Menurut gomes (1981) rekrutmen merpakan
proses mencari, menemukan dan menarik pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh
suatu organisasi, sedangkan mernurut Andrew A.Sukla (1981) rekrutmen adalah
tindakan atau proses dari suatu usaha untu tujuan oprasional.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka
rekrutmen adalah proses mencari,menemukan dan menarik. Mencari berarti adalah
upaya didalam menemukan seseorang dengan
metode dan selektif sehingga suatu wadah atau organisasi tidak hanya
berkualitas secara historis namun juga berkualitas secara kuantitas.
Menemukan adalah imbas dari upaya mencari,
sehingga setelah ditemukan dilakukan upaya penggodokan dalam menempah seseorang
sebagai salah satu upaya mencetak calon anggota yang berkualitas serta di foll
up sebai upaya pembimbingan calon kader sehingga bisa di tarik memasuki ranah
organisasi.
Menarik adalah upaya mendekatkan peserta
atau calon anggota memesuki organisasi biasanya pada tahap ini calon anggota
telah menyadari bahwa dia harus membutuhkan wadah yang ditawarkan sebagi salah
satu bentuk menarik minat calon anggota sehingga didalam proses pengkaderan
tidak terjadi kendala seperti larinya calon kader atau membelotnya calon kader
ke organisasi lain atau calon kader yang manja.
B. Pentingnya rekrutmen
Dalam upaya rekrutmen didalam sebuah
organisasi mengemban keingnan-keininan tertentuyang harus dipenuhi agar
organisasi tetap eksis. Program rekrutmen yang ideal adalam sebuah program
dimana sejumlah calon anggota yang berkualitas ditarik untuk bergabug kedalam
sebuah organisasikarna ia lah yang akan melanjutkan kepemimpinan didalam sebuah
organisasi (regenerasi).
Organisasi yang baik akan senantiasamencari
individu-individu yang mempunyai kapasitas didalamnya maka ia akanmampu
bertahan di tengah persaingan yang begitu penuh dengan kompetisi dan perubahan
begitu cepat (Suhendra dan Murdiah hayati,2007:47) yang pada intinya rekrutmen
menjadi begitu sangat penting utuk memdapatkan anggota yang memiliki komitmen
tinggi,lolalitas dan fungsi dala organisasi.
C. Starategi Rekrumen
Menurut James MJasper dalam Jo Freem dan
viktoria Jhanson (1999) cara yang digunakan suatu organisasi didalam
melebaarkan sayapnya ada dua cara : 1.
Recruiting Intimates, merekrut seseorang untuk bergabung kedalam seatu gerakan
karena hubungan pertaemanan,keluarga, atau kerabat denagan cara langsung dan
media prantara sms,email atau wa. 2. Recruiting Strangers, yaitu merekrut seseorang
untuk bergabung kedalam gerakan atau organisasi dengan cara beertemu langsung
tanpa adanya hubungan apa-apa sebelumnya serta memalui media seperti
brosur,atau ajakan ketempat umum seperti naik gunung,berenang dal jalan-jalan
ke tempat lainnya.
Secara umum organisasi atau suat gerakan
sosial menggunakan pendekatan psikologi sosial yang lebih mengenal analisis
perasaan atau tingkat motivasi, kalau dilihat pola rekrutmen yang ada pada
organisasi atau sebuah gerakan sosial harus dilihat dari fenomena yang
tersruktur sehingka kita bisa mereka-reka siapa yang bisa dengan mudah akan
mengalami perekrutan (Davit A.Snow:1997)
Menurut Davit A”Snow kemungkinan besar
terrekrutnya seseorang kedalam suat organisasi dak sebuah gerakan sosial itu
merupakn sebuah fungfi dari dua kondisi yaitu :
a. Adanya hubungan antar intrpersonal
b. Adanya jaringan atau media sebagai
pendukung rekruten
Ia pun lebih spesifi membaginya dalam dua
macam yaitu :
a. Face to face
bertatap muka secara langsung dapat
meamberikan pengaruh yang sangat besar serta semua informasi baik it verban dan
non-verbal yang hadir secara fisik atau berkomunikasi langsung. Face to face di
bagi menjadi dua lagi yaitu : 1. Private face to face, pertemuan dua belah
pihak yang saling member pengaruh agar salah satu pihak dapat terpengaruh atau
menggunakan asas (primordial) sebagai media pendekatan emosional lainnya.
b. Public face to face
Ialah media rekrutmen dengan adanya forum
yang dapat dimanfaatkan dalam menjaring anggota secara missal seperti
seminar,kelompuk diskusi atau semacamnya. Namun menurut davis A.snow cara ini
kurang efektif karena tidak adanya ikatan emosional sebelumnya.
D. Mediated digunakan
Adalah segala bentuk media yang sebagai
pendukung lancarnya rekrutmen,mediated sendiri dibagi menjadi dua yaitu :
a. Pritvat mediated
Adalah media yang dilihat secara pribadi,
komunikasi perekrutan yang lebih mengutamakan perrekrutan secar pribadi
melaluli media yang lebih intens seperti wa,sms,tlpn atau emal.
b. Public mediated
Media yang dilihat secara public,
komunikasi perekrutan yang labih menggunakan media yang lebih besifat missal
dengan ruang lingkup dengan lebih luas
contoh: Koran,brosur,sepandukdan benner,
E. Pola Rekrutmen di HMI Komisariat UISU
Ikhtiar aktif dan rencana untuk mendapatkan
input calon kader yang berkualiatas, rekrutmen ini pun memiliki prinsip yang
teraplikasi sehingga dialam menyusun pola strateri rekrtmen tidak kehilangan
tujuan yang diarapkan dan merupakan langkah makro jangka panjang berupa
penciptaan kondisi sejak dini.
a. Pra perguguruan tinggi
Membangun kesadaran public dengan media
massa seperti Facebook,Istagram dan sosialisasi
b. Pasca orintasi mahasiswa baru
1.Menggunakan politik struktural dalam
kepanitiaan 2. Membuka taman baca di tempat-tempat yang mudah di jangakau 3.
Menunjukkan identitas organisasi di segala aktifitas 4. Sosialaisasi ke dadlam
local-lokal 5. Membuka pendaftaran online 6. Kenal, dekat,ikat (kdi)
Staratigi ini tidak serta merta menjadi
mutlak teraplikasikan di lapangan, karna harus disesuaikan dengan kondisi
lapangan yang ada baik secara structural birokrat maupun dengan organisasi
lainnya.
Penulis: Fajar Hatorangan, Kader HMI Koms UISU Cabang Medan
No comments:
Post a Comment