Sang
Pendosa
Buai
polka baur kidung mesra
Menggema di kolong-kolong telinga
Merasuk tapi enggan merusak
Menanggalkan, segan tuk tinggal
Menyurup harap, tanpa sisa
Tak terasa
Bulir jatuh bergelayut di pelupuk mata
Memberi jeda, menggila
Ada sebersit debar mengubah debur
Saat kujamah tubuhmu
Suatu benak menjalar
Membaui parfum pada bulu romamu
Angkasa seakan tahu, aku ingin memadu cinta
Bintang gemintang tumpah ruah di atas sana
Bentangkan atap tanpa tiang
Dihiasnya dengan kunang-kunang
Kau suka?
Sengaja Kuseret kau dalam asmaraloka
Gelak tawa membahana
Sayang kau lupa cinta
Kawah candradimuka menunggu kita
Memanggang kita bak neraka
Menyembul sesal, mengekor dalam dada
Aku memang Sang Pendosa.[]
Ainur Rizki, 26 januari 2018
No comments:
Post a Comment