YakusaBlog- Dalam hidup ini, kita sebagai manusia tentunya tidak pernah lepas dari rasa
ingin bahagia, mendapatkan kedamaian, kesejahteraan, dan ketentraman hati. Akan
tetapi, kita sering salah atau kurang tepat bagaimana untuk mencapai apa yang
kita sebutkan tadi. Kita sering melihat beberapa orang yang menurut kita
bahagia, terkadang pula membuat suatu ukuran kebahagiaan itu, sehingga kita
terdorong untuk mencapainya.
Akan tetapi juga, kita sering salah membuat langkah awal untuk mencapai apa
yang kita inginkan itu. Perlu kiranya kita ketahui dan yakini bahwa
kebahagiaan, kedamaian, dan ketentraman hati senantiasa berawal dari ilmu
pengetahuan. Hal itu terjadi karena ilmu mampu menembus yang samar, membuat
sesuatu yang belum ada tapi berguna atau menemukan sesuatu yang hilang, dan
dengan ilmu bisa menyingkap yang tersembunyi.
Selain itu, bukankah naluri kita sebagai manusia ingin selalu mengetahui
hal-hal yang baru dan ingin mengungkapkan hal-hal yang menarik? Untuk itu, maka
ilmu menjadi lenteranya. Ilmu menjadi penunjuk arahnya dan ilmu dapat menjadi
bentengnya.
Bila kita ingin senantiasa bahagia, carilah ilmu, galilah atau timbalah
pengetahuan sebanyak-banyaknya, raih dan ambil manfaatnya. Niscaya kesedihan,
kepedihan, kecemasan, ketidaktahuan, dan kebodohan, semuanya akan sirna, karena
ilmu adalah karunia Allah yang sangat besar sekali manfaatnya. Ingatlah firman
Allah Swt. ini: “Dan, Dia telah
mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah itu
sangat besar.” (QS. An-Nisa’: 113)
Karena kebodohan merupakan tanda kematian jiwa, terbunuhnya kehidupan dan
sia-sianya usi kita. Kebodohan itu sangat membosankan dan menyedihkan. Karena
ketika kita bodoh, kita tidak dapat menciptakan atau membuat hal-hal yang baru
yang lebih menarik, segar dan bermanfaat. Terkadang kita terus berkutat dan
mempertahankan yang lama, sedangkan ia sudah tidak relevan lagi. Atau dengan
kebodohan kita, kita mempertahankan yang salah, mempertahankan yang tidak
sesuai dengan landasan kebenaran. Terkadang juga, dengan kebodohan akan membuat
ia sombong dan angkuh.
Allah Swt. mengingatkan kepada seluruh manusia supaya tidak menjadi orang
yang tak berpengetahuan, atau supaya tidak menjadi orang yang bodoh: “Sesungguhnya, Aku mengingatkan kepadamu
supaya kamu tidak termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (QS.
Hud: 46).
Maka dari itu, alangkah mulianya ilmu pengetahuan. Alangkah gembiranya kita
jika menguasai atau mempunyai ilmu pengetahuan. Alangkah segar dan baiknya budi
seseorang apabila berilmu, dan perasaan kita pun menjadi segar dengan ilmu.
Bukankah, sering kita mendengar kata-kata bijak yang mengatakan, “Dengan agama, hidup akan lebih
terarah/Dengan ilmu, hidup akan lebih mudah/Dan dengan seni, hidup akan lebih
indah.
Baca juga: Buku Lebih Setia Ketimbang Pacar
Mintalah ilmu itu kepada pemiliknya, yaitu Allah Swt. dengan cara mencari,
bukan berduduk diam tanpa melakukan apa-apa. Dalam Al-Qur’an disebutkan: “Dan, katakanlah: ‘Ya Rabb-ku, tambahkanlah
kepadaku ilmu pengetahuan.”(QS. Thaha: 114). Carailah ilmu pengetahuan itu
dengan cara membaca, “Bacalah dengan nama
Rabb-mu yang menciptakan.” (QS. Al-‘Alaq: 1).[]
Baca juga: Kuliah Bukan Kursus Mencari Kerja
Penulis: Ibnu Arsib
Instruktur HMI Cabang Medan
Ket.gbr: net/ilustrasi
Sumber gbr: http://eduside.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment