YakusaBlog- Setelah
beberapa hari ini aku rutin membaca dan memikirkan tentang Nilai-Nilai Dasar
Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam (NDP HMI), aku merasakan sesuatu yang
sangat luar biasa, yang dengan kata aku tak bisa mengucapkan bagaimana aku
merasakan kenikmatan yang luar biasa itu. Ditambah lagi, beberapa hari kemarin
aku dan saudara Muhammad Fadel, Ketua Bidang Pembinaan Anggota (PA) HMI Cabang
Medan periode 2017-2018, membahas secara singkat tentang NDP HMI bersama Dr.Azhari Akmal Tarigan, yang menjadi penceramah NDP HMI tingkat Nasional dari Medan. Tidak lepas juga kami membicarakan buku-bukunya Cak Nur dan buku yang
ditulisnya dengan judul Islam Mazhab HMI:
Tafsir Tema Besar NDP. Menurut keterangan Bang Akmal, akan terbit pula
bukunya sebagai revisi dari bukunya Islam
Mazhab HMI.
Baca juga: Menikmati Secangkir Kopi NDP
NDP HMI itu
sangat luar biasa, selain fungsi dan peranannya yang sangat luar biasa bagi HMI
dan kader-kadernya, aku merasakan ada sesuatu yang sangat luar biasa di
dalamnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa NDP HMI ini adalah ditujukan sebagai
buku saku kader-kader HMI sebagaimana kader-kader komunis pada masa dahulu di
Indonesia memiliki buku saku tentang arah dan ideologi perjuangan mereka. Begitu
jugalah HMI. NDP HMI menjadi buku saku yang dibawa ke mana-mana dan dibaca di
mana-mana sebagai penguatan ideologi kader-kader HMI dan arah perjuangan
kader-kader HMI. Entah kenapa, saat ini kader HMI lebih rajin membawa Smart Phone-nya dan lebih rajin membaca WA dan main game Mobile Legends.
Baca juga: NDP HMI vs LML
Apakah yang
luar biasa dari NDP HMI itu? Hal yang luar biasa dari NDP HMI adalah ketika
disusun seorang intelektual muda Muslim, Nurcholish Madjid, atau lebih akrab
disapa dengan panggilan Cak Nur, pada saat membaca isi adalah firman-firman
Allah Swt yang disusun secara baik dan jelas sehingga mudah dipahami. Hal ini sanga luar biasa, karena isi NDP itu
bukanlah dari pendapat-pendapat manusia yang tidak lepas dari kesalahan, tapi
isinya dari firman Allah Swt (Al-Qur’an) yang sudah pasti kebenarannya dan
kehebatannya tidak akan dapat ditandingi oleh buku manapun.
Tidaklah ada
apa-apanya kitab atau buku Das Capital
yang disusun Karl Marx dibanding dengan Al-Qur’an. Tidaklah ada apa-apanya buku
The Origin of Species yang disusun
oleh Charles Darwin, tidaklah ada apa-apanya buku Rene Descartes dibandingkan
Al-Qur’an, dan tidaklah sebanding buku-buku buatan manusia dengan Al-qur’an. Inilah
alasan mengapa NDP HMI itu sangat luar biasa sekali. Setiap bab-bab pembahasan
dalam NDP HMI, landasannya adalah firman-firman Allah Swt. Itulah sebab, jika
kader-kader HMI betul-betul memahami NDP maka dia dapat melakukan suatu
perubahan menuju kebaikan.
Baca juga: Peranan NDP HMI Untuk Melakukan Perubahan
Di Kongres
ke 16 juga, tahun 1986, saat diberlakukannya azas tunggal pada setiap
organisasi, nama NDP HMI berubah menjadi NIK (Nilai Identitas Kader). Mengapa demikian,
berdasarkan keterangan dari berbagai literatur yang aku dapatkan, baik tertulis
atau lewat pembicaraan dari penceramah NDP HMI, kata “Perjuangan” dari
singakatan NDP itu sangat ditakuti oleh Pemerintahan pada masa itu, Pemerintahan
Orde Baru, sehingga pemerintah mengintervensi, memanggil Cak Nur, supaya kata
itu diganti. Sehingga disepakatilah namanya NIK. Kemudian berganti lagi menjadi NDP setelah Pemerintahan
Orde Baru turun tahta. Itulah luar biasanya NDP HMI, secara namanya saja sudah
ditakuti, apalagi isinya.
Jika ditilik
ke masa sekarang, NDP HMI hanya menjadi “gagah-gagahan” saja bagi kader-kader
HMI. Hanya materi-materi formalitas belaka dalam pelatihan HMI. Bahkan ada
kader-kader HMI sendiripun tidak mau membacanya. Menjadikan NDP HMI hanya
sekedar aksip organisasi belaka. Akibatnya adalah arah perjuangan HMI saat ini
pun tidak jelas lagi ke mana. Sehingga nuansa-nuansi politik praktis dan
konflik terjadi sesama kader-kader HMI.
Baca juga: Fungsi NDP HMI
Sebagai kader
HMI, kiranya kita terus meningkatkan pemahaman terhadap NDP HMI. Membudayakan diskusi-diskusi
tentang NDP, meningkatkan bacaan-bacaan keislaman. Dan menjadikan NDP HMI
sebagai landasan gerak dan landasan perjuangan HMI.[]
Penulis:
Ibnu Arsib
Instruktur
HMI Cabang Medan dan Penceramah NDP HMI pada Latihan Kader I HMI Cabang Medan.
Ket.gbr: Penulis bersama Dr. Azhari Akmal Tarigan
No comments:
Post a Comment