“Bagiku
sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor.
Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat
menghindari diri lagi, maka terjunlah.”
(Soe Hoek Gie-Aktivis Indonesia
Tionghoa).
YakusBlog- Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) merupakan organisasi kemahasiswaan yang menjunjung tinggi
nilai-nilai keislaman, keilmuan, keindonesiaan,
dan
kemodernan yang tujuannya adalah untuk menambah kapasitas intelektual dari
segala aspek demi menuju sebuah peradaban.
Politik merupakan suatu
bidang ilmu yang berbicara tentang sebuah, kebijakan, dan kekuasaan, keputusan
untuk kepentingan bersama atau banyak orang. Dalam Miriam Budiardjo (2010),
Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia kita teringat
pepatah gemah ripah loh jinawi. Orang
Yunani terutama Plato dan Aristoteles menamakannya sebagai en dan onia atau the good
life. Dan kehidupan yang baik itu haruslah dirasakan secara bersama dan
merata.
Pengertian politik
sebagai usaha untuk mencapai suatu masyarakat yang lebih baik daripada yang
dihadapinya, atau yang disebut Peter Merkl: "Politik dalam bentuk yang
paling baik adalah usaha mencapai suatu tatanan sosial yang baik dan
berkeadilan (Politics, at its best is a
Noble quest for a good order and justice).
Baca juga Cerpen: Maaf Kanda, Aku Tak Bisa Jadi Timses!
Melihat kondisi
dinamika perpolitikan kita akhir-akhir ini maka ada sedikit kekecewaan karena
politik yang ditampilkan oleh para pelakunya secara tidak sadar ternyata
merusak substansi dari makna politik itu sendiri. Padahal pada prinsipnya
politik itu adalah ruang untuk adu gagasan, pemikiran, dan visi. Karena politik
adalah arena untuk melakukan transaksi akal pikir seseorang. Sehingga untuk
menghindari pandangan negatif terhadap politik itu sendiri, maka penting
kiranya pendidikan politik itu didorong ke permukaan.
Pendidikan politik
dengan tujuan menciptakan dinamika politik yang berkualitas terhadap kontestasi
perpolitikan kita harus dimulai dari peranan mahasiswa. HMI sebagai organisasi kemahasiswaan
dan juga berperan sebagai organisasi perjuangan yang sudah lama malang
melintang di dunia perpolitikan Indonesia tentu sudah memahami betul kondisi
dan dinamika yang terjadi. Oleh karena itu, peran HMI akan sangat berpengaruh
terhadap kualitas politik berbangsa dan bernegara.
Menjaga
Independensi
HMI merupakan
organisasi yang bersifat Independen (Pasal 6 AD). Sifat dan watak independen
bagi HMI adalah merupakan hak azasi yang pertama. Independen secara sederhana
adalah bebas, merdeka, dan tidak diintervensi. Sehingga dalam menjalankan sifat
independensinya dalam berpolitik, HMI harus tetap menjaga agar tidak ada
intervensi dari pihak manapun untuk terciptanya politik yang berkualitas.
HMI secara
organisatoris pernah "committed" dengan kepentingan pihak manapun
ataupun kelompok dan golongan manapun kecuali tunduk dan terikat pada
kepentingan kebenaran dan objektifitas kejujuran dan keadilan. (Lihat
Hasil-Hasil Kongres XXX, Tafsir Independensi HMI). Dari konsep independen ini
kiranya dapat menjadi contoh kepada masyarakat secara umum dalam berpolitik.
Budaya
Literasi
Memperbanyak membaca
sebagai budaya literasi dalam memperkuat kapasitas intelektual seseorang juga
diperlukan untuk menghadapi kontestasi politik di Indonesia karena sekali lagi
politik itu adalah ruang adu gagasan, tempat bertukar pikiran sesama masyarakat
dan juga para pelaku politik sehingga membutuhkan bahan bacaan yang kuat dalam
membangun narasi politik kita selaku anak bangsa.
Tetap
Kritis
Politik itu bagian dari
suatu ilmu dan ilmu itu merupakan sesuatu yang objektif. Menerima politik masuk
dalam akal pikir kita berarti menerima ilmu pengetahuan. Sehingga berpikir
kritis harus menjadi modal dalam melihat dinamika perpolitikan kita hari ini.
Baca juga Cerpen: Merawat Kapal Tua
Terakhir, HMI sebagai
organisasi yang berazaskan Islam (Pasal 3 AD), yang mempunyai tujuan dan usaha
(Pasal 4-5 AD), yang bersifat independen (Pasal 6 AD), yang berstatus mahasiswa
(Pasal 7 AD), yang berfungsi sebagai organisasi kader (Pasal 8 AD), yang
berperan sebagai organisasi perjuangan (Pasal 9 AD) wajib berperan untuk
membangun pendidikan politik berkualitas terhadap kontestasi politik Indonesia.[]
Penulis:
Nardi Maruapey (Kader HMI Cabang Ambon)
ket.gbr: Ilustration
sbr.gbr: http://komisariatfkip.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment