Berpolitik Harus Mengedepankan Kerukunan - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Thursday 31 January 2019

Berpolitik Harus Mengedepankan Kerukunan


 
Politik adalah sarana perjuangan untuk sama-sama melaksanakan politik atau perjuangan yang mempengaruhi  pendistribusian kekuasaan baik di antara negara-negara maupun di antara hukum suatu negara.” ( Max Weber ) 
YakusaBlog- Menyambut pesta demokrasi, dengan mengedepankan kerukunan antar elit politik, warga masyarakat sebagai wujud profesionalitas. Tahun 2019 yang disebut sebagai tahun politik sudah mulai tiba tinggal beberapa bulan lagi pesta rakyat (baca: pesta demokrasi) akan dilangsungkan secara serentak.
Sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 14/PUU-XI/2013. Hal tersebut dibuktikan dengan dikeluarnya Undang–undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pemilihan Umum. Dan Indonesia melaksanakannya secara serentak yang mana masyarakat akan bebas memilih. Dan juga menentukan pilihannya untuk mewujudkan cita-cita serta menjadi harapan rakyat lima tahun ke depan.
Dengan menjunjung asas keterbukaan, sebagai upaya memberikan pendidikan politik yang baik terhadap masyarakat, di pesta demokrasi ini akan ada pengalihan kekuasaan yang sebelumnya terpilih akan bertarung kembali untuk mempertahankan posisinya. Tentu hal tersebut tidaklah mudah mengingat datangnya rival yang akan bertarung memperebutkan kursi yang ditempati sebelumnya. Maka pekerjaan untuk tetap bertahan adalah menyakinkan masyarakat agar bisa terpilih kembali pada 17 April 2019 nanti.
Kini masa kampanye para calon presiden-wakil presiden, calon legsilatif sedang berlangsung dan sedang melakukan safari politik ke masyarakat guna meraih simpatik masyarakat. Tentu komunikasi politik akan terjalin dengan masyarakat. Harapan demi harapan akan dituangkan dalam janji politik para calon presiden-wakil presiden, calon legislatif yang akan bertarung 17 April 2019 nanti.
Hal itu dilakukan karena subtansi dari pada kampanye adalah meyakinkan pemilih. Maka komunikasi politik yang baik akan mengantarkan calon presiden-wakil presiden dan calon legislatif  pada puncak kekuasaan. Tentu hal ini masyarakat Buru Selatan akan mulai disibukan dengan kedatangan para tim sukses untuk melakukan sosialisasi dan perkenalan para kandidat mereka. Hal ini sebagai langkah agar keterlibatan masyarakat pada pemilihan serentak nanti dan masyarakat Buru Selatan bisa memberikan hak memilihnya pada calon yang diinginkan.
Kerukunan dalam proses pemilu harus dibenahi, melihat dinamika politik yang semakin memanas, yang kini terlihat dimedia sosial baik Facebook, Instagram, Twitter, maupun lingkungan masyarakat nyata. Masing-masing tim menjagokan calonnya. Tak mengabaikan apa kata orang, terpenting hasratnya sebagai tim harus puas tanpa memberikan sebuah gagasan politik yang meyakinkan masyarakat.
Dalam proses kampanye tentu ada yang melakukan pelanggaran. Hal tersebut harus dihindari sebagai langkah mewujudkan pemilu jujur dan damai. Buru Selatan yang setiap kali pelaksanaan pesta demokrasi, memberikan satu kesan dan ketakutan terhadap pelaksanaan pesta demokrasi. Mengapa? Karena kurangnya profesionalitas dari pada tim, maupun masyarakat. Hal tersebut terkadang sebagai pemicu ketidak harmonisan antar sesama tim, maupun warga masyarakat.
Benturan yang terjadi pasti ada, harapan agar pemilu yang dilaksanakan 17 April 2019 nanti bisa berjalan damai tanpa ada intrik yang mengganggu stabilitas dan kenyamanan masyarakat. Setiap tim harus memberikan pendidikan politik yang mengedepankan kerukunan. Agar pihak masyarakat bisa merasa memiliki pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali tersebut.
Siapapun yang terpilih, dialah yang terbaik dan menjadi wakil rakyat maupun pemimpin kita semua. Karena mereka terpilih secara demokrasi sesuai ketentuan yang di atur oleh pihak penyelenggara. Maka rakyat harus hati-hati dalam memilih. Hilangkan money politic (politik uang) yang menjerumuskan masyarakat pada pendidikan politik yang tidak bermoral. Agar kedepan wakil rakyat maupun pemimpin bangsa kita bisa memberikan kontribusi positif untuk kesejahtraan masyarakat. Singkat katanya, berpolitik harus mengedepankan kerukunan.[]

Penulis: Kamarudin Souwakil (Kader HMI Cabang Yogyakarta)
Ket.gbr: Foto Kamarudin Souwakil

No comments:

Post a Comment