Kader-Kader HMI Cabang Medan Yang Hilang - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Thursday, 4 July 2019

Kader-Kader HMI Cabang Medan Yang Hilang

YakusaBlog- Sebenarnya saat menuliskan artikel ini saya bagaikan meludah ke atas atau menggigit jari sendiri. Mungkin juga bagi sebagian yang membacanya. Tapi tak apalah, terkadang memang wajah perlu untuk diludahi sendiri dan membersihkannya sendiri. Dan terkadang menggigit jari sendiri supaya tidak terlalu menepuk dada sendiri.

Analogi di atas tadi mungkin ada yang tidak mengerti, dan mungkin ada yang mengerti. Ada yang tidak menerima dan mungkin ada yang menerima. Semuanya bisa mungkin-mungkin saja. Begitu juga dengan tulisan sederhana ini, mungkin bermanfaat dan mungkin juga tidak bermanfaat. Mungkin ada yang sadar setelah membacanya, mungkin juga ada yang masih nyaman dengan keadaan HMI Cabang Medan saat ini. Atau entah apalah.

Jadi, lanjut saja pada apa yang hendak penulis celotehkan dalam tulisan ini. Tulisan yang berjudul sedikit horor, karena memang saat ini zaman lagi horor-horornya. Kalau sekarang kita sedang mendengar informasi adanya seorang pemuda yang hilang saat mendaki gunung di Jawa (semoga cepat ditemukan), sekarang di HMI Cabang Medan tersendiri ada juga yang “hilang”. Ya, yang “hilang” saat ini adalah Kader-kader  yang melaksankan Konferensi HMI Cabang Medan (Konfercab).

Konfercab HMI Cabang Medan sudah berlangsung dua bulan. Satu bulan Konfercab berlangsung tanpa hasil dan kemudian di skor sekitar 10 menit WPSS (Waktu Pimpinan Sidang Sementara) hingga saat ini belum dibuka kembali. Satu bulanya lagi, hingga sampai hari ini, semenjak di skor 10 menit WPSS tak kunjung dibuka. Entah apa sebab? Hanya Pimpinan Sidang Sementara bersama Tuhannya lah yang tahu.

Kita tidak tahu sehingga hanya menduga-duga. Mudah-mudahan tidak menambah dosa karena berburuk sangka. Kalau pun berbaik sangka, entah darimana harus berbaik sangka? Tapi, biar lah masing-masing nyaman dalam kehilangan ini. biarlah kader-kader HMI Cabang Medan “hilang”. Tapi juga, alangkah lebih baiknya jika kita membuka mata, hati dan pikiran kita masing-masing.

Beberapa hari bulan Ramadhan lalu, di Student Center HMI Cabang Medan, sebutlah di Alimbas, akronim dari Jln. Adinegoro Nomor 15, Kader-kader HMI Cabang Medan ramai di sana. Katanya forum untuk evaluasi kinerja Kepengurusan HMI Cabang Medan, tapi yang mau dievaluasi masih nyaman di warung kopi. Katanya sih mau merumuskan proyeksi untuk kemajuan HMI Cabang Medan, tapi persidangannya masih mut-mutan dan main politik-politikan. Dan katanya juga mau melanjutkan regenarisi, tapi nyatanya ada yang belum siap untuk mengakhiri.

Sebelum Idul Fitri kemarin, Kader-kader HMI Cabang Medan ramai di Alimbas. Sekarang hanya gedung mati tak berpenghuni, kecuali hewan-hewan kecil seperti TIKUS, ULAR dan sebangsanya. Tidak ada perkaderan tumbuh subur, melainkan semak belukar. Kalau pun ada Kader HMI di sana, paling hanya Kak Melani, penghuni setia Alimbas. Kak Melani yang ingin mendengarkan kalimat, “Dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim waktu skor sebelumnya saya cabut.” yang diiringi suara ketukan palu yang indah.

Kemanakah orang-orang ramai itu? Ah, semuanya berpencar dan amnesia untuk sementara. Tidak ada terdengar sikap-sikap atau ajakan untuk segera menyelesaikan Konfercab saat ini. suara-suara yang mengusulkan segera dibuka, dianggap sebagai suara radio yang terseret-seret.

Di tempat lain (organisasi mahasiswa lain atau HMI Cabang lain) sudah mulai membicarakan bagaimana merekrut mahasiswa baru, HMI Cabang Medan masih menghilang dari peredaran. Organisasi mahasiswa yang lain sedang berada di tengah-tengah masyarakat, HMI Cabang Medan masih terlihat selimuti asap kabut.

Kalau ditinjau dari SItuasi, KONdisi, TOLeransi, PANdangan, dan JANGkauan (mohon jangan disingkat) Kader-kader HMI yang ramai di Alimbas itu sudah tak nampak lagi di sana. Entah sampai kapan kesepian ini berlangsung? hanya waktulah yang dapat menjawab pertanyaan ini.

Selaku Kader HMI Cabang Medan, penulis juga ikut bersalah dalam kondisi ini. Salahnya kerena terikut oleh kondisi yang memperlama waktu amnesia ini. Kalau mempercepat dengan sendiri, nanti dikatakan kader gila. Daripada dikatakan kader gila, lebih baik gila sama kader. (Hahahaa… sepertinya kita butuh tertawa).

Terkait tulisan ini, begini maksud saya (yang ini serius ya), saat ini dunia kampus memasuki gelombang penerimaan mahasiswa baru, otomatis setiap organisasi mahasiswa mulai melirik-lirik dan mulai membangun citra untuk bisa “melamar” mahasiswa agar bergabung dengan mereka. Nah, kampus sebagaimana tempat HMI merekrut Mahasiswa Islam untuk bergabung di HMI Cabang Medan seharusnya sudah mulai memikirkan ini.

Jika ada penyataan, itu kan tugas Komisariat! Ya, memang benar tugas komisarit. Tapi, jika HMI Cabang Medan yang ranahnya untuk perkaderan, bagaiamana jika ada salah satu komisariat melakukan Masa Perkenalan Calon Anggota (MAPERCA) HMI? Bukan kah peran HMI Cabang sangat dibutuhkan di sini. Belum lagi upgrading yang harus terus dilakukan oleh HMI Cabang pada komisariat-komisariat. Dan lain sebagainya.

Lantas jika terus-terusan Konfercab HMI Cabang Medan masih dalam tidurnya yang pulas nan nyenyak, apa yang akan diperbuat?

Jawabannya adalah kita tentunya harus mencari Kader-kader yang hilang itu. Seluruh kalangan HMI, baik itu Pengurus Besar HMI, Badko HMI Sumut, Komisariat sekawasan Cabang Medan, dan juga KAHMI Nasional, KAHMI Sumut, KAHMI Medan, harus membuka mata atas berita kehilangan ini.

Sehingga, Konfercab HMI Cabang Medan segera dibuka dan berlangsung sebagaimana mestinya. Itu saja. simpel present tense untuk simpel future tense. Tak perlu ribet present tense yang membuat ribet future tense. Oke man![]

Penulis: Ibnu Arsib (Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa).

No comments:

Post a Comment