YakusaBlog- Bulan
Mei, tentunya bulan yang sangat bersejarah bagi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) Cabang Medan periode 1983-1984, M. Zahrin Piliang. Tiga puluh empat
(34) tahun yang lalu (Mei 1983), Kongres HMI ke-15 diadakan di Medan. Kongres
HMI yang penuh sejarah bagi keluarga besar HMI, dimana HMI menghadapi tantangan
perubahan azas organisasi HMI. Alhamdulillah,
HMI masih dapat mempertahankan azas Islam sebagai azas organisasi HMI.
M.
Zahrin Piliang, lahir di Pasar Sorkam-Tapanuli Tengah pada 26 Juli 1959.
Pimpinan HMI Cabang Medan 1983-1984 itu menyelesaikan pendidikan SD di Pasar
Sorkam tahun 1972, SMP di Bukittinggi-Sumatera Barat tahun 1975, MAN Medan
tahun 1978/1979, Sarjana (S1) di Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial (FP
IPS) di Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) sekarang Universitas Negeri
Medan (Unimed) selesai pada tahun 1985 dan menyelesaikan Pasca Sarjana (S2)
Ilmu Ekonomi di kampus yang sama pada tahun 2004.
Riwayat
organisasi di HMI tercatat, ia pernah menjadi Ketua Bidang Internal di HMI Komisariat
FP IPS IKIP (Unimed) tahun 1980, Wakil Sekretaris Umum HMI Cabang Medan
1981-1982, Ketua Umum HMI Cabang Medan 1983-1984 dan Ketua Umum Biro/Bidang
Kader HMI Cabang Medan 1986-1988.
Jenjang
trainingnya di HMI diselesaikan mulai
dari Masa Perkenalan Calon Anggota (MAPERCA) tahun 1979, Latihan Kader I (Basic Training) tahun 1980, Latihan
Kader II (Intermediate Training)
tahun 1981, Senior Course (SC) atau
Pelatihan menjadi Instruktur HMI tahun 1982. Semuanya ia selesaikan di HMI
Cabang Medan. Selain pernah pemangku Jabatan tertinggi di HMI Cabang Medan, ia
juga Instruktur HMI setelah menyelesaikan SC di HMI. Tidak puas hanya di
menyelesaikan di forum SC, ia pun memperdalam ilmu dalam Pelatihan HMI dengan
mengikuti Pusat Pendidikan dan Pelatihan HMI yang diselenggarakan oleh Pengurus
Besar (PB) HMI tahun 1982.
Ketua
Umum HMI Cabang Medan 1983-1984 itu sekarang aktif mengajar di Sekolah Tinggi
Ekonomi dan Bisnis Islam (STEBI) Al-Ulum Jln. Tuasan Medan. Selain aktif
mengajar di kampus, Zahrin aktif mengisi training-training
di HMI dan di luar HMI.
Perjuangan
Zahrin bersama kader-kader HMI lainnya pada masa itu sangat perlu untuk
diapresiasi dan dicontoh oleh kader-kader HMI sekarang dengan tantangan yang
mungkin berbeda. Perjuangan mereka pada kala itu tidaklah bertentangan dengan
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) walaupun menolak
Pancasila sebagai azas organisasi. Itu dikarenakan peraturan yang dibuat oleh
pemerintah kala itu belum terkonsolidasikan dengan baik. HMI semenjak
kelahirannya tetap mempertahankan NKRI dari bahaya penjajah, apalagi dari
bahaya Komunis. Pemikiran Keislaman, Keindonesiaan dan Kemahasiswaan tetap
landasan perjuangan HMI hingga sekarang.
M.
Zahrin Piliang pernah berkata terkait menanggapi kondisi yang dihadapi HMI pada
Kongres ke-15, “Alhamdulillah Kongres HMI
ke Lima Belas di Medan bisa lepas dari bahaya pengaburan nilai. Hal ini amat
dirasakan warga HMI dan Kohati lainnya. Pantas disyukuri.” (PAN LAKO, Kliping Berita-Berita Kongres ke-15 HMI,
21-30 Mei 1983. Medan 1984, hal: 71).[]
Penulis: Ibnu Arsib Ritonga
Kader HMI Cabang Medan
Baca juga artikel terkait:
Sumber gambar M. Zahrin Piliang sewaktu masih muda: (PAN LAKO, Kliping Berita-Berita Kongres ke-15 HMI, 21-30 Mei 1983. Medan 1984, hal: 71)
No comments:
Post a Comment