YakusaBlog- Momentum Pilkada
Serentak tahun 2018 tinggal menghitung Bulan, dimana Rakyat punya kesempatan
kembali memilih dan menentukan Kepala Daerahnya lima tahun kedepan. Calonnyapun
bermunculan sedemikian rupa, mulai dari latar belakang pengalaman yang bebeda,
Pendidikannya, sampai kepada suku atau rasnya,Sehingga Masyarakatpun mempunyai
banyak pilihan memilih Kepala Daerahnya. Namun Dibeberapa Daerah yang mengikuti
Pilkada serentak kali ini ada yang mengalami hanya mempunyai satu Pasangan
Calon, salah satunya adalah Pilkada PALUTA.
Dengan keadaan seperti
ini reaksi masyarakatpun bermacam-macam, ada yang merasa senang,
ada yg merasa kurang puas, tak jarang pula ada yang acuh tak acuh
(dengan berfikir "Siapapun Bupatinya hidupku bgini-gini
juga").Diantara reaksi tersebut ada pula yg mengajak agar tidak memilik
Paslon yang muncul alias memilih "Kotak Kosong" dengan dalih
perubahan.
Sebagai Negara
Demokrasi masyarakat memang dibebaskan dan diberi ruang dan waktu untuk
menentukan pilihannya. Namun yang membuat saya heran, jika kita benar-benar
menginginkan perubahan dan pembangunan yang berkelanjutan yang merata di Padang
Lawas Utara,apakah memilih Kotak Kosong itu suatu solusi....???
Saya fikir menjawab
pertanyaan itu tidak perlu harus menjadi orang pintar, cukup menjdi orang
biasa yang cinta PALUTA pasti memilih Kandidat atau Paslon yang muncul.
Sebab,
Gendangnya hanya dua, kalau kita memilih kandidat yg muncul
persoalan Pilkada selesai, pembangunan paluta berlanjut. Namun jika milih
kotak kosong, pilkada menjadi PR bersama, anggaran 20 Milliaran
terbuang begitu saja. Apa rela orang yang cinta PALUTA anggaran sebesar itu
terbuang begitu saja......??? Woleh woleh...
Kalu 20 M dianggarkan
lagi untuk pilkada susulan, betapa sayangnya anggaran itu, Kalau dihitung-hitung
20 M itu bisa membangun 10 jembatan.....
Saya pribadi sangat
berharap Masyarkat Paluta dewasa dalam menentukan pilihannya dalam Pilkada
nanti. Dan semoga orang yang mengkampanyekan dirinya cinta terhadap PALUTA itu
benar- benar dari lubuk hatinya dan orang-orang yang mengajak memilih Kotak
Kosong tidak ada lagi. amiiiin
Pesan Senior,
"Dihangoluanon ulang Jadi Pangarecok, muda pe butuh perhationko, berbuat
dan berkaryalah dengan cara yang kreatif.
Kritis Boleh Gutgut
jangan
Oleh: M. Ali Mektisen
Siregar, M.Pd.I
Sektetaris Angkatan
Muda Partai Golkar
Kab. PALUTA
No comments:
Post a Comment