Perempuan Islam Harus Sadar Dalam Berpakaian - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Saturday, 25 November 2017

Perempuan Islam Harus Sadar Dalam Berpakaian


Nabi Muhammad Saw, telah membawa kita terlepas dari jaman yang penuh kebingasan, permusuhan, dan jahiliyah yang mana dapat kita ketahui bersama pada masa tersebutlah kaum Perempuan dianggap tidak berguna dan membawa sial bagi keluarga sehingga anak Perempuan pada masa itu dikubur hidup – hidup diiringi tangis dan berlinangan air mata dari pipi – pipi Ibu anak tersebut, Ibu mana yang tidak tersayat hatinya melihat anak yang telah dirawat dari kandungan hingga lahir harus mati sia – sia dibunuh dan dikubur. Beribu – ribu Sholawat Nabi haruslah selalu terucap dari bibir kita, karena tidak dapat terbayang oleh manusia bagai mana Jahilnya pada jaman lalu.

Kita hidup dimana pada jaman modern melinium sekarang, walaupun sifat – sifat kejahiliaan pada masa Rasulullah masih melekat pada diri manusia yang tidak ingin mendekatkan diri pada Ilahi. Contoh kecilnya saja ada pada pakaian yang sehari – hari kita kenakan, Laki – laki maupun Perempuan.

Yang kita tau bersama, aurat Laki – laki berada di pusar hingga lutut [HR. Ahmad dan Al – Baihaqi], akan tetapi disunnahkan kepada kaum Lelaki untuk tidak Isbal (di atas mata kaki), “Ada seorang lelaki yang kainnya terseret di tanah karena sombong. Allah menenggelamkannya ke dalam bumi. Dia meronta-ronta karena tersiksa di dalam bumi hingga hari Kiamat terjadi” [HR. Bukhari]. 


Sedangkan aurat Perempuan lebih dari itu di riwayatkan dari [HR. Abu Dawud] “Wahai Asma ! Sesungguhnya wanita jika sudah baligh maka tidak boleh nampak dari anggota badannya kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan ke muka dan telapak tangan)”, sudah jelas telapak tangan dan wajah, akan tetapi permasalahan yang kita lihat sekarang, mereka telah menutup aurat, akan tetapi secara tidak sadar mereka menampakkan aurat mereka. 

Dengan mengenakan celana Jeans yang ketat dan baju yang berbahan karet, pakaian – pakain yang berbahan dasar tersebut sangat menggambarkan lekukan tubuh Perempuan yang dapat mengundang Syahwat yang besar kepada lawan jenis. Maka harus diakui kaus kekerasan seksual menempati peringkat pertama sebanyak 2.290 kasus di tahun 2017 (KBR, Catahu 2017 Komnas Perempuan, Kekerasan di Ranah Personal Tertinggi). 

Banyak Perempuan di seluruh Nusantara menyuarakan Aksi Anti Kekerasan Seksual dan Pemerkosaan Terhadap Perempuan, akan tetapi mereka yang mengikuti Aksi tersebut kebanyakan masih mengenakan pakaian – pakaian yang tidak sebenarnya untuk digunaka oleh kaum Perempuan Islamiah.

Apakah Budaya ini telah menjadi Trend dikalangan Perempuan remaja sekarang ini, budaya Barat sepertinya sangat sulit untuk dilawan oleh kaum Perempuan, bahkan untuk kembali menjadi Perempuan yang Islamiah, mereka membutuhkan waktu lama untuk dapat mengenakan pakaian Syar’i yang dapat melindungi diri dari Syahwat nya Lelaki padahal mereka sendiri Islam.

Perempuan Islam sekarang mestinya malu, banyak Perempuan Nasrani di luar sana yang sangat suka menutup aurat mereka menjadi salah satu bentuk ketaatan Mereka kepada Tuhannya, sedangkan Perempuan Islam malah sebaliknya. Mungkin yang menjadi salah satu faktor tersebut adalah kurangnya pengetahuan mengenai agama Islam itu sendiri.

Muhammad Ridho Pratama Oktaviansyah, mahasiswa ekonomi UISU Medan, Sumatera Utara, yang resah melihat pemuda dan pemudi jaman sekarang, terutama dalam berpakaian. Email: ridhobegh@gmail.com

No comments:

Post a Comment