Masih Adakah Wakil Rakyat yang Ideal ? - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Saturday 10 June 2017

Masih Adakah Wakil Rakyat yang Ideal ?

                                gambar: Santo Ali
YakusaBlog-Bumi Panua Kabupaten Pohuwato kini sudah berumur 14 Tahun yang itu bila dihitung dalam kehidupan manusia sudah memasuki masa remaja, dan sudah mendekati pada hal kemampuan membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang terang dan mana yang kabut, mana yang mensejahterakan dan mana yang mensensarakan.

Kepemimpinan adalah hal yang paling harus dilakoni oleh setiap individu pemimpin yang kini menjadi seorang pemimpin yang itu ia harus siap hidup susah bersama rakyatnya, dan siap menerima kritik dan saran dari anggota dan bawahannya. Banyak teori tetang kepemimpinan yang saat ini banyak kita ketahui, bahkan pembaca lebih ahli dalam bidang tersebut. Namun lagi-lagi kita ini diperhadapkan pada masalah dimana kita krisis kepemimpinan yang ideal, apalagi pemerintahan yang ideal dan apalagi pemerintah yang idealismenya masih suci murni untuk kepentingan rakyatnya.

Di Bumi Panua salah satunya, kini kita di Gedung Parlemen Legislatif krisis pemimpin yang ideal, atau langsung saja disebut kita krisis Wakil Rakyat yang ideal.

Coba kita tanyakan saja pada rakyat apakah seluruh rakyat atau minimal 1/2 n + 1 dari jumlah menganggap bahwa saat ini wakil rakyat kita yang di bumi Panua adalah wakil rakyat yang ideal? Atau minimal adalah wakil rakyat yang benar-benar memahami apa wakil rakyat itu, atau apa sih dan bagaimana sih wakil rakyat yang ideal?

Ideal adalah satu gagasan di mana bahwa seseorang yang itu konsisten dengan kata-katanya, gagasannya, visinya, dan komitmen yang dibangunnya atau yang pernah ia perlihatkan atau perdengarkan pada rakyatnya sebelum ia menjadi seorang wakil rakyat atau yang sering dilegalkan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) terkhusus untuk wilayah kabupaten Pohuwato. Bukan maksud penulis mengklaim bahwa sudah tak ada wakil rakyat yang ideal, namun apakah kita harus membohongi bahwa saat ini kita benar-benar merindukan sosok wakil rakyat yang ideal. Coba pembaca yang semoga dalam lindungan Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa, penulis ingin bertanya beberapa poin saja:

Pertama, apakah Wakil Rakyat Yang Selalu Terlambat Masuk Kantor Itu Masuk Kategori Wakil Rakyat Ideal?

Kedua, apakah Wakil Rakyat yang sukanya hanya studi banding dan keluar daerah itu masuk kategori Wakil Rakyat Ideal?

Ketiga, apakah Wakil Rakyat yang hanya sibuk mengurusi kelompok atau investasi politiknya kedepan untuk mencalonkan lagi menjadi wakil rakyat yang keperiode kesekian kalinya masuk kategori wakil rakyat ideal?

Keempat, apakah ketika wakil rakyat yang hanya tahu mengurusi proyek dan proyek, pambrikasi Undang-Undang atau Peraturan Daerah yang hanya terindikaai sebagai meloloskan atau menggugurkan kewajiban saja, namun substansi dan nilai dari Perda yang diproduksi itu terealisasi dan tersosialisasi dengan baik pada masyarakat, apakah itu Wakil Rakyat yang melakoni hal diatas masuk kategori Wakil Rakyat Ideal?

Kelima, apakah semua wakil rakyat saat ini masih bekerja sesuai dengan tupoksinya? Atau hanya menjadi pelengkap dan tidak lepas atau tidak ubahnya sebagai karyawan yang dalam pikirannya pasti ada tunjangan, fasilitasi terakomodir dan gaji naik. apakah wakil rakyat di atas masuk kategori wakil rakyat ideal?

Penulis merasa dilema dengan kondisi saat ini dimana bahwa lagi-lagi kita mendapatkan bisikan atau cemohan dari berbagai pihak yang enggan disebutkan tak elok, disinyalir bahwa wakil rakyat ini hanya tahu D3 (Duduk, Diam, dan Duit) semoga pada kita lebih khusus di bumi panua tak ada wakil rakyat seperti itu.

Bila ada pengaduan yang itu untuk kepentingan rakyat, hanya diakomodir sesaat namun penyelesainnya harus ada korban atau bahkan bisa berlama-lamai itupun jika ada dorongan secara anarkis dari pihak rakyat penyampai aspirasi rakyat tersebut. Lantas apakah kita harus diam dan membisu melihat atau menyaksikan penomena yang sungguh naif lagi mendongkolkan ? Kita sebagai rakyat yang bahwa kedaulatan seluruhya ditangan kita. Di mana adanya kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan perwakilan? Bagaimana kita bisa percaya atau meyakini bahwa wakil rakyat bekerja secara maksimal dalam persoalan hal kecil saja mereka ketika ada kritikan selalu mengumbar janji penyelesaian namun dilapangan terindikasi tak ada yang benar-benar tuntas, memang jawaban yang pasti akan kita terima mereka bekerja sesuai regulasi yang mengatur mereka namun apakah pernah mereka tidak memaparkan pemahaman mereka tetang regulasi kepada rakyat secara transpransi dan akuntabilitas yang itu benar-benar membuat rakyat paham apa yang menjadi tupoksi dan apa yang tak harus menjadi tupoksi mereka?

Harapan dari penulis semoga wakil rakyat dapat bekerja sesuai tupoksi, transparansi, serta menjadikan rakyat sebagai sumber aspirasi dan inspirasi dalam menangani dan mengawasi kinerja pemerintahan daerah secara keseluruhan. Baik itu dalam hal eksekutif, yudikatif atau bahkan legislatif itu sendiri yang diyakini memiliki Dewan Pakar Legislatif. Fungsikan Dewan Pakar dan Dewan Kehormatan Legislatif agar para wakil rakyat bisa bekerja secara dinamis bukan statis.

Tulisan sederhana ini adalah bagian dari apa yang menjadi titik kedilemaan saya sebagai rakyat akan kenyataan dilapangan yang sering penulis saksikan. Letak keilmiahan tulisan ini bukan menjadi pembahasan kita. Penulis berharap sama-sama kita untuk saling mengoreksi masing-masing apalagi wakil rakyat yang digaji dan difasilitasi dari hasil keringat rakyat yang di mengamanahkan pada mereka mewakili penyambung lidah rakyat.

Semoga bermanfaat, lebih dan kurang mohon dimaafkan. Kesalahan penulisan datang dari saya selaku masyarakat biasa dan kebenaran itu dari Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa, yang harus dijalankan secara istiqomah dan transparansi secara menyeluruh (universal).[]


Penulis: Santo Ali
Kader HMI Cabang Pohuwato

_________________________________________________________________________________
*Kirim tulisan teman-teman ke YakusaBlogAlamat email: yakusablog@gmail.com (tulisan dalam file Microsoft Word dengan maksimal 800 kata).

Pesan kami: Perbanyaklah membaca dan menulis. Serta pegang teguhlah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Saw. (YakusaBlog).

No comments:

Post a Comment