YakusaBlog- Hariqo
Wibawa Satria, dipanggil Riqo WS, adalah penulis buku sejarah Lafran Pane
dengan judul Lafran Pane; Jejak Hayat dan
Pemikirannya yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2010. Riqo Ws lahir
di Bukittinggi-Sumatera Barat. Hariqo artinya Hari Raya Qorban, kebetulan lahir tepat Idul Adha. Ia menamatkan
Sekolah Dasar (SD) dari SDN 37 Padang Sumatera Barat, kemudian melanjutkan
pendidikan di Pondok Modern Gontor, Jawa Timur dan menjadi Alumni Gontor tahun
2000.
Sebelum
kuliah, Hariqo belajar teater di TerisdA dari tahun 1996-2000. Kemudian ia
masuk kuliah pada Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
(UIN SUKA), Yogyakarta dalam Ilmu Perbandingan Agama, tamat tahun 2009. Awal
sebagai mahasiswa ia aktif di Sanggar Nuun dan Teater Ikatan Yogyakarta dari
tahun 2002-2006. Dalam teater, beberapa kali ia menjadi aktor utama dalam
pentas di Jakarta dan Yogyakarta dalam naskah Si-Bakhil dan Robohnya Surau
Kami, karya A.A. Nvis.
Riqo
WS mulai menulis sejak usia 17 tahun, dimulai dengan kumpulan cerita dalam
majalah ITQAN Gontor, kemudian artikelnya beberpa kali dimuat di Koran Jawa Pos, Kompas Jateng-DIY, Media
Indonesia, Padang Ekspress, Indo Pos, Seputar Indonesia, Kalteng
Pos, majalah Medium, majalah Sinergi, majalah Independensia, majalah Arena
dan beberapa harian lokal lainnya di Indonesia.
Tahun
2007, tulisannya terpilih sebagai Juara I Karya Ilmiah Terbaik Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi (Badko) Jawa Tengah-Daerah Istimewa
Yogyakarta (Jateng-DIY) dengan judul “Menggagas Doktrin Rasional” dan Juara
Terpuji Sayembara Puisi Tabloid Nyata
2008 dengan judul puisi Bayi. Dua
tahun kemudian, tahun 2009, Riqo WS. terpilih sebagai Tiga Besar dalam Program The Next Leaders yang diselenggarakan
oleh Universitas Paramadina Jakarta dan Metro TV.
Ia
pernah tinggal di Nakula 81, Sokowaten, Yogyakarta. Di kala senggang, sedang
mempersiapkan novel pertamanya dengan judul Sumpah
Pemuda dan Bunga-Bunga Republik.
Hidup adal Keyakinan, Keterlibatan, Komitmen, dan Tanggung Jawab.
Riqo
WS pernah menjadi Ketua Umum Partai Pencerahan UIN SUKA periode 2004-2006, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam
Koordinator Komisariat ( HMI Korkom) UIN Sunan Kalijaga periode 2005-2006,
Sekretaris Umum HMI Cabang Yogyakarta periode 2008-2009. Ia juga pernah
aktif di Komunitas Mahasiswa Islam-Kristen Yogyakarta (KOMIK-Yo) tahun 2004.
Pernah menjadi Direktur Eksekutif Pusat Studi Pemuda Nusantara (PSPN) dari
tahun 2009-2011.
Ia
bekerja sebagai Peneliti di Konsultan Politik Charta Politika. Bekerja di
Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI) sebagai Asisten Ahli. Kemudian ia mengambil
Pasca Sarjana di Universitas Paramadina, Jurusan Diplomasi. Hariqo Wibawa Satri
memupunyai motto hidup yang sangat dalam maknanya: Jangan kagum pada dirimu, lupakan amal baikmu.[]
Sumber:
Hariqo Wibawa Satria, Lafran Pane; Jejak
Hayat dan Pemikirannya, Jakarta: Penerbit Lingkar, 2011, hal: 463-464.
Ket.gbr: Hariqo Wibawa Satria saat menjadi pembicara.
No comments:
Post a Comment