Berlakunya Seleksi Alam Di HMI, Benarkah? - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Thursday, 8 June 2017

Berlakunya Seleksi Alam Di HMI, Benarkah?


YakusaBlog- Tulisan ini sebenarnya berawal dari diskusi ringan saya dengan seorang kader HMI Cabang Medan. Pembicaraan kami terkai kondisi HMI saat ini, terkhususnya kondisi kader-kader HMI saat ini. Kondisi atau fenomena yang dimaksud tersebut memang sudah lama ada di HMI. Ini mungkin baru ia (teman saya tersebut) rasakan setelah melihat teman-temannya ada yang kurang aktif dan bahkan tidak aktif lagi selepas Basic Training atau Latihan Kader I (LK I).

Hukum Seleksi Alam berlaku. Itulah kira-kira fenomena yang kita maksud. Pada pemakaian istilah tersebut tidaklah merujuk pada teori-teori evolusinya Darwin. Tapi ini lebih tepatnya kita gunakan dalam gambaran perubahan sosial-budaya manusia. Jikalau dalam konteks organisasi dapat kita katakan: satu per satu “hilang”, tidak aktif karena mungkin tidak sanggup mengikuti dinamika organisasi. Lingkungan organisasi sangat mempengaruhi dalam keaktifan seorang kader atau anggota organisasi.

Teman saya itu menceritakan dengan penuh kekesalannya, “Ternyata bukan Anggota Muda yang habis Maperca saja terseleksi oleh alam ya Bang?”, ungkapnya dalam tanya. “Ternyata seorang kader yang sudah LK I pun ada juga yang terseleksi alam”, lanjutnya.

“Ooohh...itu sudah biasa”, saya jawab dengan sedikit jutek. “Jadi itu bagaimana Bang?”, ia bertanya lagi. “Bagaimana apanya?”, saya bertanya balik.

“Bagaimana supaya teman-teman itu aktif lagi? Sayangkan...sudah LK I tapi kurang aktif. Padahal seleksi masuk LK I susah kali di HMI Cabang Medan ini”, tanya lagi. “Yaa..., seleksi alam memang berlaku. Bukan di HMI saja, bahkan disetiap organisasi. Apa lagi organisasinya tidak memberikan keuntungan materil. Yang memberikan keuntungan materil saja, sering pekerjanya memecat diri sendiri. Ada sesuatu faktor penyebab yang membuat kurang aktifnya mereka. Nah, faktor penyebab itu harus dirubah, setidaknya diminimalisir. Pengurus organisasi harus bisa men-disign lingkungan organisasi senyaman mungkin tanpa menghilangkan substansi kualitatif HMI”, saya mencoba menjelaskan.

Banyak memang kader HMI selepas Latihan Kader tidak terlihat lagi aktivitasnya. Berbagai faktor penyebabnya pun tentu mempengaruhinya. Ada sesuatu hal yang harus dilakukan supaya hal tersebut dapat diperkecil peminatnya. Menurut saya, yang dilakukan adalah, pertama, harus ada motivasi yang kuat untuk setiap setiap kader HMI. Ber-HMI bukan karena sesuatu yang sifatnya hedonisme-praktisme, tapi betul-betul adanya dorongan sadar yang kuat untuk ber-HMI. Kedua, harus mempunyai tujuan (visi-misi) di HMI yang terarah dan jelas. Ketiga, harus ikhlas dalam mengerjakan aktivitas-aktivitas di HMI demi mengharap ridho Allah Swt.

Keadaan membosankan dan menjenuhkan sudah pasti menjadi teman setipa aktivis organisasi. Tidak berorganisasi juga menjenuhkan. Membosankan dan kejenuhan itu sudah sifat alamiahnya manusia. Maka dari itu, saya katakan tai: buatlah suatu lingkungan yang senyaman mungkin tanpa mengurangi substansi kualitatif HMI. Cara lain supaya tetap kuat dan bertahan, yang namanya kesabaran dan keikhlasan harus ditingkatkan. Apa yang dilakukan itulah yang didapatkan. Hasil tidak akan pernah menghianati proses. Yang namanya proses, hasilnya bisa cepat datang dengan tidak disangka-sangka, bisa pula lambat. Laayukallifullaaha nafsan illa wus’aha, lahaa makasabat wa’alaiha maktasabat.[]


Kader HMI Cabang Medan

Sumber gambar ilustrasi: http://irfansyah-fib12.web.unair.ac.id/
_________________________________________________________________________________
*Kirim tulisan teman-teman ke YakusaBlogAlamat email: yakusablog@gmail.com (tulisan dalam file Microsoft Word dengan maksimal 800 kata).


Pesan kami: Perbanyaklah membaca dan menulis. Serta pegang teguhlah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Saw. (YakusaBlog).

No comments:

Post a Comment