Perjuangan HMI Untuk Menduduki Jabatan Di HMI - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Wednesday 6 December 2017

Perjuangan HMI Untuk Menduduki Jabatan Di HMI


Memandang kembali kebelakang proses awal berdirinya Organisasi Mahasiswa Islam pertama pada Kongres Muslim Indonesia II di Yogyakarta pada tanggal 20 Desember 1948, yang menyatakan bahwasanya tidak ada Organisasi Mahasiswa Islam kecuali HMI.

Kader HMI pasti pernah membaca Sejarah HMI dan fase-fase perjuangan HMI pada buku-buku HMI atau modul training yang banyak di tulis oleh tokoh-tokohnya seperti, Agussalim  Sitompul, Affan Alfian, dan Nurcholis Madjid.


Mereka banyak sekali menyampaikan gagasan pemikiran hebat dan ditulis pada buku-buku yang dapat dibaca oleh kader HMI sekarang ini. Berharap kader-kader HMI akan bertambah keintelektualannya dan mampu mengemban mission HMI sebagai organisasi perjuangan umat dan bangsa.

Apabila kita kembali membuka lembaran buku-buku modul training atau sejarah HMI yang kita miliki, kita akan tahu betapa Perjuangannya HMI pada masa itu sesuai dengan pasal 9 anggaran dasar.

Perjuangan HMI jelas untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia dari genggaman tangan PKI yang ingin mengubah Ideologi bangsa yang mana hal itu sangat bertentangan dengan sila pertama pada Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan yang maha Esa”. Pemberontakan PKI di Madiun 1948 maupun 1965 mungkin telah menggambarkan betapa kejam nya PKI.


Akan tetapi perjuangan HMI sekarang ini mungkin akan semakin berat, melawan kemajuan jaman yang mempengaruhi kehedonan serta apatisnya seorang mahasiswa yang tidak lagi ingin berjuangan untuk umat dan negara.

Mungkin pengaruh tersebut juga ada pada kader-kader HMI Zaman now, yang menurunnya kesadaran untuk berjuang bersama melawan kezhaliman, mereka malah suka berjuang mengambil kursi Ketua Umum di PB, Badko, ataupun Cabang, walaupun dapat menyebabkan kendornya tali silaturahmi antar Komisariat maupun Cabang HMI.

Memang terkadang suatu jabatan tersebut dirasa perlu oleh individu masing-masing, akan tetapi jangan sampai keluar jalur dari ajaran yang diajarkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Seperti QS. Al-Imran : 102, yang melarang perpecahan dan QS. Al-Hujurat : 10, yang mengatakan persaudaraan antar sesama umat Muslim.

Untuk apa kita selalu menceritakan perjuangan HMI di masa lalu dengan mahasiswa-mahasiswa dari organisasi berbeda ataupun non organisasi, tanpa melihat perjuangan HMI sekarang ini, dengan tidak langsung kita telah riya akan perjuangan HMI tersebut.

Untuk apa kita mengikuti training-training formal ataupun tidak di HMI jika sebagai amunisi kita untuk menjabat posisi trategis di HMI akan tetapi melupakan anggaran dasar pasal 9 HMI yaitu organisasi perjuangan dan pasal 6 HMI yang bersifat independen.[]


Penulis: Muhammad Ridho Pratama Oktaviansyah, kader HMI Medan sekaligus mahasiswa Ekonomi yang menyukai kajian Islam dan Ekonomi. Email: Ridhobegh@gmail.com

Ket.gbr: Net/Ilustrasi
Sumber gbr: https://sihalohoisme.files.wordpress.com

No comments:

Post a Comment