THR: Antara Tunjangan Hari Raya dan Terhapus Harapan Rahmat - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Saturday 17 June 2017

THR: Antara Tunjangan Hari Raya dan Terhapus Harapan Rahmat

                               Gambar: Santo Ali
YakusaBlog- Fenomena THR atau yang sering diperbincangkan  dengan Tunjangan Hari Raya, kini telah menghantui pikiran ummat manusia khususnya ummat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan yang mana di dalamnya terdapat berjuta rahmat dan berkah bahkan berlipat ganda.

Kekhusuan akan ibadah puasa kini tak lagi seperti awal mula datangnya bulan Ramadhan, dari tukang gali kubur hingga Insinyur, dari anak-anak hingga dewasa, yang muda maupun yang tua, yang kerabat hingga pejabat tak lekang pasti, THR yang diperbincangkan.

Padahal kita tak menyadari di waktu kita disibukkan dengan THR, kadang ada yang tak bisa makan seharian,  yang tak menentu di mana tempat tinggalnya, jangan ingat THR buka puasa dan sahurpun apa adanya. Kadang sahur hanya dengan niat itu sudah cukup bagi mereka karena betapa mereka mengharapkan rahmat serta berkah dari Allah agar mereka bisa mendapatkan kehidupan yang layak, makan yang layak, menikmati Ramadhan dengan gembira riang, menyambut hari yang fitri dengan penuh kebahagiaan. Mereka hanya bisa berdiam diri dan berharap ada mengasihani mereka.

Tat kala kita disibukkan dengan THR, mereka yang tinggal di perkampungan yang dalam, bahkan berada dari kejauhan keramaian, katakanlah di dalam hutan belantara, yang itu tak mengenal yang namanya.

Apakah mereka yang disebutkan di atas sangat memprihatinkan nasib mereka saat ini bisa berbahagia seperti kita atau mereka menerima takdir dan keadaan mereka yang telah melanda kehidupan mereka yang entah kapan dunia ini tanpa ada penegaan akan orang-orang yang tertindas dan teasingkan.

Pertanyaan mendasar terlintas dalam benak penulis mengapa Tunjangan Hari Raya (THR) tampaknya menjadi budaya disetiap bulan Ramadhan menjelang hari raya Idul Fitri yang berakibat pada terjebaknya kita dengan kata tiga huruf (THR) ini, padahal Ramadhan mengajarkan kita artinya kesederhanaan, Ramadhan mengajarkan kita tentang rasa, dan Ramadhan adalah pelajaran buat kita untuk menjalankan bulan-bulan lainnya dengan mengambil hikmah.

Penulis sejenak meneteskan air mata ketika ingin menulis hal ini, bahkan masih panjang namun penulis takut berlebihan setidaknya penulis mengajak kepada kita semua menengok ke belakang, ke samping, ke atas dan kebawah bahwa masih ada yang lebih susah dan lebih memprihatinkan kehidupannya daripada kita.

Masih banyak yang ingin dituliskan namun apadaya tangan tak mampu lagi memengang pena atau mengetik, semua kembali penulis serahkan pada diri kita sendiri. Penulis tak ingin kita terjebak bahwa THR tak hanya sekedar Tunjangan Hari Raya namun Terhapus Harapan Rahmat (THR).

Tulisan ini diakhiri dengan kembali kita merefleksikan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Sebagaimana Firman Allah surat Al-Ma’uun ayat 1-7 “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin, maka celakalah bagi orang-orang yang sholeh yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang berguna.

Daripada pembaca hanya fokus pada THR (Tunjangan Hari Raya) mending penulis mengajak kita kita sama mencari  teman hari raya sebagaimana dipetik dalam sebuah artikel tulisan Fandy Hutari dengan judul THR Adalah Candu.
Semoga kita tetap dalam lindungan Allah SWT, dan selalu istiqomah di jalan-Nya. Jalan yang dipenuhi rejeki dan mendapatkan limpahan berkah, rahmat serta taufik dan hidayah-Nya.[]


Penulis: Santo Ali
Kader HMI Cabang  Pohuwato

____________________________________________________________________________________________________________
*Kirim tulisan teman-teman ke YakusaBlogAlamat email:yakusablog@gmail.com (tulisan dalam file Microsoft Word dengan maksimal 800 kata).

Pesan kami: Perbanyaklah membaca dan menulis. Serta pegang teguhlah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Saw. (YakusaBlog)

No comments:

Post a Comment