YakusaBlog- Kacang
kedelai mendapat banyak perhatian selama tahun 1990-an hingga sekarang. Kacang
kedelai mengandung banyak protein yang berkualitas tinggi. Selain mengandung
protein berkualitas tinggi, dapat juga berperan dalam mencegah dan mengobati
Penyakit Jantung Koroner (PJK), kanker dan osteoporosis, serta meredakan
keluhan setelah masa menopause (menopausal
symptoms).
Berdasarkan
penelitian, bahwa mengkonsumsi kacang kedelai dapat menurunkan Low Density Lipoprotein (LDL) atau
sering disebut kolesterol jahat, dan trigliserida secara nyata, serta sedikit
meningkatkan High Density Lipoprotein
(HDL) atau disebut kolesterol baik. Mengkonsumsi kacang kedelai yang efektif
itu menimal 25 g/hari.
Di
samping protein, dalam kacang kedelai terdapat juga kandungan isoflavon dan
fitosterol yang berperan aktif untuk menurunkan kadar kolesterol. Bagaimana mekanisme
kerja kedua komponen tersebut terus masih dalam penelitian para ahli gizi.
Kacang
kedelai juga mengandung zat antikanker, antara lain protease inhibitor,
fitosterol, saponin, asam fenolat, isoflavon, yaitu genistein dan daidzein,
merupakan senyawa yang sangat penting. Karena merupakan estrogen lemah,
isoflavon dapat berfungsi sebagai antiestrogen. Senyawa ini berkompetisi dengan
estrogen alami yang lebih potensial untuk berikatan dengan reseptor estrogen. Dalam
makanan sehari-hari, kacang kedelai merupakan sumber utama senyawa tersebut.
Kacang
kedelai juga berperan positif terhadap kondisi tulang. Mengkonsumsi 40 g isolate
protein kedelai per hari (mengandung 90 mg total isoflavon) akan menigkatkan
kandungan minirel tulang secara nyata.
Mengkonsumsi
protein hewani dalam jumlah banyak akan meningkatkan hilangnya kalsium dari
tulang. Hal ini menyebabkan ginjal bekerja lebih keras daripada biasanya
sehingga risiko penyakit diabetes tipe 2 akan meningkat. Metabolism asam amino
yang mengandung sulfur (belerang) akan menghasilkan asam, dan untuk itu
diperlukan pendapar atau penyangga pH (buffer).
Asam yang terbentuk menyebabkan pengeroposan tulang.
Sebaliknya,
mengkonsumsi kacang kedelai menurunkan hilangnya kalsium dari tulang karena
protein kacang kedelai mengandung lebih sedikit asam amino sulfur dibandingkan
dengan protein hewani.[]
Sumber:
Jansen Silalahi, Makanan Fungsional,
Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 2006, hal: 22-23.
No comments:
Post a Comment