Nabi Muhammad Saw, telah membawa kita
terlepas dari jaman yang penuh kebingasan, permusuhan, dan jahiliyah yang mana
dapat kita ketahui bersama pada masa tersebutlah kaum Perempuan dianggap tidak
berguna dan membawa sial bagi keluarga sehingga anak Perempuan pada masa itu
dikubur hidup – hidup diiringi tangis dan berlinangan air mata dari pipi – pipi
Ibu anak tersebut, Ibu mana yang tidak tersayat hatinya melihat anak yang telah
dirawat dari kandungan hingga lahir harus mati sia – sia dibunuh dan dikubur.
Beribu – ribu Sholawat Nabi haruslah selalu terucap dari bibir kita, karena
tidak dapat terbayang oleh manusia bagai mana Jahilnya pada jaman lalu.
Kita hidup dimana pada jaman modern
melinium sekarang, walaupun sifat – sifat kejahiliaan pada masa Rasulullah
masih melekat pada diri manusia yang tidak ingin mendekatkan diri pada Ilahi.
Contoh kecilnya saja ada pada pakaian yang sehari – hari kita kenakan, Laki –
laki maupun Perempuan.
Yang kita tau bersama, aurat Laki –
laki berada di pusar hingga lutut [HR. Ahmad dan Al – Baihaqi], akan tetapi
disunnahkan kepada kaum Lelaki untuk tidak Isbal (di atas mata kaki), “Ada
seorang lelaki yang kainnya terseret di tanah karena sombong. Allah
menenggelamkannya ke dalam bumi. Dia meronta-ronta karena tersiksa di dalam
bumi hingga hari Kiamat terjadi” [HR. Bukhari].
Sedangkan aurat Perempuan lebih
dari itu di riwayatkan dari [HR. Abu Dawud] “Wahai Asma ! Sesungguhnya wanita
jika sudah baligh maka tidak boleh nampak dari anggota badannya kecuali ini dan
ini (beliau mengisyaratkan ke muka dan telapak tangan)”, sudah jelas telapak
tangan dan wajah, akan tetapi permasalahan yang kita lihat sekarang, mereka
telah menutup aurat, akan tetapi secara tidak sadar mereka menampakkan aurat
mereka.
Dengan mengenakan celana Jeans yang
ketat dan baju yang berbahan karet, pakaian – pakain yang berbahan dasar
tersebut sangat menggambarkan lekukan tubuh Perempuan yang dapat mengundang Syahwat yang besar kepada lawan jenis.
Maka harus diakui kaus kekerasan seksual menempati peringkat pertama sebanyak
2.290 kasus di tahun 2017 (KBR, Catahu 2017 Komnas Perempuan, Kekerasan di
Ranah Personal Tertinggi).
Banyak Perempuan di seluruh Nusantara menyuarakan
Aksi Anti Kekerasan Seksual dan Pemerkosaan Terhadap Perempuan, akan tetapi
mereka yang mengikuti Aksi tersebut kebanyakan masih mengenakan pakaian –
pakaian yang tidak sebenarnya untuk digunaka oleh kaum Perempuan Islamiah.
Apakah Budaya ini telah menjadi Trend dikalangan Perempuan remaja
sekarang ini, budaya Barat sepertinya sangat sulit untuk dilawan oleh kaum
Perempuan, bahkan untuk kembali menjadi Perempuan yang Islamiah, mereka
membutuhkan waktu lama untuk dapat mengenakan pakaian Syar’i yang dapat
melindungi diri dari Syahwat nya
Lelaki padahal mereka sendiri Islam.
Perempuan Islam sekarang mestinya malu,
banyak Perempuan Nasrani di luar sana yang sangat suka menutup aurat mereka
menjadi salah satu bentuk ketaatan Mereka kepada Tuhannya, sedangkan Perempuan
Islam malah sebaliknya. Mungkin yang menjadi salah satu faktor tersebut adalah
kurangnya pengetahuan mengenai agama Islam itu sendiri.
Muhammad Ridho Pratama Oktaviansyah, mahasiswa ekonomi UISU Medan, Sumatera Utara, yang resah melihat pemuda dan pemudi jaman sekarang, terutama dalam berpakaian. Email: ridhobegh@gmail.com
No comments:
Post a Comment