Manusia adala makhluk yang istimewa dan pilihan disisi
Allah. Lebih mulia, lebih utama, dan lebih tinggi dari pada makhluk-makhluk
ciptaan Allah lainnya. Manusia dapat membongkar, memberi tau rahasia ilahi yang
banyak tependam di bumi.
Manusia syogyanya dan pada fitrahnya adalah manusia yang
dapat memakmurkan, mendamaikan, dan menjaga bumi, walaupun tugas yang diemban
manusia ini sangatlah berat,
“Sesungguhnya
Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia...” (QS. Al-Ahzab:72)
Tugas yang sangat berat tengah dijalankan oleh manusia
pada sekarang ini, tugas itu ialah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan
Allah, sehingga apabila manusia-manusia yang dirinya tidak mampu menjalankan
misi tersebut, dari lanjutan ayat diatas ialah manusia yang zhalim dan bodoh.
Iman akan senang tiasa melekat dengan amal shaleh, oleh
karenanya apabida manusia senantiasa mengikuti/mematuhi perintah Allah, maka
Allah akan memudahkan segala masalahnya dunia maupun akhirat termasuk dalam
mengemban misi memakmurkan bumi sebagai mana manusia adalah khilafah dimuka
bumi,
"Barangsiapa
yang bertaqwa kepada Allah, dipermudahkan Allah segala urusannya." (At Thalaq: 4)
"Sesungguhnya
orang yang bertaqwa itu berada dalam Surga-surga (taman-taman) dan (di dekat)
mata air (yang mengalir). (Allah berfirman): Masuklah ke dalamnya dengan
sejahtera lagi aman."
(Al Hijr: 45-46)
Manusia dalam keseluruhan adalah khalifatullah fil ardhi, wali allah di bumi atau pelaksana Allah di
muka bumi. Kepada insan disediakan bumi seluruhnya supaya mereka hidup di
atasnya dan bekerja padanya, berusaha. Ketika Nabi Adam. As akan berangkat
melaksanakan tugas ke bumi ini, akan menurunkan insan sebagai anak cucunya,
Allah berfirman padanya,
Kami
berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Kemudia jika benar-benar datang
petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa
takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah:38)
Pada akhirnya perintah yang Allah janjikan pada Nabi Adam
pun tiba, yaitu sebagai Khalifah dimuka bumi dengan menerapkan sifat-sifat
Khilafah dimuka bumi dan dengan mematuhi perintah Allah diiringi dengan memohon
ampun kepada Allah,
"
Rabbanaa zholamnaa anfusanaa wa illam tagfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna
minal khaasiriin."
"
Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak
mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk
orang-orang yang rugi.”
Lalu pada akhirnya karena manusia diciptakan oleh Allah
dengan sifat insan yaitu memiliki makna lembut, baik, ramah maka Nabi Adam. As
memohon ampun pada Allah maka Allah mengampuninya dan pada akhirnya kembali
pada surga Allah.
No comments:
Post a Comment