REKRUTMEN DAN IMPLEMENTASINYA DI HMI KOMISARIAT UISU - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Tuesday, 4 September 2018

REKRUTMEN DAN IMPLEMENTASINYA DI HMI KOMISARIAT UISU



A. Defenisi Rekrutmen


Menurut gomes (1981) rekrutmen merpakan proses mencari, menemukan dan menarik pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi, sedangkan mernurut Andrew A.Sukla (1981) rekrutmen adalah tindakan atau proses dari suatu usaha untu tujuan oprasional.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka rekrutmen adalah proses mencari,menemukan dan menarik. Mencari berarti adalah upaya didalam menemukan seseorang  dengan metode dan selektif sehingga suatu wadah atau organisasi tidak hanya berkualitas secara historis namun juga berkualitas secara kuantitas.

Menemukan adalah imbas dari upaya mencari, sehingga setelah ditemukan dilakukan upaya penggodokan dalam menempah seseorang sebagai salah satu upaya mencetak calon anggota yang berkualitas serta di foll up sebai upaya pembimbingan calon kader sehingga bisa di tarik memasuki ranah organisasi.

Menarik adalah upaya mendekatkan peserta atau calon anggota memesuki organisasi biasanya pada tahap ini calon anggota telah menyadari bahwa dia harus membutuhkan wadah yang ditawarkan sebagi salah satu bentuk menarik minat calon anggota sehingga didalam proses pengkaderan tidak terjadi kendala seperti larinya calon kader atau membelotnya calon kader ke organisasi lain atau calon kader yang manja.

B. Pentingnya rekrutmen

Dalam upaya rekrutmen didalam sebuah organisasi mengemban keingnan-keininan tertentuyang harus dipenuhi agar organisasi tetap eksis. Program rekrutmen yang ideal adalam sebuah program dimana sejumlah calon anggota yang berkualitas ditarik untuk bergabug kedalam sebuah organisasikarna ia lah yang akan melanjutkan kepemimpinan didalam sebuah organisasi (regenerasi).
Organisasi yang baik akan senantiasamencari individu-individu yang mempunyai kapasitas didalamnya maka ia akanmampu bertahan di tengah persaingan yang begitu penuh dengan kompetisi dan perubahan begitu cepat (Suhendra dan Murdiah hayati,2007:47) yang pada intinya rekrutmen menjadi begitu sangat penting utuk memdapatkan anggota yang memiliki komitmen tinggi,lolalitas dan fungsi dala organisasi.

C. Starategi Rekrumen

Menurut James MJasper dalam Jo Freem dan viktoria Jhanson (1999) cara yang digunakan suatu organisasi didalam melebaarkan sayapnya ada dua cara  : 1. Recruiting Intimates, merekrut seseorang untuk bergabung kedalam seatu gerakan karena hubungan pertaemanan,keluarga, atau kerabat denagan cara langsung dan media prantara sms,email atau wa. 2. Recruiting Strangers, yaitu merekrut seseorang untuk bergabung kedalam gerakan atau organisasi dengan cara beertemu langsung tanpa adanya hubungan apa-apa sebelumnya serta memalui media seperti brosur,atau ajakan ketempat umum seperti naik gunung,berenang dal jalan-jalan ke tempat lainnya.

Secara umum organisasi atau suat gerakan sosial menggunakan pendekatan psikologi sosial yang lebih mengenal analisis perasaan atau tingkat motivasi, kalau dilihat pola rekrutmen yang ada pada organisasi atau sebuah gerakan sosial harus dilihat dari fenomena yang tersruktur sehingka kita bisa mereka-reka siapa yang bisa dengan mudah akan mengalami perekrutan (Davit A.Snow:1997)

Menurut Davit A”Snow kemungkinan besar terrekrutnya seseorang kedalam suat organisasi dak sebuah gerakan sosial itu merupakn sebuah fungfi dari dua kondisi yaitu :

a. Adanya hubungan antar intrpersonal
b. Adanya jaringan atau media sebagai pendukung rekruten

Ia pun lebih spesifi membaginya dalam dua macam yaitu :

a. Face to face
bertatap muka secara langsung dapat meamberikan pengaruh yang sangat besar serta semua informasi baik it verban dan non-verbal yang hadir secara fisik atau berkomunikasi langsung. Face to face di bagi menjadi dua lagi yaitu : 1. Private face to face, pertemuan dua belah pihak yang saling member pengaruh agar salah satu pihak dapat terpengaruh atau menggunakan asas (primordial) sebagai media pendekatan emosional lainnya.

b. Public face to face
Ialah media rekrutmen dengan adanya forum yang dapat dimanfaatkan dalam menjaring anggota secara missal seperti seminar,kelompuk diskusi atau semacamnya. Namun menurut davis A.snow cara ini kurang efektif karena tidak adanya ikatan emosional sebelumnya.

D. Mediated digunakan

Adalah segala bentuk media yang sebagai pendukung lancarnya rekrutmen,mediated sendiri dibagi menjadi dua yaitu :

a. Pritvat mediated
Adalah media yang dilihat secara pribadi, komunikasi perekrutan yang lebih mengutamakan perrekrutan secar pribadi melaluli media yang lebih intens seperti wa,sms,tlpn atau emal.

b. Public mediated
Media yang dilihat secara public, komunikasi perekrutan yang labih menggunakan media yang lebih besifat missal dengan ruang  lingkup dengan lebih luas contoh: Koran,brosur,sepandukdan benner,

E. Pola Rekrutmen di HMI Komisariat UISU

Ikhtiar aktif dan rencana untuk mendapatkan input calon kader yang berkualiatas, rekrutmen ini pun memiliki prinsip yang teraplikasi sehingga dialam menyusun pola strateri rekrtmen tidak kehilangan tujuan yang diarapkan dan merupakan langkah makro jangka panjang berupa penciptaan kondisi sejak dini.

a. Pra perguguruan tinggi
Membangun kesadaran public dengan media massa seperti Facebook,Istagram dan sosialisasi

b. Pasca orintasi mahasiswa baru
1.Menggunakan politik struktural dalam kepanitiaan 2. Membuka taman baca di tempat-tempat yang mudah di jangakau 3. Menunjukkan identitas organisasi di segala aktifitas 4. Sosialaisasi ke dadlam local-lokal 5. Membuka pendaftaran online 6. Kenal, dekat,ikat (kdi)
Staratigi ini tidak serta merta menjadi mutlak teraplikasikan di lapangan, karna harus disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada baik secara structural birokrat maupun dengan organisasi lainnya.

Penulis: Fajar Hatorangan, Kader HMI Koms UISU Cabang Medan

No comments:

Post a Comment