Menikmati Secangkir Kopi NDP - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Monday 17 April 2017

Menikmati Secangkir Kopi NDP



YakusaBlog- Catatan ini bukanlah bermaksud ingin membahas tuntas dengan lugas tentang Nilai Dasar Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam (NDP HMI). Rasanya juga belum pantas dan cerdas untuk mengais isi-isi NDP tersebut, sekalipun saat ini materi NDP menjadi spesialis saya dalam Training LK I HMI Cabang Medan. Saya masih memerlukan proses dan memusatkan pikiran dengan fokus agar dapat mengulasnya dengan jelas dan lugas.

Tulisan ini hanya sebagai ‘catatan kaki’ dalam memberikan motivasi untuk terus belajar dan menjadikan NDP lebih menarik dan lebih ‘nikmat’. Ada suatu mitos di tubuh HMI sendiri, bahwa ada yang berpandangan bahwa NDP adalah materi yang bersifat sakral, hanya orang-orang tertentu yang membawakannya. Banyak sekali kader-kader HMI atau bahkan Instruktur HMI merasa tidak pantas untuk menyampaikannya dalam Training-Training HMI.

Cara pandang seperti yang disebutkan di atas wajib dibuang jauh-jauh ke tong sampah. Materi pembahasan NDP yang disusun oleh Cak Nur and Team yang dipilih lewat Kongres IX HMI di Malang adalah materi pembahasan yang tidak jauh berbeda dengan materi-materi pembahasan lain, seperti Sejarah Perjuangan HMI, Konstitusi HMI, dan Mission HMI. Perbedaannya hanya bagaimana pemahaman atau wawasan keislamannya  yang memusatkan pemikiran dalam ideologi, sosiologi, filosofi dan aspek lainnya  saja yang lebih ditekankan. Toh yang menyusun NDP adalah manusia, kenapa takut atau merasa tidak sanggup untuk membawakannya dalam pelatihan HMI. Sedangkan Al-Qur’an saja ditafsirkan oleh manusia, yang tidak luput dari kekhilafan.

Materi-materi pembahasan NDP yang direduksi dari sebagian ayat-ayat Qur’an sangat nikmat sekali untuk ‘diseruput’. Pembahasan NDP, baik dalam skala ‘dingin’ maupun skala ‘panas’ masih tetap nikmat rasanya.

Pada saat menyampaikan materi NDP di LK I HMI Cabang Medan, sering saya sampaikan bahwa di NDP HMI tidak ada dan tidak akan membicarakan yang sifatnya fiqh dan atau tidak membicarakan aliran-aliran fiqh yang dianut oleh setiap Muslim, seperti bagaimana tata cara shalat, wudhu, shalat jenazah dan yang lainnya. Urusan fiqh dan mazhab, itu dikembalikan kepada masing-masing kader HMI. Karena di HMI, kader-kadernya banyak berasal dari latar belakang keluarga golongan Islam di Indonesia yang berbeda. Ada dari keluarga Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyyah, Al Wasliyyah, bahkan ada dari kalangan Syi’ah dan golongan umat Muslim lainnya.

Di HMI tidak mengenal dan  tidak memandang dari sekte mana kader tersebut berasal. Selagi dia mahasiswa Muslim, dan dia tidak dipandang dari kampus mana berasal, apakah dia dari kampus yang Islami dan kampus sekular. Masing-masing kader atau anggota mempunyai hak dan kewajiban di HMI, sesuai dengna status keanggotaannya. Tujuan di HMI telah digariskan oleh kader-kader HMI dalam Anggaran Dasar (AD) HMI dan itulah yang akan diwujudkan oleh HMI.

Ada juga kader-kader kita temukan yang berpersfektif, setiap mendengar kata NDP, dalam pikirannya pati membahas tentang Tuhan. Padahal bukan itu saja materi-materi pembahasan yang ada di dalam ‘secangkir KOPI (Konsentrasi Pikiran) ’ NDP tersebut.

Perlu kita perjelas kembali, NDP tidak hanya membahas tentang Tuhan, dimana Tuhan apakah ada Tuhan dan lain-lain yang membahas tentang keimanan. NDP HMI terdiri dari delapan bab pembahasan. Bab pertama membahas tentang Dasar-Dasar Kepercayaan, bab kedua tentang Pengertian-Pengertian Dasar Tentang Kemanusiaan, bab ketiga membicarakan tentang Kemerdekaan Manusia (Ikhtiar) dan Kaharusan Universal (Takdir), bab keempat mengkaji tentang Ketuhanan Yang Maha Esa dan Perikemanusiaan, bab kelima membahas tentang Individu dan Masyarakat, bab keenam membahas tentang Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi, bab ketuju tentang Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan, dan yang bab terakhir ditutup dengan kesimpulan yaitu Iman, Ilmu dan Amal. Kesemuanya pembahasan tersebut diambil atau direduksi dari sebagian umber Islam, Al-Qur’an.

Seluruh pembahasannya pun begitu menarik dan begitu nikmat untuk ‘diseruput’ baik secara tekstual maupun kontekstual oleh hati, dan Akal pikiran kita. Menikmatinya bukan hanya sekedar menikmati di atas kertas, tapi dia harus dipraktikkan dalam aktivitas demi menuju tujuan HMI dan menjadikan kader-kader yang berkualitas keimanan, keilmuan dan amal shaleh.[]



Kader HMI Cabang Medan

No comments:

Post a Comment