YakusaBlog- Siapa yang tak kenal dengan Anies Baswedan. Seorang tokoh yang sangat sederhana
dan keintelektualannya tidak diragukan lagi, membuat ia dicintai oleh rakyat
Indonesia, terkhususnya warga DKI Jakarta yang memberikan kepercayaan kepada
Anies untuk memimpin Jakarta lima tahun kedepan. Ia lahir dari pasangan Rasyid
Baswedan dan Aliyah Rasyid di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969, yang beberapa
hari lagi genap akan 48 tahun.
Selepas
Sekolah Dasar Laboratori di Yogyakarta, Anies melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Yogyakarta. Setelah lulus SMP, ia kemudian
melanjutkan pendidikannya dan masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Yogyakarta. Semasa menjalani pendidikan ditingkat menengah, dia begitu sangat aktif
berorganisasi di sekolahnya. Pada tahun 1985, semasa SMA dia terpilih menjadi
Ketua OSIS se-Indonesia. Dua tahun kemudian, karena prestasinya di sekolah dan
di organisasi, ia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar American Field Srvice (AFS) dan selama
setahun tinggal di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.
Ada
sesuatu yang ‘aneh’ dalam masa pendidikannya. Dia menempuh SMA selama empat
tahun. Masuk tahun 1985 dia pun lulus tahun 1989. Empat tahun menempuh
pendidikan menengah atas, itu bukan karena kebodohan dan kebandelannya sewaktu
menjadi siswa. Akan tetapi, karena program AFS itulah yang ia ikuti selama satu
tahun di negeri Paman Sam membuat ia terlambat satu tahun.
Setelah
lulus SMA tahun 1989, ia pun melanjutkan pendidikannya dan diterima masuk di
Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Di fakultasnya
(organisasi intra) ia menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan ikut berperan mengaktifkan
kembali Senat Mahasiswa UGM setelah pembekuan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan di rezimnya Soeharto. Tidak lama setelah berperan mengaktifkan Senat
Mahasiswa UGM, pada tahun 1992 ia pun terpilih menjadi Senat Mahasiswa
Universitas.
Di
tengah kesibukannya mengurus organisasi intra kampus, Anies juga aktif di
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta, organisasi mahasiswa terbesar dan tertua di
Indonesia. Lahir dari ‘rahim’ HMI, ia menjadi manusia yang, bijaksana, arif,
beriman, berkompten dan berkualitas.
Di
HMI ia belajar banyak tentang Keislaman, Keindonesiaan, Kebangsaan dan
Kepemimpinan yang menjadikannya siap mengisi tatanan masyarakat di Indonesia. Hal
ini dibuktikannya setelah dia selesai kuliah, baik Program Sarjana di Indonesia
maupun Pasca Sarjana di luar negeri. Dia pernah menjadi Rektor di Universitas
Paramadina Jakarta, Menteri Pendidikan kabinetnya Presiden Jokowi, dan
dipercaya untuk memimpin DKI Jakarta bersama Sandiago Uno setelah memenangkan
Pemilihan Kepada Daerah (Rabu, 19 April 2017), dan juga banyak bukti lainnya.
Selain
ia dikekenal sebagai seorang akademisi, ia pun dikenal seorang organisatoris. Baginya
keterampilan berorganisasi akan mengantarkan kita pada pekerjaan dan masa depan
yang cerah. Dan itu pun banyak ia dapatkan dari HMI. []
Penulis: Ibnu Arsib Ritonga
Kader HMI Cabang Medan
Sumber
bacaan pendukung: https://id.wikipedia.org/wiki/Anies_Baswedan
Sumber gambar: http://www.imgrum.org/tag/KOMFAKSY/
No comments:
Post a Comment