Bahaya Bucinisme Terhadap Kader HMI - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Saturday 16 November 2019

Bahaya Bucinisme Terhadap Kader HMI



YakusaBlog- Bucinisme adalah sebuah fenomena ideologi yang menjadi pembahasan hangat di ruang-ruang mahasiswa, terkhususnya kita-kita yang sedang berproses di Hijau-Hitam. Bahkan, tidak sedikit yang sepakat bahwa Kader-kader HMI telah banyak terpapar ideologi ini. Menurut aku sebagai pengamat yang teramat sangat memandang bahwa, Bucinisme  lebih berbahaya daripada radikalisme versi penguasa. Seharusnya, pemerintah, kalangan akademisi, ormas-ormas dan lembaga-lembaga mahasiswa lebih memfokuskan pada penangkalan ideologi bucinisme ini. Terkhususnya lagi, kita di Hijau-Hitam. Mengapa demikian? Dan ada apa dengan cinta, oh salah. Maksud aku, ada apa dengan Bucinisme?

Untuk mengetahui lebih jauh, jangan lupa terlebih dahulu like and share tulisan ini. Khususnya bagi teman-teman kita yang terpapar Bucinisme. Dilarang mengirim kembali tulisan ini kepada penulisnya. Hahahaha. Mari kita lanjutkan!

Oke manteman, jika kita membicarakan tentang Bucinisme ini, terlebih dahulu kita pahami asal muasal kata susunannya sehingga secara etimologi dan terminologinya nanti dapat kita pahami. Jika belum paham, mohon maaf lahir dan batin. Aku berarti belum bisa memuaskan manteman semua.

Bucinisme adalah sebuah ideologi atau paham yang perasaan cintanya terhadap seseorang secara berlebihan sehingga seseorang tersebut tidak merdeka lagi. Seseorang perasaan yang cintanya berlebihan itu menjadikan ia seperti budak yang bekerja secara paksa tanpa mendapatkan kemerdekaan ekspresi hidup. Bucinisme juga adalah romantisme yang berlebihan.

Seseorang yang Bucinisme disebut Bucinis. Kata "Bucinis" dan "Bucinisme" ini berasal dari kata "Bucin". Kata "Bucin" adalah gabungan dua suku kata, yaitu "Budak" dan "Cinta".

Sampai di sini manteman paham? Kalau tak paham, ya paham-pahamkanlah. Tak paham juga? Matilah kita. Kader HMI kok susah mikir. Makanya jangan jadi kader HMI yang Bucinis. Hehehe

Budak Cinta atau Bucin, dalam paham di sini adalah kata yang berkonotasi negatif atau juga bernilai negatif. Maksudnya adalah sebagaimana yang telah kita bicarakan di atas tadi. Walau pun di sini memang, kata "Cinta" itu baik, tapi mengaktualisasikan, mengartikan atau memahami cinta itu banyak yang salah. Sehingga, perasaan cintanya kepada seseorang (katakanlah pada seseorang yang disukai dan sayangi) sungguh sangat berlebihan. Akibatnya, dirinya sebagai manusia lupa akan hakikat cinta itu, lupa akan kemerdekaan dirinya, lupa akan potensinya yang berprestasi, jadi penakut pada yang disukainya, de el el lah pokoknya.

Jika kita hubungkan dengan aktivitas di HMI, Kader-kader yang terpapar Bucinisme ini membuat ia tidak maksimal prosesnya di HMI, dan bahkan sama sekali tidak aktif lagi karena pengaruh perasaan cinta yang berlebihan terhadap seseorang yang disukainya.

Saat Kader HMI terpapar Bucinisme, ia akan rela meninggalkan atau tidak mau ikut aktivitas-aktivitas di HMI karena takut Adindanya atau Kandanya  marah. Yang paling anehnya, harus terlebih dahulu minta ijin ikut aktivitas di HMI atau aktivitas positif lainnya bagai suami-istri saja. Jadi percuma saja Sang Kader HMI itu belajar Independensi dan NDP HMI.

Selanjutnya, bahaya Bucinisme ini terhadap kader yaitu rela tidak datang rapat karena mau jalan-jalan, malam mingguan, malam kamisan, malam jumatan dan atau bahkan pergi bermalam-malam sehingga tinggallah kawan-kawanya yang jomblo dan Kader yang profesional. Seperti apa maksud kader profesional itu? Mohon maaf, kesempatan kita kali ini hanya membahas tentang Kader HMI yang terpapar Bucinisme.

Sebenarnya masih banyak lagi yang ingin aku celotehan dalam tulisan ini. Tapi, karena dinginnya Sibolangit, aku tak bisa menulis lebih lama. Jadi harap maklum saja. Mengingat ini juga malam Minggu, aku tak mau mengganggu kawan-kawan yang lagi malam mingguan sambil berdiskusi dan berceloteh ilmu pengetahuan. Tapi yang bucinis-bucinis malam ini perlu dikasih perhatian lebih khusus dan menyadarkannya.

Yang terakhir, pengaruh dari Bucinisme bagi kader-kader HMI adalah dapat menumpulkan keintelektualan kader-kader HMI, karena unsur perasaanya yang berlebihan. Karena, segala kebenaran dan kebahagiaan baginya adalah Adinda itu atau Kanda itu. Sehingga, waktunya tersita banyak dari membaca, diskusi, menulis (bukan nulis chatt ya) dan berkumpul dengan kader-kader HMI lainnya.

Cukup sekian dan terimakasih. Semoga terhibur dan bermanfaat. Jangan lupa like and share tulisan ini. Tetap semangat berproses di HMI. Dia yang kamu suka, kalau jodoh takkan ke mana. Tapi, jangan lupa mendekatinya. Setelah dekat jangan sampai menjadi Bucinis.

Udah la ya, dingin kali di sini. Yang menghangat hanya jaket yang sudah sebulan tak dicuci-cuci dan pembicaraan yang mulai memanas bersama manteman. Mohon maaf apabila ada kata yang salah dan membuat tersinggung.

Sampaikan pada Pemerintah, ormas-ormas, lembaga-lembaga mahasiswa dan segenap masyarakat luas, terkhususnya HMI semua tingkatan, jangan hanya fokus bahas radikalisme dan terorisme. Bahaya Bucinisme perlu dibahas dan ditanggulangi penyebarannya.[]


Penulis: Ibnu Arsib (Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa).


Ket.gbr: ilustration
Sbr.gbr: https://siksakampus.com/nguphil/salah-kaprah-istilah-budak-cinta/

2 comments:

  1. Mantap min... Jangan kasi kendor Yakusa...?!!!

    ReplyDelete
  2. Luar biasa, apresiasi yang amat besar teruntuk penulis, jenis tulisan seperti ini amat cocok untuk di baca oleh kaum milenial, semoga kedepanya bisa dikembangkan lagi, sukses selalu kanda👍

    ReplyDelete