YakusaBlog- Tentunya kita
keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengucap syukur kepada Allah Swt.
atas dilantiknya Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) pada Kamis,
29 Maret 2018. Suatu harapan baru pastinya dari kita semua dengan kepengurusan
yang baru dilantik. Secara struktur kepemimpinan organisasi HMI, PB HMI adalah
struktur tertinggi di HMI, maka dari setiap tingkatan struktut organisasi HMI
tentunya menjadikan PB HMI sebagai contoh (Uswah)
dalam ber-HMI.
Jika melihat
kader-kader yang berada dalam personalia
kepengurusan PB HMI, tentunya mereka adalah kader-kader HMI yang sudah
berkualitas baik secara training di
HMI, keilmuan dan pengalaman mengelola organisasi dan itu tidak dapat kita
ragukan lagi. Demikian juga mungkin menurut persfektif kebanyakan kader-kader
HMI yang masih berada di tingkat bawah.
Benarkah demikian?
Secara idealnya memang begitu seharusnya. Organisasi ini mempunyai
tanggungjawab besar dan misi yang strategis tentunya harus dikelola secara
serius. Di isi oleh orang-orang yang dapat dijadikan contoh sesuai azas HMI,
Islam. Menyusun kepengurusan tentunya bukan sembarang memilih dan menetapkan
orang sesuai dengan kepentingan pribadi dan golongan. HMI bukan organisasi
seperti partai politik.
Orang yang
berada dalam kepengurusan PB HMI seharus harus orang-orang terseleksi secara
kualitas yang ideal karena PB HMI mengemban tanggungjawab yang sangat besar,
baik secara internal dan eksternal. Menjadi personalia Pengurus Besar HMI bukan
karena adanya kepentingan pribadi dan kelompok, tapi untuk kepentingan
organisasi.
Nah, jadi
bagaimanakah dengan kepengurusan PB HMI periode 2018-2020? Bukan tidak bangga
dengan beberapa kader-kader HMI yang masuk dalam kepengurusan PB HMI. Akan tetapi,
ada suatu kejanggalan melihat beberapa kader yang dilantik menjadi PB HMI. Ada beberapa
kader yang masih menjabat di bawah struktural PB HMI, seperti di kepengurusan
Badan Koordinasi HMI (Badko HMI) dan kepengurusan HMI Cabang, menjadi
personalia Pengurus Besar HMI untuk periode 2018-2020. Artinya, ada rangkap
jabatan.
Pertanyaannya
adalah etiskah seperti itu? Organisasi HMI yang berfungsi sebagai organisasi
kader tidak lagi terlihat. Rangkap jabatan saat ini di PB HMI sudah terlihat
seperti organisasi-organisasi massa yang membolehkan rangkap jabatan. Dapatkah ini
menjadi contoh bagi adik-adik yang baru berproses di HMI.
Jika alasannya
telah mengundurkan diri dari jabatan kepengurusan di tingkat HMI Cabang dan
atau Badko HMI (tanpa proses reshuffle)
dapatkah ia menjadi contoh bagi kader-kader HMI. Bagaimana pertanggungjawaban
amanah yang diberikan kepadanya di kepengurusan sebelumnya (HMI Cabang dan atau
Badko HMI).
Selanjutnya,
bagaimana jika kader HMI yang masuk dalam struktur kepengurusan PB HMI periode
2018-2020 ini masih menjabat sebagai Ketua Umum Badko HMI? Apakah ia mengundurkan diri juga
atau rangkap jabatan? Jika ia mengundurkan diri, bagaimana ia dapat dikatakan
memberikan contoh yang baik dan menjalankan amanah di PB HMI sedangkan dia
meninggalkan tanggungjawabnya sebagai Ketua Umum. Jika pun ada landasan
konstitusional (AD/ART HMI) dari Hasil-Hasil Kongres ke-30 di Ambon, hal itu
harus ditinjau kembali karena bagaimana mungkin organisasi kader dapat
menjalankan dua amanah dan atau dua tanggungjawab kepengurusan. Sungguh ini
tidak masuk dalam akal sehat, kecuali akal yang sudah dimasuki virus-virus yang
menghancurkan HMI. Hal ini perlu untuk dievaluasi.
HMI-Ku sayang,
HMI-Ku malang. Akankah fenomena ini dibiarkan oleh Ketua Umum PB HMI? Menurut saya
rangkap jabatan seperti itu bukan untuk memperbaiki HMI, akan tetapi
menghancurkan HMI. Jika hal demikian nantinya sudah menjadi lumrah, kemungkinan
besar kedepannya akan banyak kader HMI yang rangkap jabatan di struktural HMI.
HMI-Ku sayang,
HMI-Ku malang. Banyak kader HMI lebih bersemangat menuju puncak struktural
daripada meningkatkan kualitas diri. Belum lagi jika kita kaji secara
konstitusionalnya. Dapat saya pastikan masih banyak kader HMI menjadi Pengurus
Besar HMI yang belum mengikuti dan lulus Latihan Kader III.
HMI-Ku sayang,
HMI-Ku malang. Sampaikah usiamu (HMI) menuju satu abad?
Penulis:
Ibnu Arsib
Instruktur
HMI Cabang Medan
https://pepnews.com/politik/p-e16132270811123/pembelajaran-akhlak-di-milad-hmi-ke-74
ReplyDeleteJumat, 5 Februari 2021 seluruh kader HMI di Indonesia, berdoa agar HMI tetap eksis. Selamat Milad HMI ke-74. Yakin Usaha Sampai.
https://www.cakrawarta.com/lafran-pane-di-dalam-kenangan-seorang-aktivis-hmi.html
https://myblogdasman.blogspot.com/2019/11/?m=1
http://hmipapua.info/2021/02/03/menyambut-milad-hmi-ke-74-hmi-sorsel-rapat-persiapan/
https://hmipapua.info/2020/11/08/redaksi-hmipapua-info-selenggarakan-pelatihan-menulis-berita-media-online-dan-cetak/