YakusaBlog- Masalah tentunya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Sebagai makhluk sosial suatu masalah tidak bisa lepas dari masalah.
Jika masalah yang satu telah selesai atau hilang dengan sendirinya, maka timbullah
masalah yang lain. Memang begitulah kehidupan di dunia ini. Hal itu Allah
ciptakan supaya menguji kita, apakah kita betul-betul makhluk yang berserah
diri padanya. Supaya kita dapat mengambil pelajaran dari setiap masalah yang
kita alami.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah organisasi
mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesia. Dalam liku-liku perjalanan HMI
pastilah menghadapi masalah, baik itu masalah di internal dan masalah yang
datang dari eksternal. Hal itu pulalah yang membuat HMI semakin matang dan
semakin berkualitas, karena ditempah oleh keadaan-keadaan tersebut.
Masalah di HMI, secara internal, yang lebih urgent di HMI apabila ada permasalahan
antara dua pihak yang saling bertikai atau sedang dalam masalah. Dalam tulisan
ini saya hendak mengatakan secara langsung terkait masalah Konferensi HMI
Cabang Medan XLIII yang menghasilka dua Ketua Umum HMI Cabang Medan dengan kekuatan
pendukungnya masing-masing (komisariat-komisariat HMI). Yang pada akhirnya
salah satunya disahkan oleh Pengurus Besar HMI, dengan rapat yang mendadak.
Saya terus terang tidak mengetahui di lapangan (Rapat
Harian) PB HMI telah mensahkan salah satu Formateur yang dua-duanya terpilih
oleh gerbongnya masing-masing tanpa menyelesaikan permasalahan yang sedang
terjadi. Masalah yang tersbesar bukan siapa yang menjadi Ketua Umum HMI Cabang
Medan periode 2017-2018. Akan tetapi, bagaimana Komisariat-komisariat yang di
HMI Cabang Medan dapat berproses dengan baik sedangkan mereka belum bisa
menerima akan keputusan dari PB HMI, karena masalahnya belum selesai.
Andai aku Ketua Umum PB HMI, aku akan memanggil
perwakilan kedua kelompok yang mengalami perpecahan. Sebagai Ketua Umum, yang
mengambil kebijakan, harus mendengarkan pendapat-pendapat dan
keterangan-keterangan dari kedua belah pihak. Islam mengajarkan kepada kita,
“apabila ada dua orang berselisih maka minta dan dengarkanlah penjelasan dari
mereka dan panggillah saksinya.” Ingat, dalam hal ini bukan lewat penjelasan
tertulis, karena penjelasan tertulis tersebut tidak dapat dijamin kebenarannya
dan kurang efektif dalam mencari kepastian.
Andai aku Ketua Umum PB HMI, aku akan langsung turun
tangan mengatasi masalah yang seperti ini bersama bidang yang menangani masalah
ini. Masalah ini mungkin tidak hanya terjadi bagi HMI Cabang Medan, tapi
terjadi juga bagi HMI Cabang lainnya.
Andai aku Ketua Umum PB HMI, maka aku tidak akan patuh
dan tunduk kepada manusia, siapa pun dia. Saya akan tunduk dan patuh kepada
aturan organisasi dan juga kepada Allah Swt.
Andai aku Ketua Umum PB HMI, aku akan MENGUNDURKAN DIRI dari jabatan jikalau
tidak dapat menegakkan kebenaran di HMI dan jika tunduk kepada kecurangan. Atau
pilihannya berjuang mempertahankan nilai-nilai kebenaran walau musuh sehebat
Fir’aun.
Penulis: Ibnu Arsib
Kader HMI Cabang Medan
______________________________________________________________________________________________________
*Kirim tulisan teman-teman ke YakusaBlog. Alamat email:yakusablog@gmail.com (tulisan dalam file Microsoft Word dengan maksimal 800 kata).
Pesan kami: Perbanyaklah membaca dan menulis. Serta pegang teguhlah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Saw. (YakusaBlog)
No comments:
Post a Comment