Pertarungan Tolol Kader-Kader HMI Saat Ini - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Tuesday, 31 October 2017

Pertarungan Tolol Kader-Kader HMI Saat Ini


YakusaBlog- Jika kita membaca secara mendalam tulisan Ahmad Wahib dalam Catatan Hariannya yang dibukukan oleh sahabatnya, Djohan Efendi dan Ismed Natsir dengan judul Pergolakan Pemikiran Islam (PPI) dan kemudian membandingkannya dengan tulisan Nurcholish Madjid (Cak Nur) dalam pengantar Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI, jelas sekali terlihat adanya suatu “pertarungan” yang sangat keras antara kelompoknya Ahmad Wahib dkk dengan Cak Nur dkk.

“Pertarungan” yang terjadi antara kedua kelompok tersebut sangat jauh sekali berbeda antara beberapa kelompok-kelompok antar kader HMI saat ini. Jika pertarungan yang terjadi pada saat itu antara kedua kelompok yang kita sebutkan tadi adalah terkait masalah ide-ide pemikiran, bisa dikatakan perang ide pemikiran atau perang strategis dalam tubuh HMI. Hal tersebut membuat suatu dinamika yang konstruktif di kalangan kader-kader HMI, sehingga kualitas intelektual kader HMI terus bertambah dan kuat.

Sungguh sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan pertarungan kelompok-kelompok antar kader HMI sendiri. Hari ini terkesan pertarungannya memperebutkan jabatan atau perang struktural. Akibatnya, dinamika yang ada bukan dinamika intelektual, sehingga kader-kader sangat rendah kualitas keilmuannya.

Jika pertarungan antara kelompok Ahmad Wahib dkk dengan Cak Nur bergulir atau berlangsung dalam lingkaran forum diskusi dan forum perkaderan HMI, hari ini pertarungannya terlihat seperti pertarungan “preman”, maksudnya lebih menonjolkan kekuatan fisik daripada kekuatan pikiran. Banyak kelompok menarik kader-kader hanya mengumpulkan massa untuk kekuatan fisik, merebut jabatan, “menjilat” pada pemerintah, bukan untuk saling mencerdaskan dan menggiring pada perarungan intelektual. Kelompok-kelompok yang seperti saat ini menurut penulis diisi oleh kader-kader “tolol” yang tidak duduk pemahaman kekaderannya, sehingga pertarungan yang terjadi adalah pertarungan tolol.

Akibat dari dinamika yang tidak konstruktif membuat HMI semakin lemah. HMI tidak terlihat “taji” dalam mengkritisi pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. Mudahnya HMI dipecah-belah dan mudahnya independensi HMI dijual ke mana-mana.

Seharusnya, pada saat ini, kita harus menguatkan ukhuwah Islamiyah sesama kader dan ummat Islam di Indonesia dan di seluruh dunia. Dengan kuatnya ukhuwah Islamiyah sesama umat Islam dan bangsa Indonesia maka persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara agar lebih erat. Untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Swt. akan lebih mudah. Seharusnya kita kembali kepada khittahnya HMI.[]

Penulis: Ibnu Arsib
Instruktur HMI Cabang Medan

Baca juga:

No comments:

Post a Comment