Tuduhan-Tuduhan PKI Untuk Membubarkan HMI - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Friday, 29 June 2018

Tuduhan-Tuduhan PKI Untuk Membubarkan HMI




YakusaBlog- Pada saat Partai Komunis Indonesia (PKI) berserta antek-anteknya ingin membubarkan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada tahun 1965, mereka mereka membuat tuduhan-tuduhan berupa fitnah sebagai dalih atau alasan untuk membubarkan. Tuduhan ini sangat banyak sekali dan mati-matian mengkampanyekannya ke rakyat Indonesia.


Selain ingin membubarkan HMI, dengan tuduhan-tuduhan yang tanpa fakta, mereka (kaum Komunis) berusaha mati-matian untuk menghilangkan sejarah jejak-jejak pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948.


Tuduhan-tuduhan yang tak sesuai dengan fakta pada waktu ini, sebagaimana Sejarawan HMI, Agussalim Sitompul, mencatat dalam bukunya Sejarah Perjuangan HMI 1947-1975, ada enam belas tuduhan, yaitu:


Pertama, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dituduh anti terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD 1945).


Kedua, HMI di tuduh anti pada Bung Karno (Presiden Republik Indonesia), dan dituduh tidak setia kepada Pimpinan Besar Revolusi (PBR), Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), Presiden Soekarno.


Ketiga, HMI dituduh PKI anti-Manifesto Politik (Manipol) dan anti Undang-Undang Dasar, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan singkatan USDEK.


Keempat, HMI dituduh terlibat dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pada tanggal 15 Februari 1958 dan terlibat PERMESTA (Perjuangan Semesta) tanggal 2 Maret 1957.


Kelima, HMI dituduh sebagai onderbouw atau anak kandung dari partai Masyumi yang sudah dilarang pemerintah.


Keenam, dituduh pro-Malaysia, HMI kontra-revolusi/reaksioner dan kepala batu.

Ketujuh, HMI dituduh sebagai antek dari Nekolim dan Imprialisme, komprador Amerika Serikat dan dituduh sebagai agent intelijen CIA.


Kedelapan, dituduh sebagai antek-anteknya Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia (DI/TII).


Kesembilan, HMI dituduh terlibat dalam gerakan rasialis (ras) di Jawa Barat pada tanggal 10 Mei 1963.


Kesepuluh, HMI dituduh terlibat dalam peristiwa 10 Oktober 1963 di IAIN Yogyakarta, dan di IAIN Ciputat-Jakarta, pada tangga 17 Oktober 1963.


Kesebelas, HMI dituduh terlibat dalam percobaan pembunuhan Presiden Soekarno an peristiwa Cikini, tanggal 30 November 1957, di Jalan Cenderawasih, Makassar tahun 1964.


Keduabelas, HMI dituduh terlibat dalam pemberontakan Andi Sele di Pinrang, Sulawesi Selatan.


Ketigabelas, HMI dituduh terlibat dalam peristiwa Pusat Kevaleri (PUSKAV) di Bandung, tanggal 19-20 Maret 1960.


Keempatbelas, HMI dituduh sebagai antek Badan Pendukung Sukarnoisme (BPS) dan Manifesto Kebudayaan (MANIKEBU).


Kelimabelas, HMI dituduh anti-persatuan bangsa.


Terakhir, keenambelas, HMI dituduh sebagai organisasi “Setan Kota”.



Demikianlah tuduhan-tuduhan PKI dan antek-anteknya terhadap HMI, organisasi yang ingin mereka bubarkan. Dan tudahan itu tidak benar dan mereka tidak dapat membubarkan HMI. Hingga saat ini HMI tetap dapat memberikan kontribusinya yang positif kepaa agama, bangsa dan negara. HMI tetap menyerukan kesatuan dan persatuan bangsa di negara Indonesia.[]




Penulis: Ibnu Arsib

Instruktur HMI Cabang Medan
 

No comments:

Post a Comment