YakusaBlog- Dari seluruh uraian yang telah lalu dapatlah diambil
kesimpulan secara garis besar sebagai berikut:
1. Hidup yang benar dimulai dengan percaya atau iman kepada Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa
dan keinginan mendekat serta kecintaan kepada-Nya, yaitu takwa. Iman dan takwa bukanlah nilai
yang statis dan abstrak. Nilai-nilai itu mamancar dengan sendirinya dalam
bentuk kerja nyata bagi kemanusiaan dan amal
saleh. Iman tidak memberi arti apa-apa bagi manusia jika tidak disertai
dengan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan yang sungguh-sungguh untuk menegakkan
perikehidupan yang benar dalam peradaban dan berbudaya.
2. Iman dan takwa dipelihara dan diperkuat dengan melakukan ibadah atau pengabdian formil kepada
Tuhan. Ibadah mendidik individu agar tetap ingat dan taat kepada Tuhan dan
berpegang tuguh kepada kebenaran sebagai mana dikehendaki oleh hati nurani yang
hanif. Segala sesuatu yang menyangkut bentuk dan cara beribadah menjadi
wewenang penuh dari pada agama tanpa adanya hak manusia untuk mencampurinya.
Ibadat yang terus menerus kepada Tuhan menyadarkan manusia akan kedudukannya di
tengah alam dan masyarakat dan sesamanya. Ia tidak melebihkan diri sehingga
mengarah kepada kedudukan Tuhan dengan merugikan kemanusiaan orang lain, dan
tidak mengurangi kehormatan dirinya sebagai mahluk tertinggi dengan akibat
perbudakan diri kepada alam maupun orang lain Dengan ibadah manusia dididik
untuk memilki kemerdekaannya, kemanusiaannya dan dirinya sendiri, sebab ia
telah berbuat ikhlas, yaitu
pemurniaan pengabdian kepada Kebenaran semata.
3. Kerja kemanusiaan atau amal saleh mengambil bentuknya yang
utama dalam usaha yanag sungguh - sungguh secara essensial menyangkut
kepentingan manusia secara keseluruhan, baik dalam ukuran ruang maupun waktu.
Yaitu menegakkan keadilan dalam
masyarakat sehingga setiap orang memperoleh harga diri dan martabatnya sebagai
manusia. Hal itu berarti usaha - usaha yang terus menerus harus dilakukan guna
mengarahkan masyarakat kepada nilai-nilai yang baik, lebih maju dan lebih
insani usaha itu ialah "amar
ma'ruf”, disamping usaha lain untuk mencegah segala bentuk kejahatan dan
kemerosotan nilai - nilai kemanusiaan atau nahi mungkar. Selanjutnya bentuk
kerja kemanusiaan yang lebih nyata ialah pembelaan kaum lemah, kaum tertindas dan kaum miskin pada umumnya
serta usaha-usaha kearah penungkatan nasib dan taraf hidup mereka yang wajar
dan layak sebagai manusia.
4. Kesadaran dan rasa tanggung jawab yang besar kepada kemanusiaan
melahirkan jihad, yaitu sikap
berjuang. Berjuang itu dilakukan dan ditanggung bersama oleh manusia dalam
bentuk gotong royong atas dasar kemanusiaan dan kecintaan kepada Tuhan.
Perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan menuntut ketabahan, kesabaran, dan
pengorbanan. Dan dengan jalan itulah kebahagiaan dapat diwujudkan dalam
masyarakat manusia. Oleh sebab itu persyaratan
bagi berhasilnya perjuangan adalah adanya barisan yang merupakan bangunan yang kokoh kuat.
Mereka terikat satu sama lain oleh persaudaraan dan solidaritas yang tinggi dan
oleh sikap yang tegas kepada musuh-musuh dari kemanusiaan. Tetapi justru demi
kemanusiaan mereka adalah manusia yang toleran. Sekalipun mengikuti jalan yang
benar, mereka tidak memaksakan kepada orang lain atau golongan lain.
5. Kerja kemanusiaan atau amal saleh itu merupakan proses
perkembangan yang permanen. Perjuang kemanusiaan berusaha mengarah kepada yang
lebih baik, lebih benar. Oleh sebab itu, manusia harus mengetahui arah yang benar dari pada perkembangan peradaban
disegala bidang. Dengan perkataan lain, manusia harus mendalami dan selalu
mempergunakan ilmu pengetahuan.
Kerja manusia dan kerja kemanusiaan tanpa ilmu tidak akan mencapai tujuannya,
sebaliknya ilmu tanpa rasa kemanusiaan tidak akan membawa kebahagiaan bahkan
mengahancurkan peradaban. Ilmu pengetahuan adalah karunia Tuhan yang besar
artinya bagi manusia. Mendalami ilmu pengetahun harus didasari oleh sikap
terbuka. Mampu mengungkapkan perkembangan pemikiran tentang kehidupan
berperadaban dan berbudaya. Kemudian mengambil dan mengamalkan diantaranya yang
terbaik.
Dengan demikian, tugas
hidup manusia menjadi sangat sederhana, yaitu ber-IMAN, ber-ILMU dan ber-AMAL.[]
Sumber: Teks NDP HMI Bab VIII, Hasil-Hasil
Kongres HMI XXIX. Hal: 156-157.
No comments:
Post a Comment