YakusaBlog- Rantauprapat,
12 Januari 2018, Kelompok Cipayung Labuhanbatu gelar Diskusi Umum jum’at malam
di gedung KNPI Labuhanbatu. Dengan mengangkat tema “Peran DPRD Dalam Mengawal dan
Mengawasi APBD”, kelompong cipayung yang terdiri dari HMI, GMNI, dan PMII ituturut
menghadirkan Anggota DPRD Labuhanbatu sebagai pemateri, Budiono, Lukmanul
Hakim, Saiful Sirait, dan Ade Parlaungan Nst sebagai pembanding.
Budiono,
saat memaparkan pandangannya mengatakan, “pengawasan
terhadap APBD labuhanbatu dari tahun ketahun praktis tidak ada, kita bisa
merasakan betapa pemerintah eksekutif dalam hal ini seperti tidak terawasi, pemilu
legislatif 2014 itu menghasilkan legislatif terburuk banyak partai yang
ujuk-ujuk seperti kekurangan caleg
sehingga tidak semua partai kemudian mendahulukan kader-kader partai
yang memang terdidik, ini fakta labuhanbatu, sehingga pengawasan terhadap APBD
dari tahun ketahun nyaris tidak ada”, ucapnya. Ia juga menambahkan, “itu bisa ditandai dengan APBD sebelumnya, berapa
angka yang dirancangan begitulah yang disahkan seperti tidak ada pembahasan”,
ujar anggota DPRD komisi C fraksi Gerindra itu.
Hal
senada juga disampaikan oleh Lukmanul Hakim dari komisi C fraksi Golkar,
menurutnya saat ini banyak kegiatan pemerintah banyaktidak
masuk akal, ”mengenai
pengawasan APBD Labuhanbatu 2018 , kita perihatin dengan kondisi pada saat
sekarang ini. Dalam menjalankan pemerintahan kita perihatinlah,
banyak
kegiatan-kegiatan yang kita lihat tidak masuk akal’ ucapnya.
Saiful Sirait yang merupakan fraksi
PBB, dalam pandangannya mengatakan, kita harus sadari bahwa diluar dari
DPRD, kita adalah bagian dari salah satu politisi
yang tergabung DPRD, maka setiap kebijakan itu tidak terlepas dari
DPRD, secara perjalanan kita tidak bias lepaskan ikatan dengan partai politik”.
Menurut Iful, salah satu
jalan
memfinalkan pengawasan adalah partai harus siap melepas kadernya saat
di DPRD “Saya pernah berasumsi berani nggak Partai itu melepas kadernya ketika
di DPRD, saya pikir ini salah satu jalan memfinalkan pengawasan tanpa tekanan partai,
disini
permasalahan sebenarnya” Ucapnya.
Sementara itu Ade Parlaungan, yang
merupakankoordinatorAkademik Y-ULB mengatakan, “darihasildiskusikitatadi, maka dapat kita simpulkan bahwa saat ini,
legislatef seperti tersandera oleh eksekutif“.
Ia juga berharap diskusi-diskusi mahasiswa harus berkesinambungan.
“diskusi seperti ini harus sering dilakukan secara rutin,
jangan
sampai ini menjadi pertemuan pertama dan terakhi”
ucapnya.
Laporan Berita: M Qobullah Siregar (Instruktur HMI Cabang Labuhanbatu Raya)
No comments:
Post a Comment