Perspektif LGBT Bertentangan Dengan HMI....! - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Wednesday, 24 January 2018

Perspektif LGBT Bertentangan Dengan HMI....!


YakusaBlog- Negara kita akhir-akhir ini dihebohkan dengan adanya sebuah problematika yang sangat kursial, dimana telah dan akan terjadi pergeseran nilai tak henti-hentinya negeri ini diusik oleh asing.

Dimana bahwa kita ketahui negara ini sebagai negara yang mengakui dasar dan asanya Pancasila dan UUD 1945, kaum LGBT atau GLBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa "komunitas gay" karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.

Dimana bahwa ini merupakan ancaman yang serius bagi generasi kita Kids Zaman Now (Anak Zaman Sekarang) harus kita beramai-ramai mencegah hal ini tidak akan menjalar dan menjadi penyakit sosial dimasyarakat sekitar kita, kaum LGBT adalah sebuah penomena bahwa negara ini sedang diuji konsistensinya dalam menjaga masa depan peradaban manusia Indonesia kedepan.

Negeri ini dibangun atas dasar pengorbanan darah, nanah, ratusan jiwa bahkan nyawa melayang hanya untuk bagaimana Negeri ini bisa lepas dari cengkrakan kolonial penjajah, apalah arti negara ini yang katanya sebagai negeri yang Pancasilais namun kita seakan murka dengan hal ini.
Dimana bahwa dalam sebuah artikel menurut para ahli bahwa SekolahPsikologi - Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) merupakan isu lama yang kini hadir kembali menjadi berita hangat di kalangan dunia Internasional, maupun di Indonesia. Isu ini mulai hadir kembali setelah keputusan mengejutkan yang diambil oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) melalui Hakim Anthony Kennedy pada Juni 2015 mengenai diterimanya tuntutan Obergefell, yaitu pemimpin kaum LGBT AS yang menginginkan agar pernikahan sesama jenis bisa dilegalkan di AS.

Fenomena ini disebut sebagai isu lama karena pada perkembangannya perilaku ini telah ada dalam sumber ajaran Agama Islam ketika zaman Nabi Luth AS dan kamunya yaitu kaum Sodom, yang dikenal dengan kaum pertama di dunia ini yang berperilaku menyukai sesama jenis (homoseksual). Jelas dalam norma agama, baik Islam maupun agama lain yang telah melarang perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) ini. Begitupun dalam norma sosial khususnya adat ketimuran yang masih menjadikan perilaku seks ini sebagai hal yang sangat tabu. Secara kesehatan fisik pun banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa pelaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) ini terkena HIV/AIDS.

Diketahui bahwa semua Agama dinegara ini menolak yang namanya LGBT, tak ada alasan pembenaran apapun untuk melegalkan hal ini karena bila dilegalkan hal ini dan percaya atau yakin bahwa ini akan menjadi sebuah degradasi negeri ini.

Baca Tafsir Asas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

sebagaimana firman Allah SWT.

“Hari ini Kusempurnakan bagi kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagimu” (QS Al-Maidah : 3)

“Dan mereka berjuang di jalan-Ku (kebenaran), maka pasti Aku tunjukkan jalannya (mencapai tujuan) sesungguhnya Tuhan itu cinta kepada orang-orang yang selalu berbuat (progresif) (QS Al-Ankabut: 69)

Islam sebagai ajaran yang haq dan sempurna hadir di bumi dimaksudkan untuk mengatur pola hidup manusia agar sesuai dengan fitrah kemanusiaannya, yakni sebagai Khalifah di muka bumi dengan kewajiban mengabdikan dirinya semata-mata kehadirat Allah swt.

Iradat Allah subhanahu wataala, kesempurnaan hidup terukur dari kepribadian manusia yang integratif antara dimensi dunia dan ukhrawi, individu dan sosial, serta iman, ilmu, dan amal yang semuanya mengarah terciptanya kemaslahatan hidup di dunia, baik secara individual maupun kolektif.
Secara normatif Islam tidak sekadar agama ritual yang cenderung individual, melainkan merupakan satu tata nilai yang mempunyai komunitas dengan kesadaran kolektif yang memuat pemahaman, kesadaran, kepentingan, struktur, dan pola aksi bersama demi pencapaian tujuan-tujuan politik.
Substansi pada dimensi kemasyarakatan, agama memberi semangat kepada pembentukan moral dan etika. Islam yang menetapkan Tuhan dari segala tujuan menyiratkan perlunya peniruan etika ke-Tuhan-an, yang meliputi sikap rahman (pengasih), barr (pemulia), ghafur (pemaaf), rahim (penyayang), dan ihsan (berbuat baik).

 Totalitas dari etika tersebut menjadi kerangka pembentukan manusia yang kafah (menyatu, menyeluruh) antara aspek ritual dengan aspek kemasyarakatan (politik, ekonomi, dan sosial budaya).
Adanya kecenderungan bahwa peran kebangsaan Islam mengalami marginalisasi dan tidak mempunyai peran yang signifikan dan mendisain bangsa merupakan implikasi dari proses yang kegamangan dan distortif. 

Fenomena ini ditandai dengan terjadinya saling pengertian (kesepahaman) antara Islam sebagai agama dan Pancasila sebgai ideologi. Penempatan posisi yang antagonis sering terjadi karena berbagai kepentingan politik penguasa dan politis-politisi yang mengalami perubahan pada kepribadiannya.

Kelahiran HMI yang berawal dari kondisi pergolakan dan revolusi fisik bangsa yang sangat mencekam saat itu, maka pada tanggal 5 Februari 1947 sejumlah elemen mahasiswa Islam Indonesia dengan didasari oleh semangat untuk mengimplementasikan nilai-nilai ke-Islaman 
dalam berbagai aspek ke-Indonesiaan mendeklarasikan kelahiran HMI.

Olehnya LGBT sangat bertentangan dengan fitrah manusia
 maka menurut hemat penulis sebagaimana Himpunan Mahasiswa Isam yang disingkat HMI yang itu memiliki asas Islam, LBGT berarti sangat bertentanga dengan asas dan tujuan HMI itu sendiri, olehnya secara rasionalitas dan moralitas tatanan nilai masyarakat beragama ini sangat membahayakan dan kita harus menolak dan mengganyang adanya LGBT tersebut secara bersama-sama, baik dari anak", remaja, pemuda bahkan orang tua mari kita rapatkan barisan menolak hal ini.

Olehnya secara tegas kita harus berjuang agar yang namanya suka sesama jenis kita musuhi bersama, bahkan kita harus melakukan segala daya upaya untuk memerangi hal ini, dengan memulai dari lingkungan kita atau lebih sempit keluarga kita agar dijauhkan dari hal yang sungguh nista ini agar kita tidak termasuk orang-orang yang mengaminkan hal ini.

Berdasarkan apa yang penulis amati dalam sebuah artikel milik Kompasiana.com bahwa  LGBT, menurut Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F. Moeloek, dari segi kesehatan merupakan salah satu masalah kejiwaan. Terkhusus Lesbian, Gay, dan Biseksual, penyimpangan ini membuat angka penyakit di tengah masyarakat menjadi cukup tinggi.

Bagaimana nasib bangsa ini kedepan itu berada ditangan generasi kita sekarang, dan kiranya ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua yang harus sering dikaji dan dicarikan solusinya agar kita terjauhi dari hal ini, sungguh kita tak ingin menjadi perusak tatanan bangsa dan negara yang sangat kita cintai ini.

Haaa....LBGT menutip hedline yang top dalam film NAGA BONAR LBGT Di Indonesia, Apa Kata Dunia !

Secara tegas hal ini tak ada yang menghendaki apalagi Tuhan Yang Maha Esa.


Penulis: Santo Ali, Sekum HMI Cabang Pohuwato


ket.gbr: Google


Redaktur: Muhammad Muqaffa


No comments:

Post a Comment