YakausaBlog- Sebagai bagian dari masyarakat UISU, walau secara fisik,
saya jarang bersentuhan dengan UISU, akan tetapi secara pemikiran dan perhatian
aktivitas sehari-hari saya mengikuti terus-menerus perkembangan di kampus
tercinta itu sejak mulai kuliah hingga saat ini. Saya menyambut dengan hangat
dan gembira atas pemberitaan-pemberitaan yang diterbitkan oleh pihak Warta UISU.
Warta
UISU adalah media
informasi UISU yang dikelola oleh bagian Humas UISU yang mempunyai jargon: “Media Informasi dan Silaturahmi Civitas Akademika
UISU dengan Masyarakat, Instansi Pemerintah dan Swasta”. Penerbitan Warta UISU hingga saat ini sudah masuk
Edisi XV-Mei 2017. Media ini sangat membantu kita untuk mengetahui perkembangan
UISU hingga saat ini. Alhamdulillah,
saya pun senang membacanya, walau sering juga saya harus memasang “mata
rangkap” dan “pikiran rangkap” untuk mengkonsumsi isi beritanya.
Dari sebelumnya (ketika Warta UISU masih terbitan edisi dibawah X), saya sudah berencana
untuk mengkritik media Warta UISU
ini. Insya Allah, kritikan atau
mungkin tepatnya otokritik yang sifatnya konstruktif dapat bermanfaat. Karena
saya sering menemukan adanya kekurangan atau kelemahan pada pemuatannya. Bukan
sepenuh isi beritanya, tapi juga substansi letak pemuatan beritanya. Ini perlu
saya pertegas supaya nanti tidak ada salah paham. Saya akui memang, saya
bukanlah ahli yang paham sekali tentang media informasi cetak. Saya hanya masih
sebagai “penikmat” media informasi. Setidaknya apa yang menurut saya kurang
setelah membandingkannya dengan beberapa media informasi cetak lainnya, harus
saya utarakan. Kiranya dapat membangun media ini: Warta UISU, supaya lebih menarik lagi untuk “dikonsumsi”. Anggaplah
ini sumbang-saran yang berguna, atau dapat menjadi pertimbangan untuk
penerbitan Warta UISU edisi
selanjutnya.
Warta UISU Edisi XV-Mei 2017
Warta
UISU Edisi XV-Mei 2017
secara hardcopy saya peroleh dari
teman-teman saya di HMI Komisarita UISU. Saya tidak tahu, apakah seluruh
mahasiswa UISU, alumni-alumni UISU dan seluruh warga UISU mendapatkan media
ini. Di sini saya hendak menguraikan beberapa kelemahan atau kekurangan media
tersebut. Kalau kelebihannya janga ditanya lagi. Lebih baik Anda lihat dan baca
sendiri.
Nah, ada beberapa yang kurang menurut saya pada halaman
per halaman media ini. Sehingga mengakibatkan isinya terasa “gersang” dan
kurang “lezat” untuk dinikmati. Yaitu:
Pertama, secara fisik-kolom halaman. Warta UISU terbit dengan 24 halaman. Beritanya sekitar 30-an
item-menurut saya terlalu sedikit. Pembagian kolomnya pun belum beraturan.
Terkesan Warta UISU bukan seperti
media pemberitaan. Kelau kita kita mengambil contoh perbandingan media-media
informasi cetak lainnya jelas pembagian nama-nama kolomnya halaman per halaman.
Sehingga tidak terkesan liar.
Kedua, pemberitaannya terlalu normatif. Mayoritas
informasi-informasi berita yang dimuat hanya kegiatan-kegiatan ceremony. Memang itu penting, tetapi
jangan sampai terlalu mendominasi. Kalau kita lihat 80% hanya berita-berita
kegiatan ceremony saja yang
disajikan. Saya merasa kurangnya unsur edukatif dalam berita Warta UISU. Banyak “utopia”-nya.
Ketiga, pemuatan gambarnya terlalu boros sehingga banyak
“makan” tempat atau halaman. Kira-kira bahasa tepatnya mubazir. Padahal dengan
menguranginya, bisa masuk berita-berita lain. Hampir semua halaman, satu
halaman hanya satu berita.
Keempat, tidak kita temukan adanya kolom-kolom pemutan opini:
gagasan, ide-ide pemikiran yang konstruktif dari warga UISU. Maksud saya adalah
tidak ada tulisan-tulisan tokoh-tokoh UISU, dari mahasiswa UISU dan atau dari
alumni-alimni UISU dalam rangka menyumbang ide-idenya yang konstruktif. Maka
dari itu, sehingga terlihat terkesan ekslusif-hanya berita-berita kegiatan
saja.
Kelima, terakhir, mungkin ini bisa diklarifikasi karena
keterbatasan informasi yang saya dapatkan. Yaitu, siapa sasaran atau target
pembaca media ini: Warta UISU, dan
bagaimana penyebarannya. Kalau hanya untuk warga UISU, saya pikir media ini
tidak perlu terbit. Karena mayoritas warga UISU pasti sudah mengetahuinya. Akan
tetapi, kalau target pembacanya lebih luas, hingga ke masyarakat biasa, Warta UISU harus menyajikan
berita-berita yang bersentuhan dengan mereka. Tentunya UISU sendiri. Bisa
menjadikan mereka sebagai objek berita. Mungkin ini bisa meningkatkan
kepercayaan masyarakat kepada UISU.
Dengan keterbatasan yang saya miliki, pendapat-pendapat
saya di atas tentunya bisa salah dan harus dibenarkan jika memang betul salah.
Tapi, sebagai orang yang “mengonsumsi” Warta
UISU, saya merasakan “kegersangan” dan kurang “lezat” saat membacanya.
Mungkin ada pendapat atau kritik yang berbeda lagi. Supaya Warta UISU terasa lebih “nikmat”, menurut saya, kritikan atau
sumbang-saran perlu untuk dipertimbangkan oleh pihak pengelola Warta UISU.
Kiranya Warta UISU
bukan hanya media informasi pemberitaan belaka. Informasinya jangan terlalu
normatif dan kaku. Tidak hanya ajang promosi dan pembersihan nama dan juga
jangan eksklusif. Tapi, Warta UISU
harus berisi informasi yang bernilai edukasi, ide-ide konstruktif, hiburan yang
bersifat akademik, bernilai religius dan meningkatkan daya kritis akan keadaan,
dan juga dapat meningkatkan kreativitas.[]
Penulis: Ibnu Arsib Ritonga
Kader HMI Cabang Medan-Mahasiswa UISU
No comments:
Post a Comment