Buku Lebih Setia Ketimbang Pacar - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Sunday, 23 April 2017

Buku Lebih Setia Ketimbang Pacar



YakusaBlog- Saat saya bongkar-bongkar koleksi buku yang ada di dalam rak buku perpustakaan mini Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), kemudian saya memilih salah satu buku yang berwarna coklat. Ketika saya membuka halaman pertama buku itu, saya tersenyum sendiri membaca tulisan stiker yang tertempel di halaman pertama buku tersebut.

Di halaman pertama buku itu, sebuah stiker bertuliskan “ Alim Collection. Buku selalu lebih setia ketimbang pacar yang cantik. Ilmu tidak pernah habis walau kiamat. 28 Agustus 1998.” Buku itu adalah sumbangan salah satu Alumni HMI kepada Pengurus HMI Komisariat FE UISU. Maksud dari kata “Alim Collection” itu berarti “Koleksi Alim”. Kata “Alim” mungkin nama panggilan alumni yang telah menyumbangkan buku tersebut. Stiker tersebut, kemungkinan besar ditempel pada 28 Agustus 1998, berarti sudah lama sekali, lebih tiga puluh tahun.

Pembicaraan yang menarik dalam tulisan sederhana ini terkait tulisan stiker tersebut adalah kata-kata motivasinya, yaitu “Buku lebih setia ketimbang pacar yang cantik”, dari tulisan tersebut saya mengangkatnya menjadi judul tulisan. Dan maksud saya tidak semata-mata menuliskan tafsir berlebihan terkait tulisan dalam stiker tersebut.

Buku tersebut, mungkin buku pegangannya saat bermahasiswa. Kalau dilihat dari sisi psikologis, penyumbang buku tersebut (alumni) adalah orang yang sangat tekun membaca, punya banyak buku, samapi-sampai menempelkan stiker dengan tulisan seperti yang disebutkan tadi. Tulisan dalam stiker itu juga menjadi motivasinya, mengingatkannya supaya terus membaca dan menjadikan buku sebagai ‘pacarnya’.

Sepatutnya memang setiap mahasiswa harus tekun membaca buku. Apa lagi yang diandalan oleh setiap mahasiswa kalau bukan keluasan wawasannya? Untuk mendapatkan keluasan wawasan, buku menjadi fasilitas pertama yang dapat memenuhinya, selain cara yang lain. Setiap mahasiswa juga harus berorientasi kepada ilmu. Karena ilmu tiada habisnya sampai kiamat dan ilmu dapat menyelamatkan manusia dari kebodohan, dan juga dari ketidaktahuan.

Saya tidak membicarakan secara luas dan secara ilmiah tentang pentingnya buku, pentingnya membaca, pentingnya ilmu, bagaimana memperolehnya dan tidak membahas tentang pacaran dalam tulisan tulisan ini. Saya percaya bahwa setiap mahasiswa pasti sudah mengetahuinya, akan tetapi kesadaran akan statusnya sebagai mahasiswa lah yang belum tumbuh.

Pada pembicaraan ini, saya hanya mengajak kita semua merenungkan dan menarik nilai moril dari pesan tulisan tersebut. Ada pesan moril yang sangat baik untuk kita tangkap sebagai seorang mahasiswa, seorang pemuda atau seorang pelajar yang bergelut dalam dunia ilmu, dalam dunia pendidikan dan dalam dunia pembelajaran. Saya pertegas kembali, mencari ilmu pengetahuan adalah tujuan utama kita, jangan sampi itu terkendala. Membaca buku adalah suatu jalan yang  efektif untuk mendapatkannya. Buku adalah harta termahal seorang mahasiswa atau pelajar. Buku menjadi ‘teman’ setia dan ‘pacar’ setia setiap orang, khususnya kita sebagai seorang pelajar dengan status mahasiswa.

Selamat Hari Buku Sedunia...!!!


Kader HMI Cabang Medan

No comments:

Post a Comment