Peran HMI Membangun Pendidikan Politik Yang Berkualitas - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Wednesday 27 February 2019

Peran HMI Membangun Pendidikan Politik Yang Berkualitas


“Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi  suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.” (Soe Hoek Gie-Aktivis Indonesia Tionghoa).
YakusBlog- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi kemahasiswaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, keilmuan, keindonesiaan, dan kemodernan yang tujuannya adalah untuk menambah kapasitas intelektual dari segala aspek demi menuju sebuah peradaban.
Politik merupakan suatu bidang ilmu yang berbicara tentang sebuah, kebijakan, dan kekuasaan, keputusan untuk kepentingan bersama atau banyak orang. Dalam Miriam Budiardjo (2010), Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia kita teringat pepatah gemah ripah loh jinawi. Orang Yunani terutama Plato dan Aristoteles menamakannya sebagai en dan onia atau the good life. Dan kehidupan yang baik itu haruslah dirasakan secara bersama dan merata.



Pengertian politik sebagai usaha untuk mencapai suatu masyarakat yang lebih baik daripada yang dihadapinya, atau yang disebut Peter Merkl: "Politik dalam bentuk yang paling baik adalah usaha mencapai suatu tatanan sosial yang baik dan berkeadilan (Politics, at its best is a Noble quest for a good order and justice).
Melihat kondisi dinamika perpolitikan kita akhir-akhir ini maka ada sedikit kekecewaan karena politik yang ditampilkan oleh para pelakunya secara tidak sadar ternyata merusak substansi dari makna politik itu sendiri. Padahal pada prinsipnya politik itu adalah ruang untuk adu gagasan, pemikiran, dan visi. Karena politik adalah arena untuk melakukan transaksi akal pikir seseorang. Sehingga untuk menghindari pandangan negatif terhadap politik itu sendiri, maka penting kiranya pendidikan politik itu didorong ke permukaan.
Pendidikan politik dengan tujuan menciptakan dinamika politik yang berkualitas terhadap kontestasi perpolitikan kita harus dimulai dari peranan mahasiswa. HMI sebagai organisasi kemahasiswaan dan juga berperan sebagai organisasi perjuangan yang sudah lama malang melintang di dunia perpolitikan Indonesia tentu sudah memahami betul kondisi dan dinamika yang terjadi. Oleh karena itu, peran HMI akan sangat berpengaruh terhadap kualitas politik berbangsa dan bernegara.
Menjaga Independensi
HMI merupakan organisasi yang bersifat Independen (Pasal 6 AD). Sifat dan watak independen bagi HMI adalah merupakan hak azasi yang pertama. Independen secara sederhana adalah bebas, merdeka, dan tidak diintervensi. Sehingga dalam menjalankan sifat independensinya dalam berpolitik, HMI harus tetap menjaga agar tidak ada intervensi dari pihak manapun untuk terciptanya politik yang berkualitas.
HMI secara organisatoris pernah "committed" dengan kepentingan pihak manapun ataupun kelompok dan golongan manapun kecuali tunduk dan terikat pada kepentingan kebenaran dan objektifitas kejujuran dan keadilan. (Lihat Hasil-Hasil Kongres XXX, Tafsir Independensi HMI). Dari konsep independen ini kiranya dapat menjadi contoh kepada masyarakat secara umum dalam berpolitik.
Budaya Literasi
Memperbanyak membaca sebagai budaya literasi dalam memperkuat kapasitas intelektual seseorang juga diperlukan untuk menghadapi kontestasi politik di Indonesia karena sekali lagi politik itu adalah ruang adu gagasan, tempat bertukar pikiran sesama masyarakat dan juga para pelaku politik sehingga membutuhkan bahan bacaan yang kuat dalam membangun narasi politik kita selaku anak bangsa.
Tetap Kritis
Politik itu bagian dari suatu ilmu dan ilmu itu merupakan sesuatu yang objektif. Menerima politik masuk dalam akal pikir kita berarti menerima ilmu pengetahuan. Sehingga berpikir kritis harus menjadi modal dalam melihat dinamika perpolitikan kita hari ini.
Baca juga Cerpen: Merawat Kapal Tua
Terakhir, HMI sebagai organisasi yang berazaskan Islam (Pasal 3 AD), yang mempunyai tujuan dan usaha (Pasal 4-5 AD), yang bersifat independen (Pasal 6 AD), yang berstatus mahasiswa (Pasal 7 AD), yang berfungsi sebagai organisasi kader (Pasal 8 AD), yang berperan sebagai organisasi perjuangan (Pasal 9 AD) wajib berperan untuk membangun pendidikan politik berkualitas terhadap kontestasi politik Indonesia.[]

Penulis: Nardi Maruapey (Kader HMI Cabang Ambon)


ket.gbr: Ilustration
sbr.gbr: http://komisariatfkip.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment