YakusaBlog-Seiring dengan
maraknya kasus kesetaraan gender
di negara Indonesia, banyak mencetak perempuan-perempuan
hebat, karena
salah satu sendi utama demokrasi adalah kesetaraan gender dan juga karena memberikan peluang dalam
mengakses kaum perempuan dalam memasuki setiap elemen negara. Gagalnya dalam mencapai cita-cita
demokrasi , sering kali dipicu oleh ketidaksetaraan dan keadilan gender.
Memajukan
perekonomian suatu negara
tidak lepas dari peranan kaum perempuan. Dalam mencetak generasi muda yang menjadi aset masa depan bangsa, tidak lepas dari bantuan para kaum hawa (baca: perempuan) yang sangat berperan
penting dalam mendidik anak menjadi aset suatu investasi dari suatu bangsa itu sendiri, meski sesibuk apapun
itu perempuan sangat besar peranannya untuk ambil alih dalam mendidik anak yang
memiliki sifat jujur , baik, cerdas sholeh
dan sholeha. Namun walau demikian masih banyak
ibu-ibu zaman sekarang yang tak menyadari akan kewajibannya dalam memperhatikan
pendidikan buah hatinya baik dari segi akhlak, moral, Ilmu pengetahuan sosial
dan sebagainya.
Ada yang sibuk
menjalani karirnya sehingga lupa memenuhi kewajibannya dalam rumah tangga dan
ada pula yang hanya berdiam diri di rumah namun tak tahu apa yang seharusnya ia lakukan dalam
memenuhi kewajibannya. Ini semua disebabkan masyarakat sudah terkungkungi oleh
doktrin kuno dari zamannya Kartini
yang masih saja dianut hingga dewasa ini , yaitu “ ibu rumah tangga hanya untuk
ngurusin kasur , dapur , dan sumur saja”.
Jadi agar kita
tidak terdoktrinisasi oleh tiga kata yang sangat kolot diatas tersebut kita
perlu belajar dan mengasah diri dengan ilmu pengetahuan yang luas. Dan untuk
ambil alih dalam pembangunan ekonomi global kita perlu mengetahui ilmunya dan
berikut adalah beberapa pengertian pembangunan menurut para ahli , yaitu :
1. Menurut
Rogers pembangunan adalah suatu proses perubahan social dengan partisipatori
yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan social dan
material termasuk bertambah besarnya kebebasan , keadilan dan kualitas lainnya
yang dihargai untuk mayoritas rakyat melalui control yang lebioh besar yang
mereka peroleh terhadap lingkungan mereka.
2. Menurut
Inayatulloh , pembangunan ialah perubahan menuju pola-pola masyarakat yang
memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai kemanusiaan yang
memungkinkan suatu masyarakat mempunyai control yang lebih besar terhadap
lingkungan dan terhadap tujuan politiknya , dan yang memungkin kan pada
warganya memperoleh kontreol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.
Jadi
dari paparan diatas pembangunan yang
diungkapkan para pakar, dapat disimpulkan bahwa pembangunan adalah suatu proses
perubahan kearah yang lebih baik dalam lingkungan masyarakat
Dan
dalam pandangan ekonomi skular, “ pembangunan
ekonomi ” mengacu pada suatu proses dimana rakyat dari suatu rakyat atau daerah
memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan kenaikan produksi
barang dan jasa perkapita secara terus menerus.
Sedangkan
konsep dalam Islam tentang pembangunan ekonomi lebih luas dari konsep ekonomi
secular. Dan walaupun dasar pembangunana ekonomi islam dalam multidimensial
(yaitu meliputi dimensi-dimensi moral, sosial, politik dan ekonomi ) namun
sejak awal pembangunan moral dan spiritual sudah terintegrasi dalam pembangunan
ekonominya. inilah yang dinamakan “ Tazkiyah
an-Nafs” yang sesuai ayat Al-qur’an yang artinya “ Dan jiwa serta
penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan
kefasikan dan ketaqwaan , sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa
itu , dan sesungguhnya merrugilah orang yang mengotorinya”.
Jadi
untuk menerapkan konsep pembangunan ekonomi secara persepsi Islam tersebut
berikut adalah kiat-kiat yang harus diasah dari seorang perempuan itu sendiri,
yaitu sebagai berikut :
1. Dalam
hidup ini sebagaimana laki-laki , wanita dituntut untuk mandiri jadi sosok yang
produktif, artinya ia dituntut untuk memilki aktivitas-aktivitas yang
mendatangkan manfaat, baik untuk dunianya maupun akhiratnya. Salah satunya
adalah anjuran untuk bekerja dan memenuhi kebutuhannya. Sebab hal itu lebih
baik dari pada ia mengandalkan pemberian atau nafkah dari orang lain.
2. Wanita
harus pandai dan berwawasan luas. Dengan
ilmunya ia lebih mudah menjadi wanita yang saleha, memberikan kontribusi,
berperan aktif dalam keluarga dan mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang
bermanfaat bagi umat. “Barang siapa menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat
, ia harus mencapainya dengan ilmu”.
3. Mengikuti
lembaga diskusi mencari ilmu baik yang berdimensi duniawi maupun ukhrawi tidak
harus dengan cara formal , bisa juga dengan cara informal. Misalnya dengan
mendatangi berbagai kegiatan yang bermanfaat seperti majelis, bergabung dengan
komunitas/organisasi, dan lain-lain.
4. Eksis
ikut ambil bagian dalam merancang suatu target baru pembangunan, yang
digerakkankan oleh suatu tata kelola pemerintah yang baik dan adil gender .
Kaum perempuan dapat mendorong berkembangnya pandangan baru dan ukuran baru ,
sehingga kiprah kaum perempuan tetap dilihat dalam kaca mata perempuan dan
bukan kaca mata yang bias gender.
5. Ketika
diri sudah diasah sebaik mungkin harus berani dan percaya diri ikut
terlibat dalam proses politik,sosial
maupun hukumyang dapat berimplikasi pada kehidupan publik. Dalam hal ini kaum
perempuan sudah saatnya membangun keberanian untuk memasuki ranah pendidikan,
kesehatan,politik, sosial, hukum maupun keparlemen atau berjuang melalui posisi
kepala Negara.
Dari
kiat-kiat diatas perempuan itu sangat diharapkan keikut sertaannya dalam proses
pembangunan ekonomi negara. Karena dalam perspektif Islam teori pembangunan
Islam itu mencakup makna yang sangat luas , bukan hanya dari lini ekonomi saja
tapi sosial, ekonomi, hukum juga dituntut demi tercapainya kemajuan dan
kesejahteraan suatu bangsa. Dari zamannya Rasulullah saja banyak terlahir sosok
perempuan-perempuan hebat seperti khadijah yang mampu menguasai perdagangan
sehingga dijuluki janda kaya raya pada masa itu dan juga siti khadijah
menyumbangkan hartanya untuk rasululloh berdakwah dan berperang melawan
orang-orang fasik pada masa itu, ada juga sosok perempuan yang tangguh
melindungi Rasullulloh SAW dalam perang uhud dialah sosok Nusaibah binti Ka’ab
Al-Anshariyah yang dijuluki ummu umarah yang artinya singa merahdab beliau
disebut-sebut sebagaiSrikandi prisai Rasululloh. Jadi bersiaplah untuk membuka
lembaran emas sejarah para mukminah perkasa, cerdas, saleha, santun akhlaknya
dan tentunya berhati mulia.
Jadi
saya dapat mengambil kesimpulan bahwa perempuan adalah sosok yang tangguh,
perempuan sangat berperan penting dalam kehidupan baik dalam rumah tangga ,
masyarakat, maupun negara. Dan bagi saya perjuangan perempuan tidak dapat
dinilai dengan apapun terutama perjuangan ibu saya. Peranan mereka yang sangat
luar biasa dalam rumah tangga mampu membagi waktu antara karir dan kewajibannya
sebagai status seorang ibu, merekalah guru terbaik sepanjang masa kita karena
sejak kecil ia menjadi guru madrasah dalam rumah tangganya, mereka berjuang
dengan semangat yang tinggi dalam mendidik anaknya menjadi aset investasi pertahanan
dan kemajuan negara. Dan orang berkata dibalik lelaki yang sukses ada sosok
perempuan yang hebat begitu juga sebaliknya bagi saya. Oleh karena itu perempuan tidak boleh merasa
lemah dan minder tidak pantas menjadi pentolan kemajuan Negara. Negara membutuhkan
lahirnya sosok perempuan-perempuan tangguh untuk menjadi benteng kemajuan NKRI.
Dan perempuan memiliki kelebihan dalam berbagai hal yang tidak bisa dimilki
kaum laki-laki.[]
Penulis: Nur Sajidah
Mahasiswa
Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam UIN-SU.
Ket.gbr: Net/Ilustrasi
Sumber gbr: http://inilahrisalahislam.blogspot.co.id
No comments:
Post a Comment