YakusaBlog- Hari
Kamis, tanggal 31 Juli 2003, di Jakarta, adalah akhir dari semua konflik panas
PB HMI periode 2002-2004, antara Kholis Malik yang terpilih sebagai Ketua Umum
PB HMI pada Kongres HMI ke-23 di Balikpapan-Kalimantan Timur dan dengan Mukhlis
Tapitapi yang mem-PJ-kan Ketua Umum PB HMI (Kholis Malik) lewat Sidang Pleno PB
HMI di Ragunan Jakarta pada tanggal 5-9 Februari 2003.
Akhir
dari konflik panas itu dibuktikan dengan dibuatnya Deklarasi Kesepakatan Bersama Penyelesaian Konflik yang
ditandatangani oleh Kholis Malik sebagai Ketua Umum PB HMI dan Mukhlis Tapitapi
sebagai Pj. Ketua Umum PB HMI.
Ket.gbr: Foto Naskah Deklarasi Kesepakatan Bersama.
Sumbr foto: Agussalim Sitompul, 44 Indikator Kemunduran HMI
Sebagaimana
yang tercatat dalam Kesepakatan Bersama
itu, bahwa konflik yang terjadi di PB HMI berpotensi menyebabkan keretakan
secara luas dan mempersulit pencapaian visi dan misi organisasi. Sehingga Kholis
Malik dan Mukhlis Tapitapi bahwa setiap masalah mesti dapat diselesaikan dengan
cara yang sebaik-baiknya sesuai dengan nilai-nilai yang ada di HMI.
Dalam
Kesepakatan Bersama itu pula, dalam
rangka penyelesaian maka dibentuklah tim negosiasi dari kedua belah pihak yang kemudian
menghasilkan kesepakatan penting, seperti menyelenggarakan Kongres Bersama
sebagai penyelesaian dari konflik yang terjadi dan seluruh hasil perundingan
yang telah dilakukan oleh tim negosiasi kedua belah pihak.
Nah,
melihat keadaan periode PB HMI saat ini. Bagaimana ceritera dari penyelesaian
Konflik PB HMI Periode 2002-2004, antara Kholis Malik dan Mukhlis Tapitapi
dapat dijadikan rujukan penyelesaian dualisme kepemimpinan PB HMI periode
2018-2020.
Berikut isi dari Deklarasi Kesepakatan Bersama Penyelesaian Konflik HMI:
_________________________________________________________________________
Bismilllahirrahmanirrahim
DEKLARASI
KESEPAKATAN BERSAMA
PENYELESAIAN KONFLIK HMI
Sebagaimana telah diketahui secara luas oleh keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan khalayak umum, bahwa telah terjadi konflik di HMI yang berujung pada dualisme kepemimpinan di Pengurus Besar HMI. Bahwa konflik yang terjadi di PB HMI berpotensi menyebabkan keretakan secara luas dan mempersulit pencapaian visi dan misi organisasi. Kami memandang bahwa setiap masalah mesti dapat diselesaikan dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai dengan nilai-nilai yang ada di HMI.
Dalam rangka proses penyelesaian, telah dibentuk tim negosiasi dari kedua belah pihak yang menghasilkan beberapa kesepakatan penting. Oleh karena itu demi kemaslahatan umum dan terbinanya kebersamaan dalam organisasi maka dengan ini kami bersepakat untuk menyelenggarakan kongres bersama sebagai penyelesaian akhir dari konflik yang terjadi dan seluruh hasil perundingan yang telah dilakukan oleh tim negosiasi kedua belah pihak.
Demikian kesepakatan ini diumumkan, untuk menjadi perhatian dan akan disosialisasikan kepada cabang-cabang dan Badko HMI seluruh Indonesia.
Jakarta, 31 Juli 2003.
Yang Bersepakat,
Dtd
Kholis Malik/Ketua Umum
Dtd
Mukhlis Tapitapi/Pejabat Ketua Umum
_________________________________________________________________________
Untuk
apa terus gaduh
Menang jadi wabah
Kalah jadi sampah
Berdamailah![]
Penulis:
Ibnu Arsib (Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa).
Pengurus besar baik versi mandataris dan pejabat ketua umum. Harus membangun kesepakat untung kongres bersama, untuk menjaga kaderisasi di bawah.
ReplyDelete