Perempuan Islam dan Perubahan Sosial - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Thursday 8 February 2018

Perempuan Islam dan Perubahan Sosial


YakusaBlog- Perubahan sosial dalam arti luas diartikan sebagai perubahan atau perkembangan dalam arti positif maupun negatif. Pada umumnya pengaruh terhadap perubahan, harapan dan kebutuhan mental dan materi disebabkan oleh kemajuan teknik. Tetapi karena tiap penemuan teknik dapat mengakibatkan perubahan sosial disegala sektor masyarakat, maka penemuan teknik serta penggunaannya meminta falsafah hidup yang baru dari manusia. Dalam hal ini dengan sendirinya keseimbangan dalam suatu masyarakat untuk waktu tertentu terganggu, yaitu karena setiap perubahan sikap pada suatu sosial meminta perubahan sikap pada satuan sosial lainnya dengan akibat, bahwa seluruh pola masyarakat berubah pula.
Masalah inilah yang sedang dihadapi oleh masyarakat, yaitu perubahan yang memberikan dampak dan mengikuti perubahan yang berdampak positif. Tentunya pengatasan masalah dimulai dari unit terkecil dari masyarakat yaitu keluarga. Yang paling berperan dalam unit terkecil ini tentunya adalah perempuan atau ibu. Maka korelasi antara perempuan dan perubahan sosial begitu erat.
Perempuan, isteri atau ibu dalam keluarga menduduki posisi dan mengemban tugas yang sangat penting karena pada hakekatnya perempuan adalah guru pertama dan utama dalam kehidupan seorang anak. Corak dan masa depan anak ditentukan oleh cara dan bentuk pendidikan yang diterimanya dari lingkungan hidupnya. Selaku ibu dan isteri, perempuan dalam rumagtangga memiliki pengaruh yang sangat menentukan corak dan pola keluarga. Justeru corak dan pola keluarga ini pula yang menentukan tipe-tipe anak, apakah ia bakal menjadi anggota masyarakat yang ideal.
Namun akibat sudah berubahnya sistem keluarga pada saat ini, di mana seorang ibu atau isteri sudah terbawa oleh perubahan sosial yang mengharuskan ia tidak saja berkecimpung di dalam keluarga tetapi juga di masyarakat, maka perlu dikaji lagi bagaimana sebenarnya seorang perempuan Islam bisa menentukan posisi tepat untuknya.
Menurut agama, tempat yang terbaik untuk perempuan Islam adalah di rumahtangga. Tetapi agama juga tidak melarang perempuan berperan di tengah-tengah masayarakat, sesuai dengan yang telah dilakukan perempuan-perempuan pada zaman Rasulullah Saw. Sudah jelas untuk seorang Muslimah peran yang dia lakukan di luar rumahtangga haruslah sesuai dengan nilai-nilai Islam. Karena Islam merupakan landasan pokok untuk hidup, pedoman untuk melangkah maksud dan tujuan.
Perubahan sosial kadang-kadang membuat ketegangan dan frustasi, harapan tidak sesuai dengan kenyataan, masyarakat hanyut terbawa oleh perubahan yang berdampak negatif. Ironisnya yang paling banyak terbawa  arus oleh perubahan sosoal ini adalah kaum perempuan. Contoh yang paling umum adalah, berkembangnya pola konsumtif, perempuan aktif di luar rumah, bukan lagi menjalankan peran-peran yang bermakna tetapi lebih mengejar kehidupan konsumtif tadi. Anak-anak di dalam keluarga sedari kecil sudah dididik dengan pola hidup konsumtif ini.
Kita sebagai perempuan Muslimah harus benar-benar menyadari hal ini, sehingga tidak salah langkah. Berhasil di masyarakat dan sukses pula di rumahtangga. Bagaimanapun pada akhirnya kita akan kembali kepada kodrat perempuan, tetapi tidak memulai pekerjaan rasa apatis, karena kita seorang perempuan.
Sebagai seorang perempuan Islam (Muslimah), supaya jelas di posisi mana dia berada harus selalu berpegang pada nilai-nilai Islam, sehingga apa yang mauk dilaksanakan baik dimasyarakat dan di rumahtangga tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Sebagai seorang perempuan Islam (Muslimah), kita harus terus berusaha menanamkan nilai-nilai agama pada anak-anak sejak dini, sehingga anak-anak tidak terbawa oleh perubahan sosial yang berdampak negatif.
Sebagai Muslimah, kita terus membina citra diri dengan mempelajari dan menggali ilmu pengetahuan sehingga dapat mengikuti sosialisasi tanpa beban mental.[]

Penulis: Sulhati Syams
Ket: Tulisan ini disampaikan pada acara Pentaran Kohati HMI Cabang Medan Periode 1988-1989.


Ket.gbr: Net/Ilustrasi
Sumber gbr: http://amalanilmupengasihan.com/

No comments:

Post a Comment