Orang-Orang Munafik di Rumah Kita - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Thursday, 14 September 2017

Orang-Orang Munafik di Rumah Kita


Bismillahirrahmanirrahim
(Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang)

Ashadu Allah ilaha illallah was ashadu anna muhammada rasulullah
(“Aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah”)

Rabitu billahi Rabba Wabil Islami dina Wabi Muhammadin Wannbiyan Warrusala
(“Kami rela Allah Tuhan kami, Islam agama kami dan Muhammad Nabi dan Rasul Allah”)

Dengan kesadaran dan tanggung jawab, kami pengurus …….. dengan ini berjanji dan berikrar :
1.      Bahwa kami dengan kesungguhan hati kami akan melaksanakan ketetapan – ketetapan …… ke ……… di ………
2.      Bahwa kami akan selalu menjaga nama baik Himpunan dengan selalu tunduk dan patuh kepada AD/ART dan pedoman pokok HMI beserta HMI beserta ketentuan–ketentuan lainnya.
3.      Bahwa apa yang kami kerjakan dalam kepengurusan ini adalah untuk mencapai tujuan HMI dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT untuk mencapai kesejahteraan ummat dan bangsa di dunia dan diakhirat.

Innassalati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamin
(Sesungguhnya Sholatku, perjuanganku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan seru sekalian alam”)

YakusaBlog-Tulisan di atas tentunya tidak asing lagi bagi kader HMI. Setiap kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di seluruh Cabang HMI pasti pernah mengucapkan bunyi ikrar dan janji di atas, bahkan ada yang mengucapkannya lebih dari satu kali. Secara prosedur pelatihan, walau sedikit berubah redaksi bahasa, setiap kader yang baru menyelesaikan pelatihan formal di HMI tentunya diangkat sumpahnya (ikrar), jika dia telah mengikuti seluruh training formal HMI berarti sebanyak itulah ia berarjanji dan berikrar kepada HMI. Nah, itu masih dalam pelatihan HMI. Jika kita telusuri lagi lebih jauh, pada pelantikan kepengurusan HMI di setiap tingkatan tentunya mengucapkan janji dan ikrar tersebut.

Apakah ikrar dan janji tersebut diucapkan hanya sebagai pelengkap syarat formal saja? Tidakkah di dalam isinya itu ada nilai-nilai yang sakral untuk dijadikan norma dalam berorganisasi? Saya melihat hari ini banyak sekali kader-kader HMI, tidak menutup kemungkinan saya juga, melanggar nilai-nilai dalam isi ikrar tersebut.

Rasulullah Saw.dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Bukhari mengatakan bahwa tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. Yaitu, jika berbicara ia bohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia khianat.

Jika kita merujuk kepada hadist Rasulullah Saw. tersebut, terbuktilah bahwa banyak sekali terdapat indikasi bahwa kader-kader kita banyak yang menjadi orang-orang munafik. Mengapa demikian?

Alasannya adalah banyak sekali kader-kader HMI yang melanggar apa yang ia katakan di dalam ikrar tersebut sebagai bentuk janji, tapi dilanggar. Misalnya, Allah Swt. diakui sebagai Tuhan yang menciptakannya dan Maha Kuasa, akan tetapi pada praktik dalam berorganisasi, ada kader-kader kita yang lebih takut kepada “tuhan-tuhan” di HMI daripada takut kepada yang sebenar-benarnya Tuhan.

Di dalam ikrar dan janji tersebut, kader-kader mengatakan bahwa Islam adalah agamanya dan Muhammad adalah Rasul, akan tetapi dalam praktik berorganisasi, kader-kader kita sangat jauh dari nilai-nilai dan prilaku yang Islami. Dan banyak pula yang lebih mengikuti “Sunnah nabi-nabi” di HMI daripada sunnah Rasulullah Saw.

Lebih lanjut lagi, kader-kader kita mengatakan, dalam berorganisasi harus tunduk dan patuh pada aturan-aturan organisasi (AD/ART HMI dan ketentuan-ketentuan Himpunan lainnya), ternyata pada praktiknya labih banyak yang dilanggar dengan tujuan untuk memuluskan tujuannya. Segala cara pun dihalalkan untuk mencapai tujuan. Tidak peduli ia membunuh siapa, yang terpenting apa yang ia inginkan harus ia dapatkan. Tidakkah kita ingat ikrar dan janji yang kita ucapkan sebelumnya?

Dengan sedikit perenungan ini, saya membuat hipotesa bahwa banyak sekali orang-orang munafik di rumah kita, HMI. Kiranya ikrar dan janji yang kita ucapkan itu harus benar-benar tertanam di dalam hati, pikiran kita dan dibuktikan dalam praktik berorganisasi.[]

Penulis: Ibnu Arsib
Kader HMI Cabang Medan
__________________________________________________________________________________________________________________
*Kirim tulisan teman-teman ke YakusaBlogAlamat email:yakusablog@gmail.com (tulisan dalam file Microsoft Word dengan maksimal 800 kata).

Pesan kami: Perbanyaklah membaca dan menulis. Serta pegang teguhlah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Saw. (YakusaBlog)

No comments:

Post a Comment