Cara Menemukan Kebahagiaan - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Monday 28 January 2019

Cara Menemukan Kebahagiaan


YakusaBlog- Ada seorang pemuda desa yang dikenal unik hidupnya. Namanya Abun. Ia sering berkelakar, bercanda, namun dikenal cerdas oleh orang sekampungnya. Banyak pertanyaan dan pernyataan aneh, namun penuh dengan makna yang sering kali terlontar dari mulutnya. Karena itulah, ia punya banyak teman yang acap kali bertanya banyak hal tentnag kehidupan dari sudut pandangnya.
Suatu kali, seorang temannya bertanya, “Wahai saudaraku Abun. Aku hendak bertanya. Kau dikenal luas sebagai orang bijak. Dan, aku rasa hanya engkau yang bisa menjawab pertanyaanku ini.”
“Ya temanku. Aku hanya sering bertakata dari apa yang kulihat, kudengar, dan kualami saja. Kalau memang aku bisa membantumu, sebenarnya aku hanya meneruskan apa yang sudah kurasakan. Nah, apa yang ingin kamu ketahui dariku?” Tanya Abun.
“Aku ini sudah punya segala sesuatu. Tapi, entah mengapa aku masih jarang merasakan kebahagiaan. Sebenarnya, ke manakah aku harus mencari kebahagiaan yang bisa benar-benar menentramkanku?” tanyaya pada Abun.
“Pertanyaanmu menarik. Beri aku waktu sehari untuk menjawabnya. Esok hari, di jam yang sama, datanglah kemari,” sebu Abun sembari kembali ke rumahnya.
Keesokan harinya, sesuai perintah Abun, sang teman datang kembali. Ia sudah tak sabar ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Namun ternyata, di sana ia menjumpai Abun seperti orang yang sedang kebingunan. “Wahai Abun, ada apa? Apa yang sedang kamu lakukan?” tanyanya. “Sepertinya engkau sedang kebingunan. Ada yang bisa aku bantu? Lanjut sang teman.
Sambil terus terlihat sibuk, Abun pun menjawab, “Aku kehilangan pukul besi untuk menatah kayuku. Bisa kamu bantu mencari?”
Mereka berdua sibuk mencari dan mencari. Hingga siang menjelang sore, pukul besi itu tetap tak ditemukan. Akhinrnya, si pemuda pun bertanya pada Abun. “Wahai Abun, kita sudah seharian mencari-cari di luar sini. Kalau bisa diingat-ingat lagi, ke mana dan di mnakah terakhir kali engaku menggunakan pukul besi?” tanyanya penasaran, setelah seharian ikut membantu mencari dan tidak mendapatkan apa-apa.
“Terakhir kali, seingatnya sih aku gunakan untuk membantu menatah kayu di dalam bengkel rumah.” Jawab Abun sekenanya.
“Hah?” sambut si pemuda keheranan. “Kalau ingat di dalam bengkel. Kenapa kamu mencari-carinya di luar sini?”
“Habis, di dalam sana gelap. Jadi aku mencarinya di sini yang lebih terang,” sahut Abun seolah-olah tak bersalah.”
“Aku ke sini tadinya ingin mendengarkan kebijaksanaanmu. Aku benar-benar ingin mendapat jawaban tentang dari mana kita bisa mendapatkan kebagiaan. Tapi, engkau malah berlaku bodoh seperti itu. Kalau dari tadi kamu memberi tahu pukul besi itu habis kamu gunakan di dalam bengkel, pasti sudah ditemukan di sana.” Jawab si pemuda agak jengkel.
Melihat kedongkolan temannya, Abun pun berkata, “Sebenarnya, aku hanya ingin menunjukkan padamu, bahwa banyak di antara kita sering kali mencari sesuatu bukan pada tempatnya. Kita sebenarnya sudah tahu di mana, tapi tidka mau mencarinya di sana. Seperti pukul besi itu,” sebut Abun. “Kamu kemarin bertanya di mana mencari kebahagiaan. Kamu sebenarnya bisa menemukannya langsung dalam diri kamu, karena kamu kemaren mengatakan sudah punya segalanya. Tapi, karena kamu sibuk mencari-cari di luar dirimu, kebahagiaan itu seolah-olah tak pernah kamu temukan. Karena itu, cobalah kembali renungkan, apa yang sudah sudah ada dalam diri dan sekitarmu. Rasakan kenikmatannya berada di tengah keluarga yang setiap hari mendukungmu, rasakan semua berkat yang diberikan padamu. Di situlah, kamu akan mendapatkan kebagiaan,bukan di luar sana dan sibuk mencari dan terus mencari!”
Si pemuda itu pun mulai paham dengan apa yang dilakukan Abun sejak tadi. Rupanya, ia  mengajarkan nilai-nilai kebahagiaan harusnya diperoleh dari dalam diri, bukan dicari-cari di luar diri. “Wahai Abun, terimaksih atas nasehatmu. Aku berjanji, mulai hari ini akan lebih banyak bersyukur, sehingga rasa bahagia itu akan mucul dari dalam diri.”[]

Sumber isi: Tulisan di atas adalah tulisan Andrie Wongso, yang dimuat dalam majalah motivai Luar Biasa, September, 2012, hal: 040-041. Dengan judul Mencari Kebahagiaan.


No comments:

Post a Comment