Sifat Lembutnya Manusia dan Sifat Kerasnya Jin - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Tuesday, 21 August 2018

Sifat Lembutnya Manusia dan Sifat Kerasnya Jin


Manusia adala makhluk yang istimewa dan pilihan disisi Allah. Lebih mulia, lebih utama, dan lebih tinggi dari pada makhluk-makhluk ciptaan Allah lainnya. Manusia dapat membongkar, memberi tau rahasia ilahi yang banyak tependam di bumi.

Manusia syogyanya dan pada fitrahnya adalah manusia yang dapat memakmurkan, mendamaikan, dan menjaga bumi, walaupun tugas yang diemban manusia ini sangatlah berat,

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia...” (QS. Al-Ahzab:72)

Tugas yang sangat berat tengah dijalankan oleh manusia pada sekarang ini, tugas itu ialah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah, sehingga apabila manusia-manusia yang dirinya tidak mampu menjalankan misi tersebut, dari lanjutan ayat diatas ialah manusia yang zhalim dan bodoh.

Iman akan senang tiasa melekat dengan amal shaleh, oleh karenanya apabida manusia senantiasa mengikuti/mematuhi perintah Allah, maka Allah akan memudahkan segala masalahnya dunia maupun akhirat termasuk dalam mengemban misi memakmurkan bumi sebagai mana manusia adalah khilafah dimuka bumi,

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, dipermudahkan Allah segala urusannya." (At Thalaq: 4)
"Sesungguhnya orang yang bertaqwa itu berada dalam Surga-surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air (yang mengalir). (Allah berfirman): Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman." (Al Hijr: 45-46)

Manusia dalam keseluruhan adalah khalifatullah fil ardhi, wali allah di bumi atau pelaksana Allah di muka bumi. Kepada insan disediakan bumi seluruhnya supaya mereka hidup di atasnya dan bekerja padanya, berusaha. Ketika Nabi Adam. As akan berangkat melaksanakan tugas ke bumi ini, akan menurunkan insan sebagai anak cucunya, Allah berfirman padanya,

Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Kemudia jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah:38)

Pada akhirnya perintah yang Allah janjikan pada Nabi Adam pun tiba, yaitu sebagai Khalifah dimuka bumi dengan menerapkan sifat-sifat Khilafah dimuka bumi dan dengan mematuhi perintah Allah diiringi dengan memohon ampun kepada Allah,
" Rabbanaa zholamnaa anfusanaa wa illam tagfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin."

" Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Lalu pada akhirnya karena manusia diciptakan oleh Allah dengan sifat insan yaitu memiliki makna lembut, baik, ramah maka Nabi Adam. As memohon ampun pada Allah maka Allah mengampuninya dan pada akhirnya kembali pada surga Allah.

Berbeda dengan Iblis, Jin yang memiliki makna sifat keras, jelek, merusak, sehingga enggan memohon ampun pada Allah ketika diperintahkan sujud pada Nabi Adam. As. Jadi, kalau diri kita senantiasa merusak, marah, dan tidak taat pada perintah Allah, apa bedanya kita dengan Iblis, Jin, yang enggan mematuhi perintah Allah dan tidak mau memohon maaf atas kesalahnya.


*Penulis: Muhammad Muqaffa

No comments:

Post a Comment