuah penilaian subjektif. Hal itu disebabkan karena saya tidak mengenal dekat secara pribadi siapa Afraval dan seperti kondisi HMI Cabang Yogyakarta di masanya. Saya juga tidak mau ikut campur terlalu dalam mengenai internal mereka.

Akan tetapi, disebabkan ada alasan mengapa Afraval mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum, hal itu lah yang menggerakkan saya untuk menanggapinya. Mungkin tanggapan ini berbeda dengan tanggapan Kader-kader HMI lainnya, mungkin juga ada kesamaan.

Membaca alasan Afraval mengundurkan diri, jujur saya salut dengan keberanian dan jiwa besarnya melepas jabatan Ketua Umum HMI Cabang yang saat ini banyak sekali mengidam-idamkannya. Sampai-sampai, di beberapa Cabang terjadi dinamika yang keras dan menghalalkan segala cara untuk supaya menang menjadi Ketua Umum HMI Cabang. Di Cabang saya, HMI Cabang Medan, pernah terjadi demikian, sedikit suara tapi dimenangkan. Forumnya dibuka secara tiba-tiba di tempat lain secara senyap. Kemudian, pada masa itu Mulyadi P. Tamsir sebagai Ketua Umum PB HMI mengaminkan Hasil Konferensi dengan Ketum Terpilih dengan sedikit suara dan terpilih secara senyap. Alhasil, Mulyadi P. Tamsir dipukuli oleh Kader-kader HMI Cabang Medan yang tidak menerima diadakannya pelantikan Ketum yang terpilih secara senyap. Tetapi, demi mendapatkan Ketum, pelantikan pun juga dibuat secara senyap karena ditempat semula sudah dibubarkan massa yang menolak pelantikan. Alhasil, Ketum senyap itu pun dilantik secara senyap. Agar supaya tidak dualisme, massa yang menolak tidak bergerak lagi. Agar supaya HMI Cabang Medan tidak dualisme. Setinggi apa pun konflik HMI Cabang Medan, tapi kita masih menghindari dualisme.

Baca juga: Ketika Demonstrasi HMI Diperkosa Para Bajingan

Mungkin ada orang menganggap bahwa Afraval melepaskan diri dari tanggungjawab. Tapi bagi saya tidak demikian. Alasannya karena saya membaca apa sebab ia mengundurkan diri. Sehingga saya menilai ia memiliki jiwa besar supaya konflik atau dinamika di HMI Cabang Yogyakarta tidak menghasilkan buah busuk dualisme. Hal ini menurut pandangan saya, Afraval tidak ingin HMI Cabang Yogyakarta rusak jadi dualisme.

Melihat kronologi yang dituliskan secara umum dalam surat pengunduran diri tersebut, proses rekonsiliasi terlebih dahulu dilakukan dari 19 Mei 2019, akan tetapi tidak menemui hasil yang manis untuk menyelesaikan konflik internal HMI Cabang Yogyakarta. Dampaknya pun merambah ke Perkaderan HMI ketika batalnya Latihan Kader II (LK II) yang dibuktikan dengan Surat Pengumuman per tanggal 5 Jumadil Akhir 1441 Hijriah bertepatan 30 Januari 2020 Masehi yang ditandatangani oleh Nabiel Al-Naufal Efendi selaku Steering Commite  LK II dan LKK HMI Cabang Yogyakarta. Batalnya training tersebut sempat menjadi viral dikalangan keluarga HMI. Pastinya sebuah beban moril yang terpaksa ditanggung Ketum HMI Cabang Yogyakarta periode 2019-2020, akibat konflik internal yang tidak kunjung usai. Apa sebab konfliknya berkepanjangan, saya tidak bisa menjawab karena saya tidak mau menduga-duga dalam tulisan ini.

Dalam surat tersebut, kita patut berterimakasih pada Afraval memberitahukan secara jujur pada kita bahwa konflik internal yang tak berkesudahan membuat HMI sulit bergerak atau pun melaksanakan kegiatan. Perkataannya lewat surat tersebut seratus persen saya sepakat, mungkin kita semua sepakat. Jika boleh saya memberi contoh lagi, PB HMI periode 2018-2020 sebelum dualisme sungguh banyak yang memuji-mujinya karena keaktifannya dalam setiap kegiatan dan momentum. Tapi saat dualisme PB HMI hingga kini, sungguh jauh dari harapan.

Bagi yang mau memikirkan apa yang telah disebutkan Afraval bahwa konflik internal di HMI akan merugikan HMI itu sendiri, kiranya mulai saat ini mari menyelesaikan konflik internal. Supaya HMI dari tingkat PB hingga Komisariat berjalan dengan produktif dan berjalan kegiatannya.

Saya kurang sependapat dengan Afraval yang menyatakan dirinya kurang profesional. Menurut saya ia sudah lebih daripada cukup sebagai seorang Ketua Umum. Dengan dilakukannya proses rekonsiliasi walau tidak menghasilkan buah yang manis, tapi dia sudah melaksanakan salah satu sikap yang profesional. Tapi, karena itu pendapatnya sendiri saya tidak berani mengatakannya dia salah. Saya hanya kurang sependapat. Bagi saya perkataannya itu adalah sebuah sikap tawadhu yang tidak menyalahkan pihak lain karena ia pemimpin berjiwa besar. Saya dapat merasakan ada tarikan gelombang kebaikan dari perkataannya dalam suratnya itu.

Saya tidak dapat membayangkan rasa bersyukur kepada Tuhan jika salah satu dari pimpinan dualisme PB HMI saat ini berani melakukan sikap seperti Afraval. Terlepas salah benarnya di antara pimpinan dualisme PB HMI saat ini. Tapi demi tidak terjadinya dualisme PB HMI harus ada yang berani mengalah, ini demi HMI supaya tidak terpecah belah. Sebuah sikap besar yang pernah ditunjukkan Lafran Pane ketika ia harus mundur dari jabatan Sekretaris II karena Ushuluddin (seorang kader HMI pada masa Lafran Pane) meminta menjadi Sekretaris II padahal Ushuluddin baru bergabung di HMI dibandingkan Lafran Pane sendiri yang memprakarsai berdirinya HMI.

Bukan hendak memuji atau memberi motivasi pada Afraval, karena saya pikir Afraval orang yang pintar dan berjiwa besar dan luas wawasannya, karena di HMI Yogyakarta susah mendapatkan Kader HMI yang tidak luas wawasannya, saya tahu itu karena saya pernah beberapa bulan tinggal di Yogyakarta pada tahun 2018, tentunya saya tidak hanya menumpang di sana tapi mengajak mereka serta mendengarkan mereka saat berdiskusi atau 'berceloteh' ilmu pengetahuan di Warung Kopi.

Demi HMI supaya tidak terpecah belah dua, ego berkuasa harus kita hilangkan. Terlepas benar atau salah, demi HMI kita harus selamatkan dari jurang dualisme agar tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Akan tetapi, alangkah lebih bijaksananya jika ada kesalahan jangan membenarkan kesalahan. Jika ada kebenaran jangan menyalahkan kebenaran. Yang baik harus kita sokong bersama demi kepentingan HMI sebagaimana termaktub dalam aturan main HMI dan ajaran-ajaran baik di HMI.

Semoga kita lebih mengutamakan kebenaran dan kebaikan di HMI serta menghilangkan hawa nafsu berkuasa. HMI adalah tempat kita belajar, berproses menjadi manusia dan mengasah kemampuan (skill) sebelum terjun ke masyarakat nyata. Semoga. Amin.[]






Penulis: Ibnu Arsib (Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa).




Ket.gbr: Muhammad Afraval Saiphedra dan Surat Pengunduran Diri

Sbr.gbr: Akun Ig @hmicabangjogja dan @hmibergerak

5 comments:

  1. Your Affiliate Money Printing Machine is waiting -

    And earning money online using it is as simple as 1--2--3!

    Here is how it works...

    STEP 1. Choose affiliate products the system will advertise
    STEP 2. Add some PUSH BUTTON TRAFFIC (it LITERALLY takes JUST 2 minutes)
    STEP 3. See how the affiliate system grow your list and sell your affiliate products all for you!

    Are you ready to start making money?

    Click here to launch the system

    ReplyDelete
  2. https://www.lapmilingkar.id/2020/03/nalar-pincang-dalam-tanggapan.html?m=1

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya, sudah baca tanggapan atas tanggapan tulisan saya (Ibnu Arsib). terimakasih atas tambahan informasinya.

      jika boleh sedikit melakukan apologi (pembelaan), di dalam tulisan saya sebelumnya saya bukan menyatakan Avra salah atau benar 100%. di dalam tulisan sudah saya sebutkan bahwa saya tidak ingin menduga-duga dengan internal di sana, akan tetapi saya hanya menanggapinya sesuai dengan surat. Maksud saya bukan membeli Avra, akan tetapi ini hanya respos saya terhadap sikap Avra, terlepas ada penilaian orang-orang bahwa dia (Avra) begini atau begitu.

      mohon maaf apabila tulisan saya curang cerdas. dalam hidup saya, lebih banyak kesalahan daripada kebaikan.

      Delete
  3. Silahkan dibaca tanggapannya

    ReplyDelete
  4. main poker dengan banyak penghasilan
    ayo segera hubungi kami
    WA : +855969190856

    ReplyDelete