Prof. Bagir Manan; Alumni HMI yang Jarang Terdengar - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Thursday, 19 October 2017

Prof. Bagir Manan; Alumni HMI yang Jarang Terdengar


YakusaBlog- Ketika kader-kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sekarang membuat suatu kegiatan-kegiatan HMI, baik itu promosi organisasi, seminar dan kegiatan formal HMI, sering sekali kita menemukan poster-poster HMI, spanduk, brosur dan sejenisnya, memampangkan foto tokoh-tokoh Indonesia (multi nasional atau regional) yang pernah berkiprah di HMI. Hal itu tentunya suatu kebanggaan bagi kita, karena tokoh-tokoh tersebut lahir lahir dari HMI.

Tidak hanya dalam spanduk dan alat-alat praga lainnya. Dalam pembicaraan kader-kader pun tokoh-tokoh sentral, baik yang masih hidup atau sudah wafat, sering dibicarakan. Seperti, Nurcholish Madjis, Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Anas Urbaningrum, Mahfud MD, dan yang tersohor sekarang, Anies Baswedan. Tida jarang, kader-kader pun menjadikan itu motivasi dan ingin seperti mereka. Sah-sah saja menurut saya, selagi tujuan untuk kebaikan lakukan saja.

Akan tetapi, hari ini jarang kader-kader HMI membicarakan atau mengenal salah satu tokoh hukum di Indonesia ini yang pernah menjadi Ketua Mahkamah Agung tahun 2001-2008, yaitu adalah Prof. Bagir Manan. Jarang sekali kader-kader kita menyebutkan namanya. Kalau pun ada kader yang menyebutkan tentunya itu sebagai referensi ketika saat membahas tentang hukum ketatanegaraan. Dan mungkin hanya sebagian kecil yang mengetahuinya bahwa ia pernah berkiprah di HMI.

Bagir Manan, aktif di HMI ketika saat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung. Ia menyelesaikan kuliah S1 di FH Undpad Bandung pada tahun 1967. Jika kita lihat ke dalam waktu ia bermahasiswa, (misalnya normalnya 4 tahun seperti sekarang) berarti ia berproses di HMI sekitar tahun 1960. Di mana pada masa ini, HMI masih dalam fase pembinaan-pengembangan organisasi (1953-1964), pada fase tantangan pertama (1964-1965) dan fase kebangkitan HMI sebagai pejuang Orde Baru dan pelopor kebangkitan angkatan ’66 (1966-1968).

Kiprahnya secara tertulis di HMI memang sangat jarang kita temukan. Bahkan, dalam buku-buku sejarah yang membahas terkait alumni Hmi yang ditulis Agussalim Sitompul dan atau penulis-penulis lainnya, jarang sekali kita menemukan nama Bagir Manan. Padahal jika kita bandingkan dengan alumni yang lain, Bagir Manan tidak kalah dengan sekalibernya Nurcholish Madjid, Akbar Tandjung, Mahfud MD, Jusuf Kalla, Anies Baswedan dan alumni-alumni yang lainnya.

Sebagai seorang (eks) kader HMI, yang bercirikan kualitas intelektual, Bagir Manan memulai karirnya di dunia akademis. Pada usia 23 tahun ia menjadi asisten dosen, pada saat itu ia masih kuliah. Setelah ia tamat kuliah, ia terus menjadi dosen. Dalam kesibukanny sebagai dosen, Bagir Manan juga terjun dalam dunia politik kemudian duduk di kursi legislatif, sebagai anggota DPRD Kota Bandung pada periode 1968-1971.

Dalam dunia politik, Bagir Manan hanya berproses selama satu periode. Ia diminta menjadi Staf Ahli Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tahun 1974. Kariernya terus naik, Ia dipercaya menjadi Direktur Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Kehakiman tahun 1990-1995. Kemudian naik menjadi Dirjen di bidang yang sama pada tahun 1995-1998. Dan selanjutnya menjadi Ketua Mahkamah Agung tahun 2001-2008. Setelah itu menjadi Ketua Dewan Pers Indonesia dari tahun 2010-2016 (dua periode).

Sembari mengabdi pada negara, Bagir Manan tetap menyelesaikan S2, Master of Comparative Law (MCL) di Texas tahun 1981 dan menyelesaikan S3 Hukum di kampus dimana ia berproses menyelesaikan sarjana hukumnya, pada tahun 1990.

Selain dipercaya di dunia legislatif, eksekutif dan yudikatif, dalam dunia akademis pun ia sangat di percayai. Hal itu dibuktikan, dengan dijadikannya Bagir Manan sebagai asisten dosen, kemudian dosen tetap, menjadi Dekan Fakultas Hukum UNISBA (1977-1979), Pembantu Rektor UNISBA (1984-1986), kemudian pernah menjadi Rektor UNISBA tahun 2000, sebelum diangkat menjadi Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia. Kini ia juga menjadi Guru Besar Fakultas Hukum UNPAD Bandung.

Dalam dunia karya tulis-menulis. buah jari-jemarinya telah banyak mengasilkan tulisan. Buku-buku yang ia tulis menjadi rujukan bagi orang-orang yang aktiv dalam dunia hukum di Indonesia. Bukunya yang telah diterbitkan, seperti Konvensi Ketatanegaraan (1986). Peranan Peraturan Perundang-Undangan Dalam Pembinaan Hukum Nasional (1988). Lembaga Kepresidenan (1999) dan buku-buku yang lainnya. Selain buku, ia juga menulis dalam bentuk makalah ilmiah yang banyak dipublikasikan di majalah Padjajaran (UNPAD) dan majalah Mimbar (UNISBA). Selain juga menulis dan aktif diberbagai penelitian tentang peraturan perundang-undangan, ia juga sering diundang dalam berbagai seminar, pertemuan ilmiah, dan loka karya.

Dengan pengabdian yang ia tunjukkan lewat pengabdian berkarier dan berkarya, dapat kita tarik suatu pelajaran yang menjadi motivasi dan menjadi inspirator bagi kita sebagai kader HMI, bahwa Bagir Manan membuktikan semuanya berawal dari ber-HMI. Maka dari itulah, HMI patut bangga mempunyai seorang alumni HMI seprti Prof. Bagir Manan.[]


Penulis: Ibnu Arsib
Instruktur HMI Cabang Medan

No comments:

Post a Comment