Menulis; Tradisi HMI yang Mulai Hilang - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Friday, 9 June 2017

Menulis; Tradisi HMI yang Mulai Hilang


YakusaBlog- Tadi malam ba’da shalat Taraweh, saya “bertempur habis-habisan” (baca: berdiskusi) dengan teman-teman Kader-Kader HMI Cabang Medan di salah satu Sekretariat HMI Komisariat yang ada di HMI Cabang Medan. Entah berapa gelas kopi sudah dihabiskan dan entah berapa “balok” (baca: batang) r*k*k (sensor, nanti ada yang masih BO) beradu di mulut. Awalnya kita membicarakan tentang seputar bulan Ramadhan, hingga menjurus pada pembahasan kondisi menurunnya budaya menulis di HMI saat ini. Yang saya maksud di sini bukan menulis percakapan sehari-hari lewat media sosial online. Akan tetapi, tulisan-tulisan yang menambah wawasan para kader HMI.

Teman-teman mengambil sampel dari HMI Cabang Medan tersendiri. Mereka mengatakan jarang sekali kita menemukan adanya tulisan kader-kader HMI yang di muat di media cetak atau media online. “Ah...mungkin kau gak up to date, asyik lihat vidio Instagram?”, tanyaku dalam canda pada salah satu teman. “Iya Bang, kita ambil saja contoh ketika perlombaan menulis esai yang diselenggarakan Badko Sumut dalam memperingati Milad HMI ke-70. Dikit kali pesertanya.” Ungkap salah satu teman lagi. “Ummm...ini kau karena juara satu ini?”, tanya lgi dalam canda. “Nggak Bang...”, ia membela. Sebelum selesai ia menjelaskan langsung saya potong kata-katanya, “Nggak salah lagi...?”. Bla.....bla...bla...bli...bli....

Banyak sekali percakapan kami malam itu. Kurang etis rasanya kalau diceritkan semua. Khawatirnya nanti tulisan ini terkesan seperti cerpen.

Kalau kita baca literatur-literatur HMI. Kader-kader HMI di zaman tak enak, banyak sekali kader-kader HMI yang menulis. Mereka sadar waktu itu, bahwa organisasi yang digelutinya adalah organisasi kemahasiswaan yang bergelut dalam dunia keilmuan. Menyampaikan ide atau gagasan lewat tulisan, sehingga dibaca khalayak banyak. Menulis menjadi tradisi intelektual yang mereka geluti. Maka tidak heran, kader-kader HMI sebelum kita banyak bisa menulis buku.

Nah, untuk saat sekarang. Apakah tradisi menulis mulai turun? Bisa kita jawab ‘tidak’ bisa juga kita katakan ‘ya’. Kenapa demikian? Tradisi kader HMI yang menulis tidak turun, cobalah dicek, mereka menuliskan kata-kata ribuan jumlahnya dalam setiap hari lewat media sosial online, tapi hanya percakapan sehari-hari. Bisa dikatakan menurun, karena yang kita maksud bukan menuliskan percakapan sehari-hari. Akan tetapi, narasi-narasi berupa ide pemikiran, gagasan atau esai-esai lainnya, sangat menim tulisan kader-kader HMI.

Dapat kita teliti, atau amati bersama. Bagaimana minat kader HMI untuk menulis dalam media-media sosial baik ia diterbitkan dalam media-media online dan maupun media cetak. Dari jutaan kader HMI saat ini, berapa persenkah yang menjalankan tradisi menulis? Bukankah dengan menulis kita bisa mentransfer ilmu-ilmu yang kita dapat kepada orang lain? Akankah kita lenyap apabila tidak ada lagi tradisi menulis? Terus siapa yang menuliskan peristiwa di HMI, kalau bukan kita?

Saya pikir, berkurangnya tradisi menulis bukan hanya terjadi di HMI Cabang Medan. Mungkin masih ada beberapa HMI Cabang di seluruh Nusantara yang mengalami hal yang sama. Nah, untuk itu, kita harus mempunyai motivasi yang kuat untuk menulis. Meningkatkan budaya menulis bagi setiap kader. Terlepas apa yang ia tulis, sesuai genre yang ia suka. Yang intinya kader HMI harus menulis. Kiranya tulisan tersebut pun yang baik-baik.[]


Kader HMI Cabang medan

sumber gambar ilustrasi: https://www.facebook.com/groups/
____________________________________________________________________________________________________________
*Kirim tulisan teman-teman ke YakusaBlogAlamat email: yakusablog@gmail.com (tulisan dalam file Microsoft Word dengan maksimal 800 kata).


Pesan kami: Perbanyaklah membaca dan menulis. Serta pegang teguhlah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Saw. (YakusaBlog).

No comments:

Post a Comment