Nafsu Sebagai Pendorong Takwa Seseorang Pada Tuhan - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Wednesday 2 January 2019

Nafsu Sebagai Pendorong Takwa Seseorang Pada Tuhan



YakusaBlog- Manusia diciptakan Allah dengan berpasang – pasangan. “Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (Qs. Yaa Siin : 36). Nabi Adam. As sebagai manusia pertama yang diciptakan Allah pun juga memiliki pasangan yaitu Hawa sebagai Representatif kaum perempuan pertama.

Begitu juga dalam diri manusia, Allah menciptakan Takwa dan Nafsu yang tidak dapat dipisahkan bagaimanapun caranya, tetapi dapat dikontrol ataupun dikendalikan oleh seorang manusia yang memiliki keteguhan dan kecintaan pada Allah Swt sebagai pencipta jagat raya dan zat yang esa.
Allah menciptakan Takwa dan Nafsu pada diri manusia bukan tanpa sebab, ciptaan Allah tidak mungkin, bahkan tidak ada yang sia – sia sekalipun. Allah Azza wa Jalla.

“..... Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Qs. Ali ‘Imran : 190-191).

Jikalah dalam renungan kita sering berkata “kenapa Allah menciptakan Nafsu pada manusia?”, “kenapa Allah menciptakan manusia dengan Takwa saja sehingga manusia tidak ada yang berbuat dosa”, “Allah menciptakan nafsu pada manusia, nafsu cenderung kepada perbuatan dosa, jadi Allah sengaja menciptakan dosa pada manusia”, dan masih banyak pertanyaan seputar penciptaan nafsu pada manusia yang sering sekali kita renungi ketika berbuat salah ataupun merenungi kejadian dinamika di jaman sekarang ini.

Jawabannya, jika Allah hendak menciptakan manusia tanpa nafsu, lantas untuk apa manusia diciptakan karena sudah ada ciptaan Allah yang diciptakan tanpa nafsu, yaitu malikat, kenapa Allah hendak menciptakan manusia dengan nafsu saja tanpa ada takwa karena telah ada ciptaan yang diciptakan Allah dengan Nafsu, yaitu iblis. Pasti ada sebab kenapa Allah menciptakan nafsu pada manusia.

“Sesungguhnya Tuhanmu akan menyelesaikan perkara antara mereka dengan keputusan-Nya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Qs. An-Naml : 78)

Nafsu identik dengan mempengaruhi manusia untuk melakukan perbuatan jahat, nafsu juga yang dapat menjerumuskan manusia kedapa dosa, nafsu juga yang menyebabkan permasalahan di masyarakat, contoh seperti para politikus yang terjerat bermacam kasus korupsi diakibatkan nafsu yang tak pernah puas akan kekuasaan, jabatan, harta, dll. Artinya nafsu dianalogikan dengan perbuatan yang menyimpang.

Akan tetapi dalam (QS. Al-Baqarah : 216) “Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu...” artinya apa yang dipandang jelek oleh manusia, bisa jadi ketakwaan atau iman timbul dari hal yang jelek tersebut. Jika Allah menciptakan manusia hanya memiliki takwa dan tanpa nafsu, lantas bagaimana mengukur keimanan seseorang, lantas bagaimana melihat kejujuran seseorang, lantas bagaimana seseorang tersebut diuji oleh Allah sehingga dari ujian tersebut dapat menaikkan keimanan/takwa seorang yang diberi ujian tersebut.

Kesimpulannya ialah tak selamanya nafsu tersebut dipandang jelek karena ia juga menjadi bagian dari jiwa manusia itu sendiri yang tak dapat dipisahkan, apabila kita membencinya, apa bedanya kita membenci diri kita sendiri. Permasalahannya terberat adalah bagaimana seorang manusia dapat mengendalikan nafsu yang ada dalam jiwanya dengan benar, sehingga dari nafsu tersebut meningkatlah keimanan seseorang pada Tuhannya, Allah Swt.[]

Penulis: Muhammad Muqaffa, Instruktur HMI Cabang Medan, Mahasiswa UISU

2 comments:

  1. Terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat buat saya

    ReplyDelete
  2. Semoga tulisan tentang takwa nya menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.

    ReplyDelete