Husni Kamil Manik; Pengawal Demokrasi Indonesia - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Wednesday 22 November 2017

Husni Kamil Manik; Pengawal Demokrasi Indonesia

YakusaBlog- Penampilannya kalem dan tidak “meledak-ledak”. Dia sangat enak diajak bicara. Tak menjaga jarak, tetapi tetap profesional. Demikianlah Husni Kamil Manik, ketika menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan (KPU). Dia meninggal, ketika masih menjabat Ketua KPU pada usia 4o tahun.
Mantan aktivis HMI Padang, Sumatera Barat ini, lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 18 Juni 1975 dan meninggal di Jakarta, 7 Juli 2016. Menjabat Ketua KPU RI sejak 12 April 2012 hingga ia wafat. Sebelum menjadi Ketua KPU RI, dia merupakan komisioner KPU Provinsi Sumatera Barat sejak 2008.
Husni menempuh pendidikan dari SD hingga MTsN di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Setelah dari MTsN, ia bersekolah ke MAN I Medan, kemudian melanjutkan kuliah ke Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, pada tahun 1994. Ia aktif di Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan dalam Nahdlatul Ulama (NU) dan menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Wilayah NU Sumatera Barat Periode 2010-2015.
Semasa hidupnya, dia selalu aktif hadir dalam acara-acara KAHMI. Termasuk, ketika acara-acara buka puasa bersama yang diselenggarakan di kediaman senior HMI/KAHMI. Pada bulan Ramadhan sebelum wafatnya, persis sebulan sebelum ia meninggal, yakni 7 Juni 2016, dia masih sempat berbincang-bincang dengan alumni-alumni HMI yang lain, di kediaman Akbar Tandjung hingga larut malam. Dia masih muda, kalem, tetapi energik dan mudah diajak diskusi. Karenanya, semuanya sontak kaget mendengar kabar bahwa pada 7 Juli 2016, menghembuskan nafas terakhirnya.
Apabila ditilik dari aktivitasnya dalam ber-HMI, dia khatam ber-HMI. Dia merintis karir di organisasi HMI sejak di Komisariat hingga Pengurus Besar HMI (PB HMI). Posisi terakhirnya di organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia ini (HMI) adalah sebagai Ketua Bidang Hukum dan HAM, PB HMI periode 2002-2003.
Husni Kamil Manik adalah alumni HMI yang ditempah di HMI, berdedikasi tinggi kepada bangsa dan negara, apalagi dalam posisi Ketua KPU yang sudah menghasilkan Pemilihan Umum (Pemilu) berjalan baik dengan inovasi yang dilakukan untuk memperkuat kualitas demokrasi di Indonesia. Atas kepergiaannya menghadap Tuhannya, kita sangat kehilangannya di dunia ini. Demikian beberapa ucap alumni HMI, seperti Akbar Tandjung.
Husni adalah sosok yang aktif sejak masih di kampus. Ia aktif di Sumatera Barat, aktif di HMI, dan KAHMI. Dia adalah orang yang selalu menjaga silaturahmi, baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan organisasi.
Semasa menjadi Ketua KPU, ia sangat menjaga sistem demokrasi di Indonesia. Ia pernah menekankan bahwa agar kualitas berdemokrasi di Indonesia harus ditingkatkan. Indikatornya adalah apabila kita dapat melaksanakan Pemilu dengan sebaik-baiknya. Hal demikian ia sebutkan ketika sebuah seminar yang digelar oleh Majelis Nasional KAHM (MN KAHMI).
Dia sangat dekat dan selalu menjaga hubungan baik dengan siapa pun, akan tetapi tetap profesional. Dan profesionalitas itu teruji ketika menjabat Ketua KPU. Pernah ditanyakan kepadanya soal apakah dia akan mempertimbangkan “Faktor HMI Connection?” Dia menjawab, “HMI connection?” ini judul baru nih. Di HMI juga, kami tidak ada kesepakatan mau mengunggulkan ini, tidak juga. Sekarang ini yang bekas anggota HMI tiga komisioner yang di dalam, tapi tidak ada kesepakatan (didukung alumni HMI). Mungkin kalau ada kesepakatan bukan saya.” Dia ingin objektif dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
Ada pun kisah dia menjadi Ketua KPU, dia sendiri pun tak menyangka. Berbekal menjadi dua periode menjadi penyelenggara pemilu di Provinsi Sumatera Barat, Husni melaju menjadi komisioner KPU, lantas terpilih menjadi Ketua KPU dalam pemungutan suara yang digelar tujuh komisioner.
Tentang jabatan sebagai Ketua KPU, dia memandangnya bawah jabatan itu adalah ujian. Sebagaimana orang yang ujian, dia ingin lulus dengan prestasi yang bagus. Tentu prestasi yang ingin dicapainya adalah penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres 2014 berlangsung sukses.
Menggelar Pemilu dan Pilpres di negara yang berpenduduk terbesar ketiga di dunia, tentu bukan perkara ringan. Kalau tak objektif dan profesional, maka tentu dia akan menjadi sorotan banyak pihak. Husni, bukan tipe orang yang suka mempermainkan jabatan. Ia seorang laki-laki yang tawadhu dan rajin puasa Senin-Kamis, tak mau tergoda menempuah “jalan singkat” untuk memuaskan kepentingan pribadinya. Dia adalah tokoh pengawal demokrasi yang bersahaja.[]
Sumber bacaan: M. Alfan Alfian, dkk (peny), Mereka Yang Mencipta Dan Mengabdi, PT. Penjuru Ilmu Sejati, Bekasi, 2016, hal: 205-210.
Ket.gbr: Husni Kamil Manik
Sumber gbr: http://www.mediapribumi.com/

No comments:

Post a Comment