YakusaBlog-Data
ini saya kumpulkan lewat akun facebook
pribadi saya (Ibnu Arsib Ritonga). Ketika saya meminta jajak pendapat dari setiap kader HMI dan
Alumni HMI, pada tanggal 5 April 2017. Jajak pendapat tersebut disukai (like) sebanyak 118 orang dan lebih dari
setengah dari yang saya tandai memberikan komentarnya.
Mereka
menuliskan pendapatnya terkait pertanyaan yang saya ajukan di atas. “karena
kita diwajibkan menuntut ilmu” ujar seseorang yang bernama Reni Limursih.
“karena di HMI kita berteman lebih dari saudara”, tulis Takbiratul Abar,
seorang kader HMI dari Sulawesi Selatan. Banyak juga berpendapat, mereka masuk
HMI karena telah melihat kualitas kader-kader HMI.
Sebagai
seorang mahasiswa memang sangat diwajibkan untuk berorganisasi, supaya dapat
meningkatkan soft skillnya, belajar
dikelas dan mengandal nilai saja tidak cukup. Seorang mahasiswa membutuhkan
ilmu kepemimpinan, sosial yang tinggi dan keilmuan yang luas, serta relasi yang
cukup. Nah, itu semu didapatkan lewat suatu wadah.
Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) lahir pada tanggal 5 Februari 1947, adalah menjadi
organisasi mahasiswa Indonesia yang tertua. Sejarah dan dinamikanya telah
terekam dalam dinamika Indonesia secara regional dan nasional. HMI tidak dapat
dipisahkan dari Indonesia, karena selain Keislaman, Kebangsaan, dan Keindonesiaan
adalah ruhnya yang menjadikan organisasi ini harus terus eksis menjawab
tantagan zaman yang dihadapi masyarakat
dan negara Indonesia. Dan dia menjadi organisasi yang sangat dipercaya
bisa membuat perubahan baik bagi setiap kadernya, juga perubahan sosial.[IAR]
No comments:
Post a Comment