Pengaruh Gizi Terhadap Kehidupan Manusia - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Tuesday, 11 June 2019

Pengaruh Gizi Terhadap Kehidupan Manusia


YakusaBlog- Hubungan antara makanan dan kesehatan tubuh sudah diketahui sejak berabad-abad yang lampau. Pada zaman pemerintahan raja Nebukadnezar di kerajaan Babilonia diceritakan, bahwa pada suatu masa raja bermaksud mendidik empat orang pemuda untuk dijadikan kesatria. Keempat pemuda itu mendapat kehormatan sedemikian rupa dari raja Nebukanezar setiap hari mendapat makanan berupa daging dan anggur dari istana.
Akan tetapi, keempat calon kesatria itu khawatir jangan-jangan mereka tidak dapat memenuhi harapan raja untuk menjadi kesatria yang ketangkasannya melebihi ketangkasan kesatria lainnya yang tidak mendapat layanan makanan istimewa dari istana raja. Oleh karena itu, keempat pemuda tadi memutuskan untuk menolak hidangan makanan berupa daging dan anggur itu, dan sebagai gantinya mereka memakan makanan yang terdiri dari berbagai jenis kacang dan airu.
Pada latihan terakhir ternyata keempat pemuda tadi jauh lebih tangkas dan gagah daripada kesatria lainnya. sungguhpun faktor ketekunan berlatih dalam hal ini memegang peranan penting, namun jelas terlihat pada waktu itu bahwa makanan yang baik akan memberikan kekuatan jasmani yang sempurna.
Ada sebuah kejadian lagi di zaman purba yang ada hubungannya dengan pengaruh makanan terhadap kesehetan tubuh. Hipocrates, seorang pelopor dunia kedokteran Yunani dalam tahun 460 sebelum Masehi, telah berhasil mengobati dan menyembuhkan orang-orang yang menderita rabun senja dengan jalan memberikan hati hewan sebagai makanan ekstra kepada para penderita penyakit itu.
Ratusan tahun kemudian berulah ditemukan, bahwa penyakit rabun adalah penyakit yang diakibatkan kurangnya vitamin A dalam tubuh penderita. Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan pula bahwa hati hewan adalah jenis bahan makanan yang mengandung vitamin A dalam jumlah yang sangat banyak.
Penyakit-penyakit yang timbul akibat makanan kurang baik seperti makanan yang dimakan tidak cukup gizinya, atau makan makanan yang kadar zat gizinya tidak seimbang, disebut penyakit ganguan gizi.

Baca juga: Fungsi Tomat Untuk KesehatanTubuh
Penyakit ganguan gizi yang pertamakali dikenal adalah penyakit skorbut atau disebut juga sariawan. Vasco de Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia tahun 1497 telah kehilangan lebih dan separuh awak kapalnya yang meninggal akibat menderita penyakit skorbut. Penyakit itu ditandai oleh pembengkakan gusi, gigi mudah tanggal, dan gangguan pencernaan. Baru pada permulaan abad ke-20 para ahli kedokteran dapat memastikan penyebab penyakit itu adalah karena kekurangan vitamin C.
Dr. Eijkman, seorang dokter bangsa Belanda yang bertugas mengawasi kesehatan para narapidana di Jakarta tahun 1897 menemukan burung dara yang diberi makan sisa makanan narapidana tersebut, menderita penyakit radang saraf (polyneuritis). Dr. Takaki dari angkatan laut kerajaan Jepang ke Eropa melihat bahwa sebagian dari awak kapal yang berlayar bersamanya memperlihatkan gejala radang saraf. Gejala itu hilang setelah ransum awak kapal tersebut diganti dengan sejenis gandum (barley). Baru pada tahun 1901, Dr. Grijns dapat memastikan bahwa gejala polyneuritis itu timbul akibat kekurangan vitamin B1.
Perkembangan yang pesat dari ilmu gizi dan berbagai ilmu lainnya terutama setelah Perang Dunia II, telah berhasil menemukan berbagai penyakit gangguan gizi lain seperti xerophthalmi, yaitu penyakit akibat kekurangan kalori dan protein, penyakit akibat kekurangan zat besi, kekurangan yodium dan sebagainya serta cara menanggulanginya.

Baca juga: Fungsi Serat Untu Kesehatan Tubuh
Para ahli kesehatan anak memperkirakan bahwa sebagian besar kematian bayi dan anak di seluruh dunia adalah akibat tidak baiknya mutu makanan mereka sehingga pertumbuhan tubuh anak-anak terhambat dan daya tahan tubuh mereka terhadap serangan penyakit infeksi menjadi sangat lemah.
Gizi seseorang juga dapat berpengaruh terhadap prestasi kerja dan produktivitas. Ada hipotesa yang menyebutkan bahwa kerja otot akan menjadi lebih berhasil guna pada saat setelah makan. Suatu percobaan yang sangat terkenal yang dilakukan oleh Ancel Keys untuk melihat pengaruh kecukupan makanan terhadap produktivitas kerja yaitu “Minnesota Starvation Study.
Oleh karena itu, perlu sekali diperhatikan kecukupan makanan para buruh yang bekerja di pusat-pusat industri ataupun perkebunan untuk memperoleh produktivitas kerja yang maksimal. Percobaan tersebut bahkan juga menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecukupan pangan penduduk di suatu daerah dengan kejadian-kejadian kriminalitas seperti pencurian, perampokan, dan sebagainya.
Yang paling banyak menarik perhatian para ahli gizi dan ahli kesehatan anak dewasa ini adalah pengaruh gizi terhadap perkembangan mental anak. Hal ini sehubungan dengan terhambatnya pertumbuhan sel otak yang terjadi pada anak yang menderita ganguan gizi pada usia sangat muda bahkan sejak dalam kandungan.[]

Sumber tulisan: Sjahmien Moehji (Ahli Gizi) dalam bukunya yang berjudul Ilmu Gizi; Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi, Bhrata Niaga Media, Jakarta, 2002, hal. 2-4.

No comments:

Post a Comment