Kehidupan Masyarakat Di Era Teknologi Informasi - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Sunday, 24 December 2017

Kehidupan Masyarakat Di Era Teknologi Informasi


YakusaBlog- Tentunya sudah tidak terelakkan lagi bahwa kita hidup di dalam abad informasi. Ziauddin Sardar dalam bukunya yang berjudul Tantangan Dunia Islam Abad 21, mengetakan, penemuan microchip dan perkembangan teknologi mikro, telah menimbulkan kekuatan yang memungkinkan diperolehnya informasi hanya dengan sentuhan sebuah tombol. Terdapat konsensus yang luas bahwa teknologi komputer yang tidak terelakkan akan memberi bentuk baru masa depan umat manusia, mengharuskan kita mendefinisikan kembali kegiatan kerja dan waktu santai, dan dalam jangka panjang, mengharuskan kita melakukan redefinisi (membuat pengertian baru) terhadap pemikiran dan ilmu pengetahuan.
Revolusi informasi kini sedang dijajakan sebagai suatu rahmat besar bagi umat manusia. Penjajaannya itu terlihat agresif di televisi, surat-surat kabar, majalah-majalah, dan media-media lainnya. Perhatikanlah iklan komputer mini dak mikro, seperti smart phone dalam berbagai media. Komputer mikro dan atau smart phone seolah-olah telah menjadi sahabat hidup, dan suatu alat yang dapat menghidupi manusia masa kini.
Pada lingkungan-lingkungan yang terpelajar, yaitu dalam jurnal-jurnal penelitian dan buku-buku akademis, disebutkan bahwa revolusi informasi akan menyebabkan timbulnya desentralisasi, dan oleh karena itu akan melahirkan suatu masyarakat yang lebih demokratis, dapat meningkatkan keragaman budaya melalui penyediaan informasi yang menyeluruh sesuai dengan selera dan kekuatan dompet, memberi orang kesempatan untuk mengembangkan minat bakat baru, meningkatkan produksi, dan dengan demikian menciptakan kemakmuran untuk semua lapisan masyarakat. Revolusi informasi juga akan mengubah masyarakat secara radikal menjadi suatu masyarakat yang lebih manusiawi dan tercerahkan. Penyebaran secara besar-besaran teknologi informasi baru, akan membawa kita ke suatu peradaban elektronik, suatu lompatan panjang ke suatu “peradaban” yang lebih tinggi.
Namun, apakah suatu perkembangan teknologi informasi ini sungguh-sungguh bisa melahirkan sebuah masyarakat yang lebih baik? Apakah kekuatan prosesor mikro bisa mempertinggi pemahaman kita tentang dunia di sekitar kita, dan juga tentang diri kita sendiri? Apakah komputer mikro, seperti smart phone, telah memberikan kita kekauasaan yang sampai sejauh ini belum termanfaatkan oleh masyarakat kebanyakan? Apakah dengan melimpah-ruahnya teknologi informasi mengandung makna bahwa kita lebih mampu mengendalikan nasib kita?
Banyak sarjana kini berpendapat bahwa abad informasi bukannya meningkatkan pengendalian kita atas kehidupan kita, tapi pada kenyataannya justru menghasilkan efek sebaliknya. Informasi yang semakin meningkat, serta upaya individu-individu dan lembaga-lembaga semakin meningkatkan pengendalian atas keadaan masyarakat, secara mengejutkan justru menghasilkan efek negatif (kemudaratan).
Banyak pula yang menyatakan dan mengharapkan, dengan semakin banyaknya informasi, maka akan semakin berkembang pula ilmu pengetahuan. Dan semakin banyaknya pengetahuan masyarakat kita, maka makin mudah melakukan pengendalian terhadap sesuatu yang tidak baik. Tapi, realitanya berbanding terbalik. Dalam kehidupan masyarakat malah menghadpi kenyataan yang tidak terelakkan, yaitu suatu perilaku-perilaku buruk dari seseorang dan kelompok dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, sekarang apa yang harus dilakukan oleh masyarakat kita supaya perkembangan teknologi informasi yang tak terhambat lagi ini dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat?
Ziauddin Sardar kembali berpendapat, kita harus bisa memahami manfaat (efek positif) dan mudarat (efek negatif) dari teknologi informasi, serta secara sadar memanfaatkannya untuk mencapai tujuan-tujuan yang baik. Secara idealnya, kita harus mengembangkan kecakapan khas dalam menciptakan dan memanfaatkan teknologi informasi ini. Penggunaan alat-alat teknologi informasi bukan untuk hiburan dan memenuhi keinginan belaka. Teknologi informasi harus dimanfaatkan untuk kebutuhan-kebutuhan dan keperluan-keperluan dalam kehidupan kita.
Tantangan-tantangan teknologi informasi yang berkembang pesat hari ini harus dihadapi dengan optimisme yang tidak berlebihan maupun pesimisme, tetapi dengan tindakan penuh pertimbangan. Mempertimbangkan segala alat-alat teknologi informasi saat ini, apakah ia memberikan kebaikan atau kemudaratan. Kita menggunakannya bukan karena gengsi dan ikut-ikutan. Akan tetapi, menggunakan teknologi informasi mengembangkan perkembangan imu pengetahuan dan kehidupan masyarakat yang baik.[]

Penulis: Ibnu Arsib

Mahasiswa Fakultas Hukum UISU Medan

Ket.gbr: net/ilustrasi
Sumber gbr: http://it-kreativitas.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment