Hai, Apa Kabar Konferensi HMI Cabang Medan? - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Thursday, 23 May 2019

Hai, Apa Kabar Konferensi HMI Cabang Medan?


YakusaBlog- Alhamdulillah, tak terasa Puasa Ramadhan sudah berlangsung melewati Malam Tujuh Belas Ramadhan. Jutaan Umat Muslim, terkhususnya di Indonesia, mulai meningkatkan ibadahnya karena malam-malam kemuliaan telah dibuka. Pengunjung setia Masjid terlihat khusyuk menjalankan ibadah dengan penuh ikhlas dan mengharapkan ridho dari Allah Swt.
Lantunan ayat suci Al-Qur’an dan suara takbir dari Masjid terdengar indah dan syahdu. Sujud syukur  umat menyentuhkan keningnya sambil berucap syukur atas nikmat Allah Swt, karena masih diberikan kesehatan dan kelapangan waktu untuk beribadah di bulan suci Ramadhan. Shalawat yang bertangkaikan salam terucapkan dengan rindu kepada Rasulullah Saw. dengan harapan syafaatnya di hari akhir kelak nanti.
Agenda-agenda intelektual, kultural dan ritual di Masjid-masjid perlahan terselesaikan. Ceramah dan dzikir bersama menjadi penyejuk kepala dan hati. Senyum indah dengan wajah yang disucikan oleh air wudhu’ memancarkan cahaya yang menghiasi seisi ruangan. Seluruh aktivitas berjalan dengan baik dan lancar. Tidak ada perdebatan dan intip-mengintip untuk memulai kegiatan.
Lain aktivitas umat Islam di Masjid, lain pula aktivitas Kader HMI Cabang Medan, yang katanya Kader Umat dan Kader Bangsa, pada saat Konferensi HMI Cabang Medan XLIV saat ini. Umat Islam begitu lancar dan hikmat menjalankan ibadah di Masjid atau di luar Masjid, Eh…kita masih alot dalam rapat-rapat yang menguras tenaga, pikiran dan kesehatan.
Sejak dibukanya Konferensi HMI Cabang Medan XLIV aktivitasnya tidak berbanding lurus dengan apa yang diagendakan. Hari ini puasa sudah lebih setengah bulan, tapi Konferensi masih berjalan seperti Kelabang Seribu. Agenda kegiatannya masih Paripurna I, dan sampai hari ini Pimpinan Sidang Tetap juga belum terpilih.
Mengapa Konferensi ini begitu lama? Untuk apa mengundur-undur waktunya dengan memperbanyak skor dan kemudian tidak dibuka sesuai skor waktu yang ditentukan? Itu apa maksudnya? Ini kah yang namanya HMI? Beginikah cara kita mengajarkan Konferensi HMI kepada Adik-adik Pengurus Komisariat? Beginikah yang dikatakan budaya kaum intelektual?

Beberapa pertanyaan yang dapat saya keluarkan itu kiranya menjadi bahan renungan kita bersama. Jika ada yang membuat pertanyaan yang lain, pantas juga kita renungkan dan pertanyakan apa kabar Konferensi HMI Cabang Medan?
Potensi HMI Cabang Medan Dualisme
Kondisi Struktural Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) yang dualisme akan mempengaruhi bagaimana Struktural Kepengurusan HMI Cabang Medan Periode 2019-2020 nanti. Mengapa demikian?
Setiap kita yang mengetahui keadaan HMI di Tingkat Pusat dan mengetahui kondisi Konferensi HMI Cabang Medan tahun 2019 ini, pasti mempunyai analisis bagaimana nasib HMI Cabang Medan ke depannya. Kekhawatiran setiap kita pasti ada apabila dualisme Pengurus HMI Cabang Medan.
Potensi HMI Cabang Medan menjadi dualisme sangat besar jika Konferensi HMI Cabang Medan kali ini tidak sesuai aturan main, etika Konferensi, moralitas organisasi dan jika tidak sesuai konstitusi. Jika ada yang main tangan besi untuk kepentingan segolangan, maka konflik ini akan meledak.
Beberapa tahun ini, di Konferensi HMI Cabang Medan, sering terjadi rapat secara diam-diam untuk memenangkan salah satu Kandidat. Evaluasi dan proyeksi tidak lagi dijadikan bagian utama dari Rapat Konferensi HMI Cabang Medan. Intip-mengintip antar gerbong terus terjadi. Yang memegang perangkat atau instrumen Konferensi sering bersikap sesuka hati kapan Sidang Konferensi dibuka lagi. Peserta Konferensi diabaikan dan hanya dijadikan seperti penonton. Kesepakatan diforum tidak berlaku bagi Pimpinan Sidang. Pimpinan Sidang bagai Tuhan yang menentukan kapan ia datang memulai forum, dan sesuka hati bagaimana forum Konferensi di buat.
Nah, jika hal-hal curang, katakan lah melarikan forum dan atau semacamnya terus dilakukan untuk memenangkan salah satu Kandidat Ketua Umum HMI Cabang Medan Periode 2019-2020, potensi HMI Cabang akan dualisme sangat besar. Kita menjadi orang bodoh yang pertama kali ada di dunia ini jika mengaminkan apabila ada Kandidit yang terpilih secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi tanpa melibatkan seluruh Komisariat atau Peserta Konferensi. Kita harus mengambil pelajaran dari dua kali Konferensi HMI Cabang Medan belakangan hari. Jika kita masih menerima hasil Konferensi gaib, itu berarti kita berarti sudah menjadi makhluk seperti patung, atau kerbau yang ditura hidungnya.
Jika Anda bertanya, bagaimana mana solusinya?
Solusinya sederhana saja. Forum dibuka dengan mengundang seluruh Peserta Konferensi. Diselesaikan secepatnya tanpa menghilangkan substansi Konferensi. Forum harus dibuka dan diselesaikan di Student Center HMI Cabang Medan dengan melibatkan seluruh Peserta Konferensi, atau seminimalnya ½ N+1 dari jumlah Utusan Komisariat Penuh. Membuat Fakta Integritas setiap Kandidat Ketua Umum HMI Cabang Medan Periode 2019-2020 dengan saksinya seluruh Peserta Utusan atau ½ N+1 dan Ketua Umum HMI Cabang Medan saat ini, lengkap dengan apa sanksinya jika melanggar Fakta Integritas yang buat di atas kertas dan ditandatangani di atas Materai 6000.
Nah, bagaimana pun evaluasi, proyeksi dan siapa pun yang terpilih pada Konfercab HMI Cabang XLIV ini, itu adalah hasil dari Konferensi yang dijalankan dengan adil dan tidak memancing akan dualismenya HMI Cabang Medan. Kita harus lebih mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi dan golongan. HMI Cabang Medan adalah milik kita bersama, bukan milik pribadi apalagi golongan atau gerbong.
Tulisan ini terkesan emosional dan atau apa lah namanya. Mudah-mudahan tulisan ini dapat menjadi renungan agar tidak membiarkan adanya Konferensi HMI Cabang Medan yang tidak sehat. Jika itu terjadi lagi seperti dua kali Konfercab HMI Cabang Medan belakangan, maka potensi HMI Cabang Medan akan dualisme bertambah besar. Jika kita masih menerima hasil “Konfercab Jin” maka baik kita lepaskan saja ajaran-ajaran HMI, dan masuk ke dalam partai politik.[]

Penulis: Ibnu Arsib (Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa).


Ket.gbr: Gedung Insan Cita HMI Cabang Medan, Jln. Adinegoro. No. 15.


No comments:

Post a Comment