Sepucuk Surat Cinta yang Menyakitkan dari PB HMI - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Tuesday 24 September 2019

Sepucuk Surat Cinta yang Menyakitkan dari PB HMI


YakusaBlog- Di saat banyaknya Kader HMI yang ikut turun ke jalan menuntut Pemerintah dan Wakil Rakyat terkait regulasi yang tidak pro rakyat dan pelemahan KPK de el el, di situ pula beredar sepucuk surat cinta di bawa burung merpati online dari Point Blank (PB), oh salah, maksudnya Power Bank (PB), aduh salah lagi, maksud saya; Pengurus Besar HMI (PB HMI).

Surat itu awalnya dikatakan hoaks, tapi melihat story Ig saudara Naila surat itu resmi di keluarkan PB HMI walau sempat ada kesalahan dalam surat pertama yang beredar. Surat itu pun sudah menjadi bahan pembicaraan. Komentar-komentar pun sangat beragam tanggapannya. Sebenarnya ini sangat menarik untuk kita bicarakan dalam waktu sebentar sambil releksasi bersama secangkir kopi, yang gak suka kopi, ya teh atau minuman lain aja. Sambil mengisap rokok, atau menemani sekaligus menghibur teman kita yang terkena pukul Tyson, teman-teman kita yang sedang ditahan, mudah2an tidak down (aku pernah merasakannya bagaiamana diperlakukan di sana, tapi keluar juga kok). Teman-teman yang lelah, rehatlah barang sejenak, atau kalau bosan, main game aja dulu, atau telfon si yunda. Kalau yang jomblo, soryy bro tak bisa bantu. Hahaha...

Mengenai surat pertama, rasanya mengundang kejanggalan. Seperti makanan yang tak serifikasi halal atau tidak ada sertifikasi Depkesnya. Walau pun di surat itu ada stempelnya, tapi mengundang keanehan dari berbagai isi surat.

Oke, sekarang kita bahas secara pelan-pelan ya. Ini tak ada unsur kebencian atau unsur pro kepada siapa. Tapi aku pro pada mereka yang bergerak sesuai hati nuraninya. Tak perlu menunggu surat-suratan, tak perlu kaji-kaji sehingga ketua yang gajian, tak perlu rapat-rapat lama sehingga ketua yang mendapat dan rakyat menjerit. Asyeekk, bijak kali kata-kataku. Hahaa.

Jadi, melihat isu surat tersebut, lupa aku entah nomor berapa, jadi yang seingatku ja ya kita bicarakan. Kalau ada nanti yang salah, tanpa menunggu Idul Fitri, aku mohon maaf.

Jadi lagi, lagi-lagi jadi. Melihat isu surat pertama tersebut, pertama kita lihat dari kode surat. Kode surat tersebut adalah kode B. Sedangkan, tujuan surat tersebut kepada Seluruh Badko dan Cabang HMI di Indonesia. Seharusnya, sebagaimana aturan surat menyurat, kode suratnya harus kode A. Karena surat dilayangkan untuk internal HMI itu sendiri. Teman-teman yang jago dalam surat-menyurat HMI, dapat memperhatikannya, mana tahu aku salah, iya kan...!

Jadi ada indikasi bahwa yang membuat surat ini bukan Sekjen, saudara Naila. Walau surat itu di tetede oleh Saddam Al Jihad sebagai Ketua Umum PB HMI dan Naila sebagai Sekretaris Jenderal. (Lebih hebat kayaknya Kak Naila ini daripada Saddam. Kak Naila jabatannya sekretaris Jenderal. Jenderal siapa ya? Mudah2an tidak Jenderal-Jenderal yang di Istana Pak Jokowi).

Kalau pun yang membuat surat ini kader HMI, mislanya Wasekjen, karena Kak Naila lagi capek baru dari Beijing, jadi dia tinggal tetede aja. Tak baca dan perhatikan pula kodenya. Nah, Wasekjen itu perlu di up grading lagi sama anak-anak Komisariat. Jangan2 Sekjen/Wasekjen tak pernah dapat materi Administrasi dab Kesekretariatan (Adm-Kesek). Ketawa aku lihat suratnya. Hahahaa.

Setelah viral, saudara Naila pun mengupload kembali surat yang diperbaiki. Seluruh isinya sama, tinggal kodenya yang berbah menjadi Kode A.

Selanjutnya, mengenai dua poin yang membuat banjir komentar miring. Khususnya pada poin pertama, aik makjang membuat perutku terpanggil-pangil, eh salah, maksudnya terpingkal-pingkal.

PB HMI dengan keadaan sudah darurat, mahasiswa sudah bergerak, masyrakat sudah mendukung, de el el lah pokoknya, PB HMI malah menyarakan tidak perlu aksi. PB HMI menyarankan supaya buat kajian dan nanti baru bersialog langsung dengan DPR RI dan Pemerintah.

Heh, yang buat surat! Kalau kau kader HMI atau aktif di PB HMI saat ini, selama ini kau ngapain. Asyik ngopi main game, atau membahas yang setumpuk, ikut pejabat korup bagi-bagi proyek. Itu, kau udah pegang smart phone, mengapa kepala stupid phone. Percuma PB HMI tapi tak paham situasi nasional saat ini. Adik-adik komisariat malah lebih mau bergerak, terlepas lah kami tak sepintar kanda, setidak kami tak seterjajah dan ketergantungan seperti kanda.

Hahaha, aneh juga kalau masih kajian. Supaya apa? Supaya gajian? Seharusnya kanda-kanda support adik-adik yang sedang berjuang.

Untuk apa rapat atau dialog bersam Wakil Rakyat dan Pemerintah yang sudah tak pro pada rakyat? Rapat punya rapat, ketua yang mendapat. Lucu rasanya melihat surat himbaun dari PB itu.

Seharusnya PB HMI membuat surat seruan aksi dan atau surat dukungan pada gerakan mahasiswa. Ini yang ada surat cinta dari PB HMI yang menyakiti Kader-kader HMI.

Dengan sepucuk surat tersebut, maka cukup kita tahu saja sikap PB HMI hari ini. Tak perlu dihujat, cukup mentertawakannya saja. Hahaha... wkwkwkwk.... hehehee....

Cukup sekianlah bacotku kali ini. Kalau ada yang salah-salah tik, aku mohon maaf. Tapi kalau ada dari PB HMI yang marah, mohon maaf, kamu turun saja dari jabatanmu.

Untuk manteman-manteman yang turun aksi, tetap semangat. Darah juang tetaplah darah juang, jangan sampai darah uang. Idealisme tetaplah idealisme, jangan sampai dealisme. Tapi jangan lupa, dalam pergerakan harus ada strategi dan taktik. Karena lawan kita adalah kedzaliman yang terorganisir.

Demikianlah dulu, banyak-banyak kali pun nanti tak baik. Sampai ketemu di forum-forum dan jalanan. Bahagia HMI, kita dapat HMI-Wati/HMI-Wan. Yakin Usaha Sampai!!![]


Penulis: Ibnu Arsib (Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa).


Ket.gbr: Surat perbaikan setelah surat pertama yang salah menjadi viral.

No comments:

Post a Comment