YakusaBlog- Tidak
sedikit mahasiswa yang menyatakan dirinya sebagai aktivis mahasiswa yang
berjuang katanya demi rakyat. Tapi ketika kita bertanya, berapakah jumlah
rakyat Indonesia? Ia pun bingung coba untuk mengarang jawaban. Jika kita
bertanya lagi, rakyat mana yang kau bela? Mulai ia mengeluarkan rakyat miskin
kota dan rakyat tertindas. Kali ini jawabannya lumayan benar, tapi itu bukan
karena berdasarkan analisis pengetahuan, tapi karena ia sering mendengarnya
dalam lagu-lagu mahasiswa di jalanan saat aksi.
Tidak
sedikit aktivis mahasiswa yang teriak-teriak “hidup rakyat”, ia sendiri membuat
repot rakyat. Ia berteriak lagi, “hidup rakyat”, tapi terima panggilan
pertemuan pejabat. Lakukan tawar-menawar harga kepala dan meminta fasilitas
kemewahan. Teriak “hidup rakyat”, tapi rakyat mana ia tidak tahu. Apakah rakyat
yang melarat atau rakyat yang jadi pejabat.
Tidak
sedikit aktivis mahasiswa yang teriak, “hidup mahasiswa”, tapi mereka sesama
mahasiswa adu jotos. Teriak, “hidup mahasiswa”, tapi ia tidak sadar jauh dari
esensi mahasiswa. Ia teriak lagi, “hidup mahasiswa”, tapi tidak sadar telah
menjadi BUCIN (Budak Cinta).
Aktivis
Mahasiswa Macam Apanya Kau? Dengan bangganya ke kampus menyandang tas, astaga
tasnya hanya tas kecil yang bisa berisi Hp, Power
Bank, Charger, dompet, syukur
kalau ada note book dan pulpen. Bicara
teori-teori perjuangan, mengutip kata-kata bijak, pikiran sok idealis yang
nyatanya perut masih barbar.
Aktivis
mahasiswa macam apanya kau? Berani mengkritik pejabat, tapi takut sama pacar. Aktivis
mahasiswa macam apanya kau? Bicara teoritis tapi miskin referensi. Aktivis mahasiswa
macam apanya kau? Teriak anti kapitalis, tapi nongkrongnya di McDonald’s, malamnya tidur di hotel,
hiburannya di diskotik. Aktivis mahasiswa macam apanya kau?
Demonstrasi
dijadikan langkah utama, aktivis mahasiswa macam apanya kau? Tak ada ada
diskusi masalah, audiensi, apalagi evaluasi, berapa lembar yang telah kau
dapat? Aktivis mahasiswa macam apanya kau?
Aktivis
mahasiswa macam apanya kau? Mulut kritis tapi miskin ide gagasan. Hobbi mengkritik,
tapi tak mau dikritik. Hobbi menyalahkan, tapi tak tahu kesalahan diri. Aktivis
mahasiswa apanya kau? Siang aksi, malam parti. Aktivis mahasiswa macam apanya
kau? Habis aksi, kemudian transaksi.[]
Penulis: Ibnu Arsib (Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa).
No comments:
Post a Comment