Bagaimana Cara Mencapai Kekuasaan Dalam Politik? - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Saturday, 25 November 2017

Bagaimana Cara Mencapai Kekuasaan Dalam Politik?

YakusaBlog- Politik secara sederhana adalah segala hal yang berkaitan dengan permainan kekuasaan. Sebagai politikus, pekerjaannya hanya dua: menghimpun kekuasaan (machtvorming) dan menggunakan kekuasaan (machtaannwending). Ketika seorang politikus rajin mengunjungi orang-orang yang berpengaruh dan melakukan negosiasi dengan mereka, berarti ia sedang menghimpun kekuasaan. Ketika seorang politikus menyingkirkan lawannya dengan memanipulasikan wewenang yang dia miliki, berarti dia sedang menggunakan kekuasaannya. (Jalaluddin Rakhmat, 1991:112)
Menurut saya, di era kids zaman now, dua cara itu masih sangat kurang sekali, perlu adanya tambahan agar dapat mencapai kekuasaan politik, mungkin bentuk lebih ke taknis atau alat. Tambahannya adalah, pertama, seorang politikus harus mempunyai media atau membayar media, baik media cetak maupun media online, yang tujuannya untuk mempengaruhi orang banyak, mengkampanyekan dan memperkenalkan siapa Anda, untuk apa Anda hadir, dan bagaimana program-program Anda. Baik buruknya hanya diri Anda dan Tuhan yang mengetahui.
Kedua, selain memerlukan media, tentunya memerlukan modal atau ongkos politik yang cukup banyak atau banyak sekali. Segala apa yang dikerjakan untuk mencapai kekuasaan tentunya membutuhkan biaya. Melakukan konsolidasi (penguatan) ke semua basis tentunya membutuhkan dana.
Ketiga, Anda dapat mencapai kekuasaan karena memang berkompeten di bidang tersebut, sehingga orang-orang yakin memberikan amanah tersebut kepada Anda. Bukan berarti sarana dan prasarana yang kita sebutkan tidak dibutuhkan, hal-hal tadi sangat dibutuhkan.
Cara-cara ini mempunyai sifat relatif juga, karena ia ditentukan oleh keadaan suatu masyarakat dan sistem dalam suatu negara. Jika kita dalam negara demokrasi, tentunya untuk mencapai kekuasaan politik, dukungan dari rakyat sangat dibutuhkan, dan rakyat adalah penentunya. Cara-cara yang kita sebutkan tadi, baik yang dituliskan oleh Jalaluddin Rakhmat dan juga saya, sangat besar pengaruhnya. Jika tidak sistem demokratis, mungkin cara yang disebutkan yang paling awal lebih berpengaruh, terkhususnya cara yang kedua, yaitu menyingkirkan lawan dengan menggunakan kekuasaan atau wewenang.
Perlu kiranya saya menambahi catatan di sini, bahwa kita jangan menganggap bahwa politik itu sangat kotor. Politik tidaklah demikian. Dan juga jangan menganggap bahwa kekuasaan itu adalah sarana untuk menindas dan memperkaya orang. Kekuasaan itu seharusnya sebagai sarana atau juga alat untuk memakmurkan dan mensejahterakan rakyat. Karena dengan kekuasaan itu ia mempunyai wewenang dalam mengatur dan menjalankan. Kekuasaan itu pun menjadi relatif, ia bisa buruk jika di duduki oleh orang-orang jahat, dan kekuasaan itu bermanfaat jika di tempati oleh orang-orang baik. Maka dari itu, orang-orang baik jangan duduk berdiam diri, Anda harus ikut berpolitik melawan orang-orang jahat. Dan kemudian, rakyat harus memberikan amanah kekuasaan kepada orang-orang baik tersebut.[]

Penulis: Ibnu Arsib

Mahasiswa Fakultas Hukum UISU-Medan.

Ket.gbr: Net/Ilustrasi
Sumber gbr: https://www.deviantart.com/

No comments:

Post a Comment