Bismillahirrahmanirrahim
(Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang)
Ashadu Allah
ilaha illallah was ashadu anna muhammada rasulullah
(“Aku
bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah”)
Rabitu billahi
Rabba Wabil Islami dina Wabi Muhammadin Wannbiyan Warrusala
(“Kami
rela Allah Tuhan kami, Islam agama kami dan Muhammad Nabi dan Rasul Allah”)
Dengan
kesadaran dan tanggung jawab, kami pengurus …….. dengan ini berjanji dan berikrar :
1. Bahwa
kami dengan kesungguhan hati kami akan melaksanakan ketetapan – ketetapan …… ke ……… di ………
2. Bahwa
kami akan selalu menjaga nama baik Himpunan dengan selalu tunduk dan patuh kepada AD/ART dan pedoman pokok
HMI beserta HMI beserta ketentuan–ketentuan
lainnya.
3. Bahwa
apa yang kami kerjakan dalam kepengurusan ini adalah untuk mencapai tujuan HMI dalam rangka mengabdi kepada
Allah SWT untuk mencapai
kesejahteraan ummat dan
bangsa di dunia dan diakhirat.
Innassalati wanusuki
wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamin
(Sesungguhnya
Sholatku, perjuanganku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan seru sekalian alam”)
YakusaBlog-Tulisan di atas tentunya tidak asing lagi bagi kader HMI. Setiap kader
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di seluruh Cabang HMI pasti pernah mengucapkan
bunyi ikrar dan janji di atas, bahkan ada yang mengucapkannya lebih dari satu
kali. Secara prosedur pelatihan, walau sedikit berubah redaksi bahasa, setiap
kader yang baru menyelesaikan pelatihan formal di HMI tentunya diangkat
sumpahnya (ikrar), jika dia telah mengikuti seluruh training formal HMI berarti sebanyak itulah ia berarjanji dan
berikrar kepada HMI. Nah, itu masih dalam pelatihan HMI. Jika kita telusuri
lagi lebih jauh, pada pelantikan kepengurusan HMI di setiap tingkatan tentunya
mengucapkan janji dan ikrar tersebut.
Apakah ikrar dan janji tersebut diucapkan hanya sebagai pelengkap syarat
formal saja? Tidakkah di dalam isinya itu ada nilai-nilai yang sakral untuk
dijadikan norma dalam berorganisasi? Saya melihat hari ini banyak sekali
kader-kader HMI, tidak menutup kemungkinan saya juga, melanggar nilai-nilai
dalam isi ikrar tersebut.
Rasulullah Saw.dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Bukhari mengatakan
bahwa tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. Yaitu, jika berbicara ia bohong,
jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia khianat.
Jika kita merujuk kepada hadist Rasulullah Saw. tersebut, terbuktilah bahwa
banyak sekali terdapat indikasi bahwa kader-kader kita banyak yang menjadi
orang-orang munafik. Mengapa demikian?
Alasannya adalah banyak sekali kader-kader HMI yang melanggar apa yang ia
katakan di dalam ikrar tersebut sebagai bentuk janji, tapi dilanggar. Misalnya,
Allah Swt. diakui sebagai Tuhan yang menciptakannya dan Maha Kuasa, akan tetapi
pada praktik dalam berorganisasi, ada kader-kader kita yang lebih takut kepada “tuhan-tuhan”
di HMI daripada takut kepada yang sebenar-benarnya Tuhan.
Di dalam ikrar dan janji tersebut, kader-kader mengatakan bahwa Islam
adalah agamanya dan Muhammad adalah Rasul, akan tetapi dalam praktik
berorganisasi, kader-kader kita sangat jauh dari nilai-nilai dan prilaku yang
Islami. Dan banyak pula yang lebih mengikuti “Sunnah nabi-nabi” di HMI daripada
sunnah Rasulullah Saw.
Lebih lanjut lagi, kader-kader kita mengatakan, dalam berorganisasi harus
tunduk dan patuh pada aturan-aturan organisasi (AD/ART HMI dan
ketentuan-ketentuan Himpunan lainnya), ternyata pada praktiknya labih banyak
yang dilanggar dengan tujuan untuk memuluskan tujuannya. Segala cara pun dihalalkan
untuk mencapai tujuan. Tidak peduli ia membunuh siapa, yang terpenting apa yang
ia inginkan harus ia dapatkan. Tidakkah kita ingat ikrar dan janji yang kita
ucapkan sebelumnya?
Dengan sedikit perenungan ini, saya membuat hipotesa bahwa banyak sekali
orang-orang munafik di rumah kita, HMI. Kiranya ikrar dan janji yang kita
ucapkan itu harus benar-benar tertanam di dalam hati, pikiran kita dan
dibuktikan dalam praktik berorganisasi.[]
Penulis: Ibnu Arsib
Kader HMI Cabang Medan
__________________________________________________________________________________________________________________
*Kirim tulisan teman-teman ke YakusaBlog. Alamat email:yakusablog@gmail.com (tulisan dalam file Microsoft Word dengan maksimal 800 kata).
Pesan kami: Perbanyaklah membaca dan menulis. Serta pegang teguhlah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Saw. (YakusaBlog)
No comments:
Post a Comment